Sebuah berita yang mengejutkan dan menyedot perhatian semua orang dan media. Banyak sekali orang mulai mengeluarkan pendapat-pendapat pribadinya yang sebagian besar mengutuki, menyumpahi dan berharap agar si pelaku penabrak tersebut dihukum seberat-beratnya, apalagi setelah pihak kepolisian memberikan konfirmasi bahwa pelaku dalam pengaruh narkotika. Pengenaan pasal berlapis pun didengung-dengungkan.
Hukum dia seberat-beratnya....
Hukum dia seberat-beratnya....
Bagaimana dengan sikap Anda? Apakah Anda juga bersikap dan berpendapat serupa dengan semua orang yang setuju untuk dihukum seberat-beratnya? Supaya setimpal dengan perbuatannya??
Admin menulis artikel ini bukanlah untuk membahas ataupun mendebatkan seberapa besar hukuman yang pantas si AS terima, melainkan admin teringat akan sebuah peristiwa sekian ribu tahun yang lalu, di masa di mana Raja Daud tidak bertugas memimpin tentaranya untuk pergi berperang, malah bermalas-malasan duduk di sotoh istana, sampai suatu waktu ia melihat Batsyeba (isteri Uria orang Het) sedang mandi, sehingga timbul keinginan untuk memilikinya.
Admin menulis artikel ini bukanlah untuk membahas ataupun mendebatkan seberapa besar hukuman yang pantas si AS terima, melainkan admin teringat akan sebuah peristiwa sekian ribu tahun yang lalu, di masa di mana Raja Daud tidak bertugas memimpin tentaranya untuk pergi berperang, malah bermalas-malasan duduk di sotoh istana, sampai suatu waktu ia melihat Batsyeba (isteri Uria orang Het) sedang mandi, sehingga timbul keinginan untuk memilikinya.
Singkat cerita, dengan rencananya yang licik dan jahat, berhasillah Daud merancang kematian suami Batsyeba (Uria) dan mengambil Batsyeba menjadi isterinya.
Apabila apa yang dilakukan Raja Daud terjadi di masa sekarang dan terekspos oleh para wartawan di istana, tak terbayangkan betapa hebohnya skandal di istana seorang pemimpin besar yang disegani dan ditakuti oleh raja-raja di sekitarnya.
Mungkin sikap yang sama yang muncul pada AS juga terjadi pada Raja Daud, sebuah kejahatan
personal yang keji, penyalahgunaan wewenang.
Namun satu hal yang pasti, adalah tugas kita sebagai anak Tuhan untuk mendoakan agar orang (-orang) yang kita ketahui berbuat jahat ataupun kesalahan fatal agar dijamah Tuhan dan bertobat dari kejahatannya dan mengakui setiap dosa-dosanya dan bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi alatnya.
Demikian juga Tuhan sangat mengasihi Raja Daud, DIA mengirim nabiNya untuk menegur Raja Daud, dan Raja Daud langsung merasa ditelanjangi dan mau merendahkan hati dan dirinya untuk minta pengampunan dari Tuhan atas segala kejahatan yang telah dilakukannya.
Demikian juga Tuhan sangat mengasihi Raja Daud, DIA mengirim nabiNya untuk menegur Raja Daud, dan Raja Daud langsung merasa ditelanjangi dan mau merendahkan hati dan dirinya untuk minta pengampunan dari Tuhan atas segala kejahatan yang telah dilakukannya.
Penghukuman dari Tuhan tetaplah dilaksanakan di mana meninggalnya anak sulungnya dari Batsyeba. Demikian juga dengan AS yang mungkin harus menghadapi konsekuensi akibat kesalahan dan kecerobohannya, dan marilah kita berdoa supaya Roh Kudus menjamah AS atau siapapun yang menjadi pelaku kejahatan, agar ditangkap, diubahkan menjadi seturut kehendak Tuhan dan menjadi alat dalam setiap rencanaNya yang Agung atas kehidupan umatNya.
Tuhan mengasihi setiap orang....
Tuhan mengasihi setiap orang....
Satu nyawa di hadapan Tuhan sangatlah berharga, karena Tuhan mengasihinya....
Satu orang bertobat maka seisi sorga bersorak-sorai....
Marilah kita menjadi pendamai, pendoa yang mengubah dunia di manapun kita berada, supaya nama Tuhanlah yang dimuliakan.....
Satu orang bertobat maka seisi sorga bersorak-sorai....
Marilah kita menjadi pendamai, pendoa yang mengubah dunia di manapun kita berada, supaya nama Tuhanlah yang dimuliakan.....
written by Suryadi Ramli