Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Jumat, Desember 12, 2014

You Are Special



Ada 2 hal utama yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan kita, inilah yang akan kita bahas saat ini antara lain :
1.    Sudut Pandang (Point of View)
2.    Knowing exactly that I am Special – Gambar Diri

Pertama SUDUT PANDANG           
            Sering saya perhatikan termasuk memperhatikan diri saya sendiri, bahwa cukup seringkali muncul dalam benak pikiran kita kecenderungan untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain atau membanding-bandingkan pemimpin kita dengan pemimpin orang lain. Dalam banyak hal yang kita banding-bandingkan, dari keberhasilannya, kemapanan/ sukses dalam usaha pekerjaannya, jumlah harta yang dimilikinya, mobil/rumah yang mewah, punya istri/suami/kekasih yang cantik/ ganteng. Atau Pemimpin kita kaga becus kerja, pemimpin yang ga peduli ma jemaatnya ato de el el.
            Nah, apakah ada yang perhatikan kecenderungan-kecenderungan yang bisa jadi terlintas di masing-masing dari kita yg tadi saya sebutkan?? Ya, kita seringkali suka melihat kekurangan-kekurangan orang lain dan diri kita juga. Jarang kita memperhatikan atau bahkan mengingat-ingat kebaikan, keberhasilan, tindakan-tindakan positif yang pernah dilakukan.
            Dan dari 2 hal di atas dalam membanding-bandingkan diri kita dan pemimpin kita, keduanya akan berujung di dua kemungkinan yang sama, yaitu :
a.    Menghasilkan hal-hal POSITIF, maksudnya kita akan menjadi terpacu untuk bangkit berusaha sekuat tenaga, pikiran, untuk mencapai cita-cita dan mimpi, serius dalam pelayanan, de el el.
b.    Atau Menghasilkan hal-hal NEGATIF, di mana kita menjadi orang yang semakin rendah diri, minder, semakin mengasihani diri sendiri, menjadi oposisi (pihak yang bisanya mengkritik, mencari-cari kesalahan orang lain tanpa memberikan solusi).

Mari kita baca di Roma  12:2,  “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Tersirat dari Roma 12 bahwa keputusan untuk menjadi serupa dengan dunia atau mengikuti kehendak Tuhan tetap ada pada diri kita sendiri. Apa pilihanmu?

Kedua : Knowing exactly that I am Special – Gambar Diri
Sebelum mengambil suatu keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan kita baik studi, karir, domisili, berjemaat ke depan, atau berdampak hanya pada sebagian kecil maupun sebagian besar atau seluruh bagian kehidupan kita. Marilah kita mempelajari beberapa hal yang dikatakan dalam Alkitab.

Mengapa saya begitu SPESIAL bagi ALLAH ??

PERTAMA - Karena kita secara khusus dipilih oleh Allah dan menjadi kepunyaan Allah.
I Petrus 2:9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”

KEDUA – Karena ALLAH sendiri yang membentuk kita dari dalam kandungan ibu kita dan mengerti kita seutuhnya.
Mazmur 139:13, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”

KETIGA – Karena Kita sudah belajar Mengenal Kristus dan tahu tentang Kebenaran
Efesus 4:20-24, “Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
KEEMPAT – Karena kita UNIK, memiliki fungsi / tugas tersendiri
Roma 12:4-5, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”
KELIMA – Karena kita diinginiNYA
Yehezkiel 36:25-27, “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
KEENAM – Karena kita Pemegang janjiNya dan Pewaris                                
Mazmur 37:25-29, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
37:27 Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;
37:28 sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
37:29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.”
KETUJUH – Karena memiliki potensi talenta yang terus berkembang/meningkat
Matius 25 : 14-30, "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
-       2 Sudut Pandang yang berbeda
-       2 Cara bertindak
-       2 hasil yang berbeda
-       2 pilihan upah yang disediakan Tuhan
Jangan sampai kita salah bertindak, salah bersikap, salah mengucapkan kata-kata, salah memutuskan. Ingatlah selalu uji segala sesuatu dengan firman Tuhan.

Penutup :

Maleakhi 3:17, “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”

Ilustrasi gambar dari www.becomingbeautiful.org
Written by Suryadi Ramli 

Tuhanlah Tempat Sandaran Kita


Mari kita langsung membaca  YOSUA 1 : 7 – 9,
7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”

Tapi apa yang terjadi dengan realitas/ kenyataan dalam kehidupan kita??
Klo mau jujur pada diri kita masing-masing, bahwa secara sadar kita mengaminkan setiap perintah/ kalimat/perkataan/ tulisan firman Tuhan yang kita baca. Namun sesungguhnya tidak jarang kita sering lupa firman Tuhan ketika kita dalam keadaan kalut, terdesak, terjepit, terintimidasi, dijebak orang, dikhianati teman/sahabat de el el!?
Betul ga?

Masih ingat peristiwa Ayub yang dalam sehari mendapatkan laporan bertubi-tubi peristiwa-peristiwa yang mengejutkan, kehilangan segala sesuatunya dalam sehari. (Baca Ayub 1: 1-4, lanjut ke ayat 13 – 19.)
Atau Abraham yang mendapatkan perintah mendadak dari Tuhan untuk mengorbankan anak tunggalnya kepada Tuhan?? (Kejadian 22 : 1-2) Menurut kalian kira-kira bila kita berada di posisi Ayub ataupun Abraham pada saat itu, apa reaksi/ respon kita? Apa jawaban kita?

Benar, meskipun kita setiap minggu atau setiap hari membaca dan merenungkan firman Tuhan, namun ketika situasi-situasi/ peristiwa-peristiwa buruk yang mendadak terjadi di hadapan kita, saat itulah iman kita diuji, tak seorangpun tahu apa reaksi/ respon kita kecuali diri kita sendiri.

Renungan ini bertemakan, “Tuhanlah Tempat Sandaran Kita.”
Makna kata :
Sandaran  (n) : 1. Tempat untuk bersandar; 2. Alat untuk menyandarkan; 3. Tumpuan hidup (sandaran).
Tumpuan (n) : 7 (ki) menjadi pusat perhatian; 8 (ki) yang menjadi sasaran (tujuan)
Kesimpulan : Menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidup kita.

Apa respon/ reaksi kita yang seharusnya kita lakukan ketika masalah/ kesukaran menghantam kita?
PERTAMA : I Petrus  4 : 7
7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”

KEDUA : Mazmur 50 : 15, “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." S e la”

KETIGA :
Amsal 3 : 25-26, 25 Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. 26 Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.”
Sebab kenapa kita harus menjadikan Tuhan sandaran kita?! Baca :
Yeremia 17 : 5. “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN.”

Jaminan apa yang diberikan Tuhan pada kita?

  1. Yakobus 1 : 12-15,
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

  1. Mazmur 23, “Tuhan, gembalaku yang baik.”

Senin, Juni 09, 2014

Forgive and Forget

    Firman Tuhan dalam Lukas 6 : 27-28 mengatakan, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, berdoalah bagi orang yang mencaci kamu." Ayat ini begitu dahsyatnya, tidak ada satupun pengajaran di dunia ini yang dinyatakan oleh Tuhan, saya yakin bahwa sesungguhnya Tuhan Allah begitu sangat mengasihi manusia ciptaanNya tanpa memilih-milih.
       
    Ditegaskan lagi oleh Tuhan dalam Lukas 6 : 35, " Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat."
       
    Memang tidak sukar untuk sekadar mengatakan, "Ya, saya mengampuni dia, yang telah melukai hati saya!". Namun sesungguhnya kita belum benar-benar mengampuni dia.

    Saya sering mendengarkan kaset khotbah seorang hamba Tuhan wanita, di mana dari salah satu khotbahnya dengan sangat keras dia menegur setiap orang yang hadir dan mendengarkannya bahwa, "kamu adalah seorang pembohong besar, dengan mulutmu menyatakan mengampuni orang yang telah menyakitimu namun ketika kamu bertemu dengan orang yang pernah menyakitimu dan kamu menghindar darinya, itu artinya kamu belum mengampuni dia!!! 

    Mengampuni yang benar adalah ketika kita bertemu muka dengan orang yang telah menyakiti dan melukai kita dan tidak timbul rasa tidak nyaman, sesak di dada ataupun tidak lagi terlintas di pikiran kita peristiwa saat dia menyakiti kita, itu tanda bahwa kita benar-benar telah mengampuni dia!"
    
    Firman juga mengatakan bahwa, "kasih menutupi segala sesuatu....", ini artinya bahwa kita jangan lagi menceritakan kepada orang lain dengan tujuan untuk menjelek-jelekkan orang yang pernah menyakiti kita. Sekali kita mengatakan mengampuni bukan berarti kita memiliki hak untuk menceritakan apa yang kita alami kepada pihak lain tanpa tujuan untuk memuliakan karya Tuhan yang menyebabkan pemulihan dan pengampunan.

    Mengampuni memang tidak mudah bila dilakukan dengan kekuatan kita, namun akan menjadi mudah bila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan merasakan kasih pengorbananNya di kayu Salib, rela mati oleh karena menanggung seluruh dosa kesalahan umat manusia dan disiksa oleh orang-orang yang sesungguhnya juga termasuk orang-orang yang akan berhak menerima anugerah keselamatanNya melalui kematianNya di kayu Salib. Yes, We can!!



written by : Suryadi Ramli