Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Selasa, Maret 25, 2014

GENERASI BERINTEGRITAS SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN



Kata generasi digunakan karena lingkup kita yang merupakan anak-anak muda yang memiliki tanggungjawab untuk regenerasi, meneruskan ladang pelayanan di gereja lokal atau di manapun kita Tuhan ijinkan kita ditempatkan.
Menjadi anak-anak Tuhan merupakan sebuah pengakuan Tuhan Allah atas kita semua. Harus kita jaga martabat dan integritas kita pribadi.

Menjadi anak Tuhan memiliki konsekuensi dan beban tanggung jawab yang tidak mudah, antara lain :

1. Bergaul karib dengan Allah dan merenungkan firmanNya siang dan malam. (Mazmur 1:1-3,
1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.).

2. Memiliki iman sebesar biji sesawi dan mengandalkan Tuhan
Lukas  17:6, Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Yeremia  17:5,  “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”

3. Rendah hati spt belalang
Amsal  30:27, “ ..belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,” Belalang tidak punya pemimpin, tetapi semuanya berbaris dengan teratur atau sejajar. Karena itu, jika puluhan ribu belalang menyerang satu lahan pertanian, maka habislah semua tanaman di situ, belalang juga menjadi tulah ke delapan untuk bangsa Mesir (Keluaran 10:1-20). Betapa dahsyatnya belalang jika bersatu. Itu sebabnya penulis Amsal berkata bahwa belalang itu seperti tentara yang besar. Walaupun tubuhnya kecil, tetapi karena teratur, tidak egois dan tidak menonjolkan diri, maka mereka berhasil. Melalui belalang kita belajar tentang kesehatian dalam persekutuan, kita perlu bersatu dan sehati dalam keluarga, saudara dan jemaat. Jika kita bersatu hati maka kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja melalui kita.



4. We are the HEADLINE / PUBLIC FIGURE, menjadi pusat perhatian semua orang di sekitarnya, so KEEP OUR MOUTH AND ACTION.
Matius 5:13,
13Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu
Matius 10 : 16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah srigala, sebab itu, hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

5. Baca Galatia 2 : 20, Kita merupakan REPRESENTASI TUHAN, sebab melalui kita terpancar kewibawaan dan kemuliaan Allah merupakan anugrah yang melingkupi kita, dan kita harus menjaganya.

6. Kita harus tahu persis hak dan kewajiban kita sebagai anak Tuhan
Markus 16:17, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Mazmur 2 : 8, “Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.”
Matius 12: 50, "Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapakKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu."

7. Troubleshooter, menjadi pendamai, pemberi solusi bukan pembawa/pemicu masalah.
Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
8. Berani mengaku salah dan bertanggungjawab.
2 Samuel12:13,”Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”
Markus 11:25, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]”

Dan jangan lupa bahwa Kekristenan merupakan latihan yang terus menerus supaya kita menjadi lebih baik dan berkenan di hadapan Allah. Ada beberapa referensi ayat yang merupakan tulisan Rasul Paulus yang beberapa kali menggambarkan bahwa Kekristenan itu bagaikan sebuah pertandingan yang memotivasi kita untuk terus mau berlatih untuk mencapai tujuan yaitu Mahkota yang ABADI.
I Timotius 4:8, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”
Ibrani 12:1, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
I Korintus  9:24-25,
24Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
25Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
26Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
27Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
I Timotius  6 :12, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
TERUSLAH KITA BERLATIH MENGENDALIKAN DIRI KITA, EMOSI, EGO, DAN MENGALAHKAN SEGALA KEINGINAN DAGING KITA SEHINGGA KITA DAPAT HIDUP TETAP DALAM JALAN KEBENARAN TUHAN.

PENUTUP
Kolose 3:1, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Amin

written by : admin
ilustrasi gambar : www.ter4ng.wordpress.com 

Kamis, Januari 23, 2014

A New Year Admin's Letter

Shalom sahabat Rehobot!
Setelah beberapa bulan Admin mengalami kevakuman dalam merilis artikel oleh karena ada gangguan teknis di koneksi internet lokal, dan saat ini Admin mendapatkan akses internet kembali untuk merilis artikel-artikel bagi kita semua demi kemuliaan Nama Tuhan. Akhirnya kita memasuki tahun 2014, tahun yang penuh dengan tantangan dan harapan bagi kita bangsa Indonesia.
Tantangan dan harapan yang menjadi satu, dalam masa-masa menjelang pemilu. Menimbang-nimbang dan memutuskan siapa-siapa sajakah yang akan kita pilih nanti, sampe ke pemilihan presiden sekalipun.
Harapan yang sudah melintasi di dalam benak dan pikiran kita. Harapan untuk sukses dalam usaha/ karir, berhasil mencapai pendidikan tinggi, semakin setia dalam pelayanan, merencanakan suatu pernikahan, membeli properti  dan lain sebagainya.
Tapi jangan lupa, bahwa kita memiliki Allah yang hidup dan dahsyat! Tuhan Yesus Kristus Raja namaNya. Sang JuruSelamat, Tuhan kita, Raja kita, Penebus kita.
Tetaplah berharap dan menaruh seluruh pengharapan kita ke dalam tanganNya. Amin.

Rabu, September 25, 2013

CONTROL UR LUST

    Dalam kesibukan rutinitas penulis dalam berinteraksi dengan banyak orang dalam pelayanan klinik, beberapa hari yang lalu saat artikel ini ditulis, staf medis dari poli KIA menghadap ke penulis melaporkan bahwa ada kasus anak balita perempuan usia sekitar kurang dari 5 tahun yang mengalami kesakitan saat hendak berkemih. 
    
    Yang menyebabkan staf medis menghadap penulis untuk konsultasi mengenai temuan mereka saat melakukan pemeriksaan fisik pada kelamin balita tersebut, yang singkat cerita menimbulkan asumsi terjadinya tindak kejahatan percabulan (sexual-intercourse) pada balita tersebut.

    Adalah suatu hal yang sulit dan membingungkan bagi staf medis di poli KIA tersebut untuk menjelaskan kepada ibu balita tersebut. Memang, tidak ada orang tua manapun yang terlintas dalam pikirannya bahwa sakitnya anak balitanya adalah karena disebabkan tindak percabulan oleh seseorang.

    Artikel ini tidak membahas tentang cerita tersebut, peristiwa nyata tersebut menjadi sebuah teguran, pengalaman, pelajaran berharga bagi kita semua, untuk selalu waspada, memberikan nasehat dan didikan bagi anak-anak kita baik laki-laki ataupun perempuan. Dan perlunya intervensi orang tua untuk tidak tabu dalam menjelaskan tentang perbedaan bentuk kelamin laki-laki dan perempuan bila ditanyakan oleh anak balitanya dan memberi larangan kepada anak-anak untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak senonoh (maksudnya keluar kamar mandi dalam kondisi telanjang) dan mengajarkan untuk merawat dan menjaga organ-organ seksualnya terutama dari orang-orang asing maupun orang-orang terdekatnya yang berusaha memegang alat kelaminnya, bisa dengan menangis atau berteriak yang sekencang-kencangnya atau lari.  
    
    Hasrat/ nafsu kedagingan itu akan selalu ada, namun harus dikontrol dan kita harus mampu pegang kendali dan sesadar-sadarnya, jadi tidak ada alasan atau kilah, “maaf, saya khilaf, tidak sadar ketika melakukannya (tindak kejahatan/tindakan tidak terpuji).” (Ayat Referensi Mat. 26:41 dan Mar. 14:38, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Dan Gal. 5:19-21, Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”)
    
    Baiklah kita senantiasa aktif dalam pekerjaan, pelayanan maupun senantiasa berinteraksi dalam lingkungan yang sehat dan positif membangun kita, di lingkungan keluarga, pekerjaan, gereja. Jangan bergaul, malah hindari teman-teman/ rekan-rekan yang suka nonton video cabul streaming di handphone, yang ngajakin ke dugem (dunia gemerlap) atau sekarang istilahnya clubbing, di tempat-tempat dan pergaulan demikian hanya akan membuka celah bagi pikiran-pikiran jahat berkeliaran di seluruh isi kepala kita, sehingga menjadi benih-benih dosa yang siap tumbuh besar bila kita menyambutnya tanpa ada usaha untuk menyingkirkan ataupun menolaknya dengan di dalam nama Tuhan Yesus yang disertai dengan pertobatan sejati. Tinggal tunggu waktunya menuai dosa dan badai dosa.
       
    Marilah kita isi hari-hari kita dengan firman Tuhan, hal-hal yang positif dan membangun rohani, iman dan pemahaman kita akan firman Tuhan dan kehendakNya untuk terus berusaha menjadi serupa seperti Kristus yang adalah Kudus dan sempurna.


Written by : Suryadi Ramli

DIVORCE



Beberapa hari yang lalu, penulis kedatangan tamu dari staf kelurahan setempat, singkat cerita terungkap pembicaraan bahwa dia ada masalah dengan isterinya yang baru dinikahinya sekitar 6 bulan yang lalu, dengan berbagai macam alasan dia kemukakan, bahwa isterinya sangat ‘kepo’ yang ingin tahu segala sesuatu yang dilakukannya secara detil, sering marah-marah  dan bertengkar dengannya, dan lain sebagainya.
Di lain hal, 2 orang staf tempat kerja penulis pun walau tidak bersamaan sudah melakukan perceraian dan yang satu sudah melakukan pernikahan dengan suami yang baru dan satunya lagi baru melangsungkan lamaran untuk menikah dengan calon suami yang baru.
Memang, sebagian besar staf yang bekerja di lingkungan kerja penulis adalah orang-orang di luar Tuhan, mereka memiliki pemahaman bahwa mantan suaminya adalah bukan jodohnya, dan selalu berharap bahwa setelah perceraiannya akan menemukan jodohnya yang sejati.
Pada kisah yang pertama, penulis sempat melontarkan pemikiran sederhana pada staf kelurahan tersebut, dengan mengutip kalimat seorang hamba Tuhan di sebuah radio rohani yang mengatakan bahwa. “Pernikahan itu adalah mencocok-cocokkan hal-hal yang tidak cocok yang sudah ada di dalam diri kedua pihak yaitu suami dan isteri.”
Firman Tuhan di Kejadian 2 : 24 mengatakan, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Dua pribadi yang sudah sepakat untuk menundukkan diri dengan saling terikat dan mengikat dalam satu pernikahan untuk membentuk rumah tangga yang baru, haruslah saling merasa yakin dan seyakin-yakinnya bahwa pasangannya merupakan pasangan hidup yang Tuhan pilih. Tapiiiiiiiiii….. dengan catatan, bahwa dalam memilih dan menetapkan seseorang menjadi pasangan hidup haruslah sesuai dengan firman Tuhan antara lain : 
  1.  Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Kor 16 : 14) Kata ‘seimbang’ dapat ditafsirkan sebagai : a. Seiman; b. perekonomian yang cukup, maksudnya supaya kedua pihak mau saling menerima sesadar-sadarnya terhadap kondisi keuangan, pekerjaan masing-masing supaya jangan sampai karena si Isteri gajinya puluhan juta sedangkan sang suami cuma beberapa juta saja sehingga potensi suami minder atau isteri yang jadi arogan terhadap suami, dsb; c. Nama baik keluarga, ini juga perlu diperhatikan bagi kedua pasangan untuk mengetahui, memahami dan siap menerima konsekuensi yang mungkin timbul, misal ayahnya mantan narapidana, atau adik/saudara tersangkut narkoba dan lainnya. 
  2. Matius19:19, “hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Firman Tuhan menekankan kalimat ‘Hormati ayah dan ibumu’ berkali-kali bisa lebih dari 5-10 kali. Kita ketika memberitahukan kepada orang tua kita perihal calon isteri kita, baiklah kita mau dengan rendah hati mendengarkan pendapat atau komentar orang tua kita, orang tua yang bijak apalagi juga sebagai umat Tuhan haruslah kita pertimbangkan segala keputusannya, sebab kita pribadi tidak akan dapat melihat ‘kekurangan-kekurangan’ yang ada pada pasangan kita kalau bukan orang lain yaitu orang tua kita yang mungkin dapat melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Bila orang tua kita tidak menyetujuinya, terima dan renungkan, janganlah langsung mempertentangkannya, bawalah dalam pergumulan doa kita. Mintalah nasehat pada para hamba Tuhan, benarkah yang diputuskan oleh orang tua kita? Jangan bahas masalah ini pada teman-teman sebaya anda, sebab kemungkinan besar Anda akan berada dalam masalah besar. Bila kedua orang tua akhirnya menyetujuinya, maka yakinlah, apapun konsekuensinya, pasangan ini adalah pilihan kita sendiri.
  3. Keduanya selain seiman, namun juga harus membaca, mengerti dan memahami firman Tuhan, ada beberapa ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus mengenai suami isteri antara lain : I Petrus  3:7, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” Dan Efesus  5:33, “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. 
  4. Tidak melakukan hubungan sex sebelum menikah. Inilah bukti bahwa masing-masing pasangan saling menghormati dan saling menjaga untuk tidak saling merusak dengan melakukan hubungan sex sebelum menikah. (II Korintus  7:1, “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”)
Sebab pasangan hidup atau yang disebut jodoh, akan benar-benar mendapatkannya apabila kita meyakininya. Bila Anda belum yakin, jangan ambil keputusan gegabah, selama masa pertemanan/ penjajakan, kenalilah karakternya, kebiasaannya, cara-cara berpikirnya, mimpi, keinginannya, cita-citanya dan sikap dalam pergaulannya.
Mencari jodoh itu bukan sekali lagi bukan seperti semudah gonta-ganti baju, bila sudah bosan dengan isteri yang sekarang, tinggal diceraikan saja, lalu cari isteri baru, klo kaga cocok dengan selera, tinggal diceraikan lagi, dan seterusnya.

“Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!” Maleakhi  2:16

picture : www.theinvestigator.co.nz
written by : admin

Kamis, Agustus 01, 2013

Bro-Sis, You are Special



Ada 2 hal utama yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan kita, sebab 2 hal inilah yang penulis identifikasi sebagai suatu hal yang paling esensi untuk memberikan bagi kita semua pencerahan bahwa kita semua adalah spesial dan unik, inilah yang akan kita bahas pada posting ini antara lain :
1.    a. Sudut Pandang (Point of View)
2.    b. Knowing exactly that I am Special – Gambar Diri

Pertama SUDUT PANDANG           
            Sering saya perhatikan termasuk memperhatikan diri saya sendiri, bahwa cukup seringkali muncul dalam benak pikiran kita kecenderungan untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain atau membanding-bandingkan pemimpin kita dengan pemimpin orang lain. Dalam banyak hal yang kita banding-bandingkan, dari keberhasilannya, kemapanan/ sukses dalam usaha pekerjaannya, jumlah harta yang dimilikinya, mobil/rumah yang mewah, punya istri/suami/kekasih yang cantik/ ganteng. Atau Pemimpin kita kaga becus kerja, pemimpin yang ga peduli ma jemaatnya ato de el el.
            Nah, apakah ada yang perhatikan kecenderungan-kecenderungan yang bisa jadi terlintas di masing-masing dari kita yg tadi saya sebutkan?? Ya, kita seringkali suka melihat kekurangan-kekurangan orang lain dan diri kita juga. Jarang kita memperhatikan atau bahkan mengingat-ingat kebaikan, keberhasilan, tindakan-tindakan positif yang pernah dilakukan.
            Dan dari 2 hal di atas dalam membanding-bandingkan diri kita dan pemimpin kita, keduanya akan berujung di dua kemungkinan yang sama, yaitu :
a.    Menghasilkan hal-hal POSITIF, maksudnya kita akan menjadi terpacu untuk bangkit berusaha sekuat tenaga, pikiran, untuk mencapai cita-cita dan mimpi, serius dalam pelayanan, de el el.
b.    Atau Menghasilkan hal-hal NEGATIF, di mana kita menjadi orang yang semakin rendah diri, minder, semakin mengasihani diri sendiri, menjadi oposisi (pihak yang bisanya mengkritik, mencari-cari kesalahan orang lain tanpa memberikan solusi).

Mari kita baca di Roma  12:2,  “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Tersirat dari Roma 12 bahwa keputusan untuk menjadi serupa dengan dunia atau mengikuti kehendak Tuhan tetap ada pada diri kita sendiri. Apa pilihanmu?

Kedua : Knowing exactly that I am Special – Gambar Diri
Sebelum mengambil suatu keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan kita baik studi, karir, domisili, berjemaat ke depan, atau berdampak hanya pada sebagian kecil maupun sebagian besar atau seluruh bagian kehidupan kita. Marilah kita mempelajari beberapa hal yang dikatakan dalam Alkitab.

Bila dijabarkan dalam satu kalimat pertanyaan, kira-kira beginilah pertanyaannya : "Mengapa saya begitu SPESIAL bagi ALLAH ??"

PERTAMA - Karena kita secara khusus dipilih oleh Allah dan menjadi kepunyaan Allah.
I Petrus 2:9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”

KEDUA – Karena ALLAH sendiri yang membentuk kita dari dalam kandungan ibu kita dan mengerti kita seutuhnya.
Mazmur 139:13, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”

KETIGA – Karena Kita sudah belajar Mengenal Kristus dan tahu tentang Kebenaran
Efesus 4:20-24, “Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
KEEMPAT – Karena kita UNIK, memiliki fungsi / tugas tersendiri
Roma 12:4-5, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”
KELIMA – Karena kita diinginiNYA
Yehezkiel 36:25-27, “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
KEENAM – Karena kita Pemegang janjiNya dan Pewaris                                
Mazmur 37:25-29, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
37:27 Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;
37:28 sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
37:29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.”
KETUJUH – Karena memiliki potensi talenta yang terus berkembang/meningkat
Matius 25 : 14-30, "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
-       Dari Perumpamaan tentang talenta yang diutarakan oleh Tuhan Yesus, kita dapat identifikasi ternyata ada 2 Sudut Pandang yang berbeda di antara para pekerja Tuan, secara logis bila mayoritas menghormati dan menyegani sehingga melakukan apa yang dipercayakan Tuannya berarti ada sesuatu yang tidak benar yang terjadi pada yang minoritas. Dan ada 2 cara tindakan yang dilakukan di antara para pekerja yang dipercayakan sehingga menghasilkan 2 hal yang bertolak belakang. Yang pada akhirnya 2 macam keputusan/ eksekusi yang Tuhan akan lakukan untuk mengganjar setiap perbuatan/ tindakan kita.

Jangan sampai kita salah bertindak, salah bersikap, salah mengucapkan kata-kata, salah memutuskan. Ingatlah selalu uji segala sesuatu dengan firman Tuhan.

Sebagai ayat penutup, mari kita baca
 Maleakhi 3:17, “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”

Rabu, Juli 10, 2013

Change Ur Mindset

Dalam beberapa hari ini penulis mendapatkan informasi dan curhat dari seorang pemimpin muda-mudi di sebuah gereja, bahwa beberapa anggotanya sudah mengeluh dan merasa bahwa berjemaat di komisi muda-mudi di gereja tersebut dirasakan tidak berkembang bahkan lebih sering ditelantarkan, tidak merasa ada bimbingan dari pimpinan gereja (mungkin yang di maksud ada Gembala gereja nya).
Bahkan ada beberapa dari mereka yang berniat untuk mundur dari kepengurusan dan bahkan mungkin keluar dari gereja tersebut.
Penulis juga pernah merasakan hal demikian ketika berjemaat di komisi Youth, merasa ditelantarkan, tidak ada perhatian dari Gembala, tidak ada dukungan terhadap semua ide-ide / rencana kegiatan kita. Tapi... toh tidak semua ide-ide / rencana kegiatan yang ditolak.
Sering kali pikiran kita menyimpulkan bahwa semua yang dilakukan seseorang adalah salah, dan tidak pernah terlintas sedikitpun hal-hal yang baik dari sosok pribadi yang kita kecam.
Memang seringkali ketika kita dalam keadaan marah, atau emosi yang meledak-ledak, pikiran yang sering muncul di awan-awan lingkup pikiran adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita marah dan emosi.
Oleh karena itu, adalah sia-sia kalau kita berusaha menjelaskan sesungguhnya yang terjadi tidaklah demikian terhadap seseorang yang sedang marah/ emosi atau sakit hati.
Ada nasehat dalam Firman Tuhan, mari kita baca I Petrus  4:7, "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Kuasailah diri kita, jangan biarkan kemarahan dan emosi kita meledak-ledak sehingga tindakan maupun perkataan yang bisa menyakiti orang dapat kita lakukan yang pada akhirnya malah makin banyaklah 'kerusakan' yang terjadi.
Mari kita perhatikan pada  Kolose 3:8-17, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Oleh karena itu setelah kita menjadi tenang dan bisa berpikir jernih, lakukanlah apa yang diperintahkan dalam Firman Tuhan di atas. Baiklah kita segera membuang kemarahan, kegeraman kita, jangan sampai menimbulkan kejahatan dan perkataan-perkataan yang dapat melukai orang-orang terdekat dan di sekitar kita. Sebab kita sudah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui oleh pimpinan Roh Kudus untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Baiklah kita mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran serta kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Karena itulah kita dipanggil menjadi satu tubuh.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu sehingga segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani.
Marilah kita mengubah cara pandang kita, jangan berpusat pada diri kita sendiri yang lebih condong banyak menuntut untuk memenuhi setiap kebutuhan maupun kenyamanan kita, melainkan memandang dengan Kasih Kristus bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita di manapun kita ditempatkan dan tentunya memakai kita menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
Tetap semangat dan setia dalam melayani Tuhan saudara-saudariku seiman!!! Caiyo.....