Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Agustus 18, 2019

Kebenaran yang Memerdekakan Kita

Di hari Kemerdekaan negara kita, 17 Agustus 2019, negara kita bebas dari penjajahan dan para pahlawan berjuang sampai memproklamirkan kemerdekaan negara kita. Jadi kita patut bersyukur bahwa setiap kita boleh menikmati hidup di jaman kemerdekaan.
Mari kita baca Yohanes 8 : 30-36, perikop ayat ini berjudul 'Kebenaran yang Memerdekakan."
"Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Tidak sedikit kita yang memiliki pemikiran seperti orang-orang percaya yang mendengar pernyataan Tuhan Yesus yang selalu menyangka dirinya adalah bukan seorang hamba, tidak mau mengakui kenyataan bahwa hidupnya dalam perhambaan dosa. Intinya pola pikirlah yang menentukan seseorang untuk mau menerima kebenaran firman Tuhan atau tidak.
Pada ayat ke-31, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya, "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu adalah muridKu." Pernyataan ini menegaskan bahwa esensi disebut sebagai murid itu bukan soal hanya percaya atau tidak percaya melainkan bagaimana kehidupannya apakah tetap hidup menurut firman Tuhan atau tidak.
Jadi siapapun boleh mengakui dirinya sebagai murid Tuhan, sebagai orang Kristen, namun ada tanggungjawab yang mengikatnya yaitu seluruh kehidupannya harus sesuai dengan firman Tuhan loh!!!
Mazmur 1 : 1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."
Menjadi karakter yang selalu menyukai Taurat/ Firman Tuhan, rajin merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ini karakter sejati orang yang berani mengaku dirinya orang percaya/ orang Kristen!!
Hal menjadi murid itu suatu hal yang progresif, selalu berproses melalui tahap demi tahap. Seperti jenjang pendidikan formal, mulai dari TK - SD - SMP - SMA - Perguruan Tinggi. Tiap tahap/ jenjang membentuk pola pikir, membentuk kebiasaan demi kebiasaan yang diatur dan teratur maupun pengetahuan dasar, pengetahuan lanjutan, pengetahuan pengembangan yang menambah wawasan, referensi dan melatih konsep berpikir logis dan mengembangkan kemampuan analisa.

Sebenarnya kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita buat apa sih pentingnya buat kita? Buat kepentingan diri kita sendiri? 
Tapi yang pasti kemerdekaan yang Tuhan kita berikan adalah untuk meninggikan kemuliaan Tuhan!!

Kebenaran mempunyai wajah sukacita, sehingga kebenaran yang dikerjakan itu harus menghasilkan rasa sukacita, jangan seperti jaman kegelapan di Eropa di mana perkembangan gereja yang memiliki norma konsep dalam melakukan pekerjaan gereja tidak boleh tersenyum, harus menunjukkan wajah yang muram. Ini menunjukkan begitu terikatnya gereja dalam belenggu perhambaan yang salah, bukan melayani Tuhan melainkan fokus dalam melayani gereja dan demi kepentingan gereja/ penguasa.
Kembali ke ayat 34 Yohanes 8, "Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa."
Sekali kita berbuat dosa dusta, mencuri, berzina atau dosa lainnya, otomatis kita menjadi hamba dosa, kita akan hidup dalam kebohongan demi kebohongan untuk menutupi dosa (-dosa) yang kita perbuat.
Kita akan terbebaskan dari dosa kalau kita berani dan mengakui dosa dan kesalahan kita dan bertobat dari dosa-dosa kita yang artinya kita tidak lagi melakukan dosa, maka Tuhan dengan kasih karunia dan kuasaNya mengampuni dosa-dosa kita dan melepaskan kita dari belenggu perhambaan terhadap dosa.
Melalui ayat 8 : 35, Tuhan Yesus memberikan suatu terminologi antara anak dengan hamba, anak merupakan kepunyaan/ kesayangan pemilik/tuan, ga peduli apakah si anak tidak selalu menaati perintah orang tuanya. Namun tidak demikian dengan posisi sebagai hamba di mana kita wajib melakukan setiap perintah tuan/ majikan kita.
Pada ayat ke-36, Yesus tahu persis bahwa menjadi tugas Dia sebagai Anak Allah untuk membebaskan seluruh manusia dari hukuman akibat dosa!! Sebagai Anak yang memerdekakan kita semua orang yang percaya kepadaNya.
Jangan sampai kita bertindak/bersikap seperti perumpamaan anak yang hilang, di mana si anak sulung menempatkan dirinya sebagai hamba dari bapaknya, tidak merasa dirinya memiliki semua yang dimiliki bapaknya, rumah, kambing domba,  tidak merasa dirinya menjadi bagian dari keluarganya!!
Demikian juga dengan motto kita yang baru, yaitu "GBI Immanuel is ours!"
Maka gereja ini bukan lagi milik segelintir orang saja melainkan menjadi milik bersama. Menjadi anggota gereja yang peduli dengan hal-hal atau apapun yang terjadi di sekitar kita, mulai dengan lampu belum dimatikan kita matikan, kran air yang belum ditutup kita tutup, sampah yang berserak kita pungut dan buang ke tempat sampah, memberikan persembahan/ berkoordinasi dengan pengurus gereja ketika melihat ada yang perlu diadakan demi kepentingan pelayanan, atau pengadaan anggur perjamuan dan lain sebagainya.

Baiklah kita tetap di dalam firman dan melakukan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan firman Tuhan.



Preacher : Pdp. Susanto Kou, S.E
Written by : ssr

Tidak ada komentar: