Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Juni 26, 2022

Makna Menjadi Seorang Dewasa

Ibadah Raya GBIS BK (Pagi) - Minggu, 26 Juni 2022

    Kita bersyukur pada pagi hari ini kita bisa berkumpul untuk mendengarkan firman Tuhan. Mari kita baca firman Tuhan pada Efesus 4 : 13, "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,"

    Pada ayat ini digarisbawahi KEDEWASAAN PENUH, inilah yang Tuhan harapkan dan dorong kita untuk mempunyai Kedewasaan yang Penuh.
Di beberapa versi Alkitab berbahasa Inggris, disebut PERFECT MAN, seorang manusia yang sempurna yang lengkap!
    Sebagai ilustrasi kita kaitkan dengan buah, buah yang belum matang, pasti tidak enak dimakan dibanding dengan buah yang matang. Kita sebagai orang Kristen yang mungkin sudah tahunan atau puluhan tahun, apakah kita sudah LENGKAP, atau sudah MATANG atau BERTUMBUH dengan Penuh!?
    Menjadi Dewasa adalah sebuah pilihan. Kedewasaan tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses proses yang membentuknya. Mulai dari bayi, kanak kanak, remaja, beranjak ke pemuda, lalu menjadi orang dewasa. Banyak orang yang mengalami kedewasaan melalui proses-proses yang membuat mereka menjadi matang, seperti Yusuf.
    Yusuf, ketika dia dibuang dia masih dalam usia muda, dia mengalami proses dipenjara, dijual dan masuk ke rumah Potifar lalu mengalami pelecehan seksual dari istri Potifar, lalu difitnah dan di penjara. Yusuf waktu itu sendirian, berjalan sendiri tidak ada orang tua. Dengan proses berjalan sendiri dia menjalani prosesnya, ketika dia menjadi kepercayaan Raja, dia memiliki kuasa untuk mengirim pasukan untuk membalas kakak-kakaknya namun dia tidak melakukannya. Yusuf mengalami kedewasaan dengan menjaga keluarganya!
    Demikian juga dengan Daud yang muda, masuk ke medan perang, semuanya itu karena Daud sudah melalui proses demi proses sehingga berani memasuki medan perang!!
    Seberapapun lamanya kita mengenal Yesus, mari kita renungkan untuk mendalami makna dari kedewasaan ini. Sebuah proses pendewasaan suku Aborigin di Australia, dengan mengirim kaum muda ke padang gurun selama 6 bulan dan mampu bertahan hidup dan dapat kembali ke rumah menjadi orang dewasa sepenuhnya.
    Mari kita maknai, seorang Kristen yang dewasa adalah mari kita buka Yohanes 9 : 21 - 23, "21

tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

22

Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

23

Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

Beberapa hal memaknai kedewasaan rohani :

1. Hal pertama, orang yang dewasa adalah orang yang siap mengambil keputusan dan bertanggungjawab! (Yohanes 9 : 21) Orang dewasa tau apa yang harus dia lakukan. Orang buta ini di ayat yang 38,  dia berani membuat deklarasi karena dia tau siapa yang menyembuhkan dan mau mengikut Tuhan.

2. Orang Dewasa meninggalkan pola pikir kanak-kanak!  - I Korintus 13, "11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."  
Sikap kanak-kanak itu emosional, guling guling kalau tidak dituruti kemauannya. Gampang marah, gampang kesel, tidak mau belajar, tidak bertanggungjawab, egois, menuntut untuk harus segera diberikan dan mengancam. Semua ini adalah sikap anak-anak yang belum dewasa. 
Kita yang sudah mengenal firman Tuhan dan sudah ditaburi benih-benih firman Tuhan dari kecil, mari kita mau melihat hati kita, hidup kita apakah kita sudah dewasa? 

3. Orang yang dewasa mampu merespon segala sesuatu dengan hal-hal yang positif!
    Bagaimana respon seseorang, itulah yang akan terlihat, bila respon negatif maka semua yang dilihat adalah negatif, apabila respon kita positif maka segala sesuatu akan dilihat secara positif! Bila kita dalam situasi di mana doa kita seolah tidak dijawab Tuhan dan respon kita akan melihat situasi tersebut bahwa Tuhan belum waktunya menjawab Tuhan atau karena doa-doa yang saya minta tidak berkenan pada Tuhan. 

    Sekali lagi kita renungkan, apakah kita sudah menjadi dewasa seperti yang diharapkan Tuhan, jangan setengah setengah, karena firman Tuhan sudah mengatakan bahwa kita akan dimuntahkan dan dibuang!
Miliki hati rendah hati, jangan menjadi orang yang keras kepala dan tidak mau belajar.
    Biarlah firman Tuhan membangkitkan dan membangun kita menjadi orang-orang yang luar biasa, yang MATANG, dan BERTUMBUH di dalam Tuhan!!







Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia
Written by : ssr

Tidak ada komentar: