Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Masa depan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masa depan. Tampilkan semua postingan

Minggu, Januari 07, 2024

Menggapai Masa Depan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 07 Januari 2024

Shalom, Puji Nama Tuhan saudara, hari ini adalah minggu pertama di tahun 2024.

Apa yang telah terjadi, ada saudara kita yang dipanggil Tuhan, ada yang mengalami kecelakaan, seperti tabrakan 2 kereta di satu jalur. Banyak perkara-perkara yang terjadi di awal tahun yang baru ini. 

    Namun bagi kita yang percaya pada pagi hari ini, mencari Tuhan, kita baca Bilangan 13 : 21 - 33

  1. (Bil 13:21) Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat.
  2. (Bil 13:22) Mereka berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di sana ada Ahiman, Sesai dan Talmai, keturunan Enak. Hebron didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan di Mesir.
  3. (Bil 13:23) Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara.
  4. (Bil 13:24) Tempat itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur yang dipotong orang Israel di sana.
  5. (Bil 13:25) Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
  6. (Bil 13:26) dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
  7. (Bil 13:27) Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
  8. (Bil 13:28) Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
  9. (Bil 13:29) Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
  10. (Bil 13:30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
  11. (Bil 13:31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
  12. (Bil 13:32) Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
  13. (Bil 13:33) Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Saudara yang kekasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, ketika kita baca ayat ini, kita kagum bahwa masih ada raksasa, dan tema firman Tuhan pagi hari ini, "Menggapai Masa Depan."

Masa depan masih misteri bagi kita, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terjadi di masa depan, MENGGAPAI MASA DEPAN yang masih harus kita jalani. seperti halnya yang dialami oleh bangsa Israel seperti pada ayat yang di atas. Mereka melihat keadaan situasi, kota dan orang pada kota yang diintai. Ke-12 pengintai yang melihat dengan mata kepala mereka sendiri, lingkungan yang indah, namun penduduknya yang besar-besar dari bangsa Enak. 

    Tuhan membuktikan ada jalan keluar bagi bangsa Israel seperti yang difirmankan pada minggu lalu, di mana Tuhan membelah laut Teberau. Kita pada saat ini akan menghadapi pemilu, namun sudah muncul kekisruhan pada KPU atau lainnya. Kita harus memperhatikan terhadap pemilu nanti. Bisa jadi kita menjadi kuatir apa yang akan terjadi pada pertengahan tahun akan usaha kita, pekerjaan kita. Namun kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan dan tetap setia dalam memberikan persepuluhan akan apa yang telah kita dapatkan dan kembalikan kepada Tuhan.

    Di masa mendatang, tidak sedikit orang berusaha tahu melalui ramalan demi ramalan, bahkan akhir jaman sekalipun, tidak ada seorangpun yang mengetahui. Mereka berpikir dengan ramalan yang dinyatakan bahwa tahun ini adalah masa depan yang suram, namun kita percaya bahwa Tahun  ini adalah tahun kelimpahan dan masa depan kita penuh dengan berkat dari Tuhan.

    Yang Tuhan katakan pada kita, "hadapilah realita yang ada." Jangan pikirkan hal-hal yang nampak, namun kita meletakkan kepercayaan masa depan kita pada Tuhan. Demikian juga yang terjadi pada bangsa Israel yang melihat realita yang ada, bangsa Enak yang merupakan sosok raksasa, tanaman buah yang subur dan besar-besar, semuanya disampaikan pada Musa. Ada di antara para pengintai yang menyampaikan dengan kalimat yang tidak baik. Pada ayat ke-24 tertulis bahwa apa yang telah diambil oleh bangsa Israel diubah namanya menjadi nama lembah Eskol.

    Kaleb mencoba menenangkan bangsa Israel dengan menyatakan akan janji Tuhan yang akan memberikan tanah Kanaan tersebut, bangsa Israel harus maju dan merebut tanah tersebut.

Kita dapat mempelajari melalui yang dialami bangsa Israel :

1. Realita pertama, memang indah lingkungan penuh susu dan madu

2. Realita kedua, memang ada tantangan yang harus dihadapi, dalam proses pemenuhan janji Tuhan yang ijinkan terjadi pada kita. Apapun bentuknya realita yang kita hadapi baik suka ataupun duka sekalipun, dihadapi dengan berdoa. Jangan kita bosan berdoa, berdoa itu adalah nafas kehidupan orang Kristen, kontak kita dengan Tuhan terus menerus.

Kedua jenis realita tersebut akan selalu kita hadapi. Kita sudah canangkan secara pribadi dan iman bahwa tahun ini adalah TAHUN KELIMPAHAN, maka kita tindak lanjuti dengan berdoa dan tetap berharap dan mengandalkan Tuhan.

    Tuhan tidak mau dikatakan janjiNya bohong, melainkan IYA dan AMIN. Apapun bentuk realita tersebut, kita harus berani dan maju menghadapi tantangan, walau mengalami suka duka sekalipun, jangan tenggelam dalam kepahitan. Sebab Allah memberikan roh damai sejahtera dan sukacita dalam diri kita. Sehingga dalam masa duka pun kita akan tetap dapat tersenyum.

    Bagaimana kita mengimani janji Allah? Bahkan Musa sendiri tidak pernah tahu gimana Kanaan, namun Musa dan bangsa Israel pegang adalah janji Tuhan yang menjadi satu-satunya modal yang mereka miliki. Sikap ini juga yang dilakukan oleh Kaleb (ayat 30), keyakinan Kaleb yang luar biasa bahwa bangsa Israel pasti akan merebut tanah perjanjian. Demikian juga kita dengan berani menghadapi masa depan, sebagai satu satunya pegangan kita adalah janji Tuhan akan penyertaanNya senantiasa dalam Tuhan di setiap langkah.

    Kita akan dapat menggapai masa depan yang indah. Tidak ada yang tidak dikabulkan oleh Tuhan selama kita dekat dengan Tuhan. Doa  - doa dan doa yang hanya dapat kita lakukan, setia dalam doa malam. Dalam keluarga, usaha, pergumulan dengan memiliki iman, kita akan dapat terus melangkah dengan percaya sesuai yang disuruh Tuhan, seperti bangsa Israel yang disuruh melangkah memasuki laut Teberau yang terbelah. Mungkin ada di antara kita saat ini, datang dengan pergumulan namun tetap mendahulukan Tuhan, mencari Tuhan, jangan mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, bergantung dan berharap pada Tuhan Allah.

    Jika realita yang kita hadapi manis dan indah, janganlah kita terbuai di dalamnya, tetap tergantung pada Allah. Dan jika realita yang kita hadapi terlihat pahit sekalipun, tetaplah semakin kita mengandalkan tangan Tuhan yang menopang kita, yang sanggup membuka dan "membelah" semua perkara yang ada. Jangan membesar-besarkan sesuatu yang tidak ada, inilah kecenderungan yang dilakukan manusia menjadi tawar hati dan mundur ke belakang. Namun apa yang kita lihat dan rasakan kita terima dari Tuhan, kita tetap mengucap syukur. 

    Dari bulan Desember, saya berusaha melayani terus memberitakan firman Tuhan, ternyata Tuhan memberikan saya kekuatan. Tuhan bersama dengan kita, kita tidak perlu gentar dan takut karena Tuhan menyertai kita.

    Di pasal 14 : 1-9, bangsa Israel meraung-raung kepada Musa - menyesali situasi mereka yang keluar dari Mesir, memicu pemberontakan bangsa Israel. Yosua dan Kaleb maju mengoyakkan pakaiannya di hadapan bangsa Israel menyatakan bahwa Tuhan sudah memberikan tanah Perjanjian, yang melindungi bangsa Kanaan sudah meninggalkan mereka, mengajak bangsa Israel untuk tidak memberontak kepada Allah.


Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC

Written by : ssr

Rabu, Agustus 05, 2020

Menatap Masa depan dengan Iman


Khotbah Minggu , 26 Juli 2020
Nats Alkitab Matius 15 : 21 – 28.

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya :   “ Hai ibu, besar imanmu , maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki “ Dan seketika itu juga anaknya sembuh ( 28 )

Pada bacaan Firman pagi ini, kita menjumpai seorang wanita hebat dari Kanaan yang sedang berjuang, bergumul dan berdoa menatap masa depan untuk menggapai sebuah impian agar anaknya terlepas dari ikatan setan. Untuk mewujudkan impiannya tentu tidak semudah membalik relapak tangan, karena perempuan Kanaan ini harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dari daerah Kanaan sampai ke kota Sidon sudah pasti banyak kesulitan yang harus ia hadapi. Demikian juga kesulitan atau krisis yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Dari krisis politik, krisis ekonomi, krisis hukum bahkan yang lebih parah lagi yaitu krisis iman. Maka tidaklah heran jikalau pada saat ini kita menyaksikan betapa mudahnya orang tersulut emosi, betapa mudahnya orang terbawa arus, betapa mudahnya orang menghujat dan betapa mudahnya orang melakukan tindak kejahatan. Mencermati keadaan seperti ini tentunya kita masih perlu belajar dengan perempuan Kanaan dalam menatap dan menggapai masa depan yang penuh dengan harapan. ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :

1 . Mampu menatap masa depan dengan peluang yang ada 
“Kasihilah aku,ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita” (22 b).
Kebanyakan orang sangatlah takut bila membahas perihal  masa depan, karena masa depan menyangkut masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan, teman hidup dll. Firman Tuhan “ Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan, kekuatan, kasih dan ketertiban ( 2 Tim 1: 7 ) Kalau kita takut berarti itu bukan dari roh Tuhan, karena roh Tuhan memberikan kepada manusia yang memiliki tubuh, jiwa dan roh yang membangkitkan, kekua tan, kasih dan ketertiban sehingga kita punya masa depan yang baik karena Tuhan telah menga runiakan pikiran yang kreatif supaya menciptakan masa depan yang luar biasa. Sikap dan cara pandang kita terhadap masa depan sangatlah menentukan akan menjadi seperti apa masa depan kita. Jika kita memandang masa depan kita  dengan iman maka kita akan melihat campur tangan Tuhan sehingga apa yang dilakukan, dibuat Tuhan berhasil. Menjadi orang percaya itu haruslah cerdik, dan tidak bodoh , sama seperti perempuan Kanaan yang tidak pernah menge sampingkan peluang yang ada. Apa itu kesuksesan ? Kesuksesan adalah orang yang tidak pernah mempermasalahkan masalah sebagai satu  masalah, tetapi orang yang sukses adalah orang yang  kalau ada masalah, menjadikan masalah itu sebagai suatu kesempatan atau peluang untuk mendulang sukses.

2 . Imannya tidak mudah kalah dengan keaadaan  
"Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab nya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya” Suruhlah ia pergi, ia berteriak - teriak.” Jawab Yesus” Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”( 23,24 )
Orang-orang yang membawa perubahan dan terobosan baru dalam dunia ini adalah orang-orang yang tidak kalah dengan keadaan. Kita harus menyadari bahwa tidak ada satu tempatpun di dunia ini yang dapat memberikan jaminan, kalau kita luput dari berbagai persoalan. Karena itu kita harus punya tekad keberanian untuk mengalahkan keadaan, sebab di dalam diri kita terdapat otoritas Allah.  Kita ingat Yusuf sosok anak muda yang luar biasa dalam menggapai masa depannya. Walau ia harus banyak mengalami penderitaan dari di aniaya saudara-saudaranya, di buang ke sumur, di jual ke pedagang Mesir, di jual lagi kepada Potifar sebagai budak, kita dapat bayangkan dari anak yang sangat diistimewakan, dalam sehari berubah menjadi budak. Di Rumah Potifar, ia mengalami hal yang pahit, ia difitnah karena tidak mau berbuat dosa sehingga dimasukan ke dalam penjara. Yusuf disertai Tuhan sehingga tidak menyerah dan kalah dengan keadaan ia mampu mengubah frustasi menjadi prestasi.

3. Mendekat dan minta pertolongan kepada Yesus 
“Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: Tuhan, tolonglah aku” ( 25 ) Kadangkala kita menjadi orang yang egois dan sombong, karena minta di tolong kepada Tuhan tetapi tidak pernah mau mengi kuti aturan Tuhan. Pagi ini kita belajar kepada perempuan Kanaan bagaimana supaya Tuhan mau menolong kita. Pertama : harus mau diproses dan tahan uji ( 23, 24 ) Ketika ia berdoa tetapi Yesus tidak ada respon sama sekali bahkan ketika frekuensi suara doanya diperkeras dengan bereteriak malah diusir oleh murid-murid-Nya. Dan kalaupun doanya didengar Tuhan tetapi jawabannya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan dalam hal ini Tuhan sedang mengajar agar kita tetap sabar. Kedua : Mendekat pada Tuhan, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan dekat dengan orang yang remuk hati. Untuk dapat mendekat kepada Tuhan tidaklah sulit asalkan kita ada kemauan dan kerinduan untuk ditolong Tuhan, jarak bukanlah halangan. Seringkali kita menjadi pribadi yang terlalu banyak menuntut, tetapi tidak mau memenuhi kewajiban doa tidak mau, pelayanan tidak mau, ibadah tidak mau dengan alasan jaraknya terlalu jauh. Berbeda dengan perempuan Kanaan ini, ia rela menempuh perjalanan yang cukup jauh dari daerah Kanaan ke  Sidon, tetapi ia tidak mengeluh jauh, karena ia punya kerinduan untuk mendekat kepada Yesus.  Ketiga : menyembah dalam pelajaran Praise and Worship dalam kata Yunani” Proskuneo” artinya merendahkan hati bersujud dahi sampai ke tanah meninggikan dan mengagungkan Tuhan. Ketiga hal inilah yang membuat hati Tuhan berkenan menolong perempuan Kanaan itu.

4. Iman yang mantap membuahkan hasil yang mantap, 
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : “ Hai ibu, besar imanmu , maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki “ Dan seketika itu juga anaknya sembuh ( 28 ).
Jika sekilas membaca ucapan Yesus kepada perem puan Kanaan, apalagi dikaitkan dengan budaya ketimuran kita, yang mengatakan “ Biarlah anak anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”( 26 ) Mungkin kita akan tersinggung, jika kita dika takan anjing, tetapi perempuan Kanaan itu tidak menunjukan sikap tersinggung dan berpra sangka negatif terhadap ucapan Yesus itu. Justru sebaliknya ia menanggapi dengan penuh iman kepercayaan kepada Kuasa Yesus “ Benar Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya “ Ketika Yesus berada di rumah seorang Yahudi, Yesus telah membaca situasi bahwa yang datang minta kesembuhan adalah perempuan dari kebudayaan Yunani yang bagi orang Yahudi adalah kafir. Bagi orang Yahudi kata “anjing “ adalah pemakaian kata untuk merujuk pada orang kafir, sementara bagi orang Yunani, kata “anjing”tidaklah bermakna negatif karena kata itu merujuk pada makna kesayangan. Namun Yesus melihat Iman yang mantap dari perempuan Kanaan itu, karena imannya sanggup menem bus batas-batas kemanusiaan. Kepercayaan akan Kuasa Yesus tidak akan dapat dihalangi atau dibatasi oleh apapun dan siapapun, karena bagi Allah tiada perkara yang mustahil. Kelebihan perempuan ini adalah kemampuannya dalam menanngkap janji Tuhan. Sebagaimana masalah yang dihadapi oleh ibu atas penyakit anak perempuannya, demikian juga banyaknya orang tua yang sedang bergumul akan roh-roh dunia yang merasuki dan mengikat generasi muda saat ini. Mari pagi ini kita belajar merenungkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan milikilah iman yang mantap, karena dengan memiliki iman yang mantap maka kita akan dapat mempersiapkan masa depan keluarga kita penuh dengan pengharapan. Tuhan Yesus memberkati.


Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus

Senin, Desember 30, 2019

Dari SUMUR menuju ISTANA RAJA!


Firman Tuhan ini merupakan lanjutan dari firman Tuhan beberapa bulan sebelumnya.
Kisah Yusuf yang dibuang ke dalam sumur sampai pada akhirnya dia sampai di istana Raja yang terambil dari Kitab Kejadian 37 – 46.
Kisah Yusuf ini secara rohani menggambarkan kehidupan nyata yang kita semua umat Tuhan alami dalam meniti seluruh perjalanan kehidupan kita.
Firman Tuhan ini seperti cermin kehidupan yang Tuhan berikan pada kita umatNya untuk dapat melihat secara jelas dan gamblang akan bagaimana sikap hidup yang Tuhan inginkan terjadi dan terbentuk pada kita seluruh umat Tuhan, sehingga orang di sekitar kita dapat melihat KEMULIAAN KRISTUS YESUS terpancar melalui kehidupan kita, mari kita buka :
II Korintus 3:2-3, “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”

Nah kembali ke Kejadian 37, awal mula bibit perselisihan – permasalahan dimulai dari perlakuan orang tua sendiri terhadap anak-anak nya :
Kejadian 37:3-4, “Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. 37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.”
Pesan bagi para orang tua – bapak atau ibu untuk tidak membedakan perlakuan kepada anak-anaknya.
Efesus  6:4, “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Ada beberapa poin sikap hati Seorang Kristen Sejati dari perjalanan hidup Yusuf dari sumur sampai ke tahta Raja :
Kejadian 39 : 9b, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
Seluruh firman Tuhan yang kita terima setiap minggu, berbagai pengajaran dan didikan yang kita terima dari para hamba Tuhan maupun Gembala tidak hanya untuk didengar saja, melainkan harus dilakukan, diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Yakobus  2:26, “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman
tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”
Dengan menjadi pelaku Firman maka hidup kita menjadi berkenan kepada Allah maka Allah pun BERKENAN menyertai kita dengan setia. Maka segala apapun yang dilakukan Yusuf selalu diberkati dan berhasil.

Kejadian 39:2, “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”

Kejadian 39:21, “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.”

Kejadian 41:38-40, “Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
41:39 Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
41:40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
Firaun dan orang sekitarnya pun dapat melihat Roh Allah – Kemuliaan Allah terpancar dari Yusuf. Pola kerja Tuhan bekerja selalu dari dalam diri kita ketika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya, Roh Kudus mendorong perubahan demi perubahan seturut kehendak Tuhan yang terus berproses yang bisa jadi memerlukan waktu bertahun-tahun sampai pada akhirnya Kemuliaan Roh Allah keluar terpancar dari dalam diri kita sehingga orang-orang di sekitar kita, keluarga, teman, sahabat, tetangga, dan lainnya dapat menyaksikan perubahan karakter/ perilaku/ sikap maupun tindakan kita sudah bukan manusia duniawi, mungkin yang dulunya kita tukang tipu/ sering berdusta sekarang dan untuk seterusnya tidak menipu atau berdusta lagi. Yang suka mencuri barang-barang di kantor tidak lagi mencuri, yang suka bergosip tidak lagi bergosip.

Kejadian 39:12, “Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.”
Ketika kita diperhadapkan dalam situasi yang menggoda – memberikan pilihan untuk melakukan dosa, satu-satunya tindakan yang kita lakukan adalah LARI MENJAUH !! Bukan LARI MENDEKAT!!
Jangan seperti istri Lot yang menoleh ke belakang ketika lari akhirnya menjadi tiang garam.
Jangan seperti Hawa yang tidak lari ketika iblis mengatakan hal yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Jangan seperti Adam yang tidak menolak ajakan istrinya untuk memakan buah pengetahuan.
Jangan seperti Esau yang kehilangan hak kesulungan hanya karena tidak dapat menahan lapar dan merendahkan nilai hak kesulungan yang dimilikinya.
Yusuf selalu MOVE ON ketika situasi demi situasi yang berubah sedemikian cepat, seperti peribahasa lolos dari lubang singa masuk ke mulut buaya. Dia tidak down, tidak tenggelam dalam kekecewaan, kepahitan, kegetiran hidupnya dan kemarahan maupun dendam pada semua orang yang mencelakakannya mulai dari tindakan iri hati saudara-saudara kandungnya, dari fitnahan istri potifar, dilupakan bertahun-tahun oleh teman senasibnya Juru Minuman Firaun.
Bagaimana kalau kiranya Yusuf tidak Move On? Dia bakal sakit hati, kecewa, dendam dan terus menerus kata-kata makian, kutukan diperkatakan tiap hari dalam penjara, dalam pembuangan. Sangatlah mungkin Yusuf tidak akan pernah mencapai Istana Raja bila dia tidak mampu berdamai dengan dirinya dengan masa lalu nya dengan situasi yang dialaminya.
Kita yang tidak dapat berdamai dengan diri kita, maka kita pun akan selalu tidak tenang dan tidak dapat fokus dalam segala hal.
I Petrus 4:7, “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”
Dengan bersikap tenang, biasanya kita dapat berpikir jernih, berpikir sehat dan dapat merancang segala tindakan positif dalam menghadapi kesukaran, tekanan hidup, pergumulan berat sekalipun.

Kejadian 45:8, “Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.”
Apa yang akan terjadi kalau Yusuf memilih dan melakukan keputusan untuk mengandalkan manusia misalnya mendekati istri Potifar dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi? Yang mungkin terjadi adalah dosa menutupi dosa berantai yang terjadi akan mengisi hari demi hari Yusuf. Namun Yusuf tetap taat pada firman dan mengandalkan Tuhan, mengambil semua keputusan dan tindakannya yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan yang disembahnya.
Yeremia 17:5, “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan
manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari
pada TUHAN!”


Kejadian 45:4-5, “Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”
Kejadian 45:15, “Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.”
Adakah di antara kita yang bisa berjiwa besar bertindak, bersikap dan berkata-kata seperti yang dilakukan Yusuf kepada saudara-saudara kandungnya yang pernah melakukan pengkhianatan terbesar dalam hidupnya, membuat Yusuf seolah sedang mengalami mimpi buruk yang paling mengerikan dibuang dari zona nyamannya, tidak dapat lagi bertemu dengan orang tuanya, teman-teman dan sahabatnya, kehilangan semua milik kesayangannya. Lalu diangkat dari lubang sumur memberi secercah harapan sesaat seolah saudara-saudara kandungnya hanya sekedar mengerjai dia, namun tidak lama kemudian dia dijual ke pedagang budak yang melintas dengan mata kepala sendiri dia melihat saudaranya menerima uang dari si pedagang budak dan menyerahkan dirinya untuk dirantai dan dimasukkan ke dalam kandang budak yang kehilangan kebebasan dan masa depan yang tampak gelap sama sekali?
Mampukah kita menegur dengan lembut orang-orang yang pernah menyakiti kita? Sambil mengatakan tanpa beban bahwa Tuhan memiliki rencana indah ketika kamu menyakiti aku untuk memberikan kesempatan untuk mempertemukan kita kembali dan saya dapat membantu kamu? Sanggupkah kita memeluk – berjabat tangan erat pada orang yang telah menyakiti kita?
YA KITA AKAN SANGGUP MELAKUKANNYA karena tidak pernah membiarkan kecewa, sakit hati, dendam menguasai dan merusak hati kita, dengan mengampuni dosa dan kesalahan orang yang telah menyakiti kita.
TUHAN Yesus pun memberikan teladan dengan mengampuni semua orang sekali lagi semua orang yang telah mendakwa, memfitnah, menyiksa dan menyalibkanNya di atas kayu Salib!
Dan ketika dalam pelayanannya sekitar 3 tahun di dunia, Tuhan Yesus telah mengajarkan DOA BAPA KAMI yang dahsyat
Matius 6:12, “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;”
Ayat ini menegaskan bahwa kalau kita mau Tuhan mengampuni semua dosa-dosa kita maka kita juga harus mengampuni orang yang bersalah pada kita, Tuhan menerapkan azas timbal balik kepada seluruh umatNya!!

Jadi ada 4 SIKAP HATI YANG WAJIB DIMILIKI SEORANG KRISTEN untuk dapat mencapai KESELAMATAN KEKAL / SURGA yang Tuhan janjikan :
1.      MENJADI PELAKU FIRMAN
2.      PENGUASAAN DIRI
3.      MENGANDALKAN TUHAN 
4.      MENGAMPUNI DOSA & KESALAHAN ORANG LAIN


Yusuf dari SUMUR sampai ke ISTANA RAJA
Demikian juga kita:
SUMUR Masa Lalu ku  SURGA Destinasiku !!

Mari kita katakan bersama-sama, mengatakannya dengan iman :
SUMUR Masa Lalu ku  SURGA Destinasiku!!
SUMUR Masa Lalu ku SURGA Destinasiku !!
SUMUR Masa Lalu ku SURGA Destinasiku !!
Mari kita tinggalkan segala kepahitan, kekecewaan, dosa yang merintangi kita di dalam “SUMUR”, KUBURKAN semuanya itu.

Kita Menatap Masa Depan dengan iman percaya kita bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan telah mempersiapkan rancangan masa depan kita yang penuh dengan harapan.
Yeremia  29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Sekali lagi mari kita katakan bersama-sama, mengatakannya dengan iman :
SUMUR Masa Lalu ku  SURGA Destinasiku!!
SUMUR Masa Lalu ku SURGA Destinasiku !!
SUMUR Masa Lalu ku SURGA Destinasiku !!




Preacher by : ssr

Rabu, Juli 25, 2012

The Birthday

Perayaan hari ulang tahun bagi kebanyakan orang merupakan sesuatu hal yang ditunggu-tunggu dan memiliki makna penuh sukacita dan ucapan syukur. Dan perayaan ulang tahun berarti pesta... dan makan minum bersama-sama.
Namun dalam pelayanan sehari-hari penulis, tidak sedikit pula orang yang tidak tahu ataupun ingat akan tanggal, bulan dan tahun kelahirannya. Orang-orang seperti ini tampaknya mengingat bahkan merayakan hari ulang tahunnya setahun sekalipun mungkin tak pernah terlintas di pikirannya. Sehingga seolah-olah dalam sekejap rambut sudah memutih dan kulit berkeriput tanda memasuki usia lanjut, hidup seakan berjalan dengan cepatnya, tanpa menghasilkan atau berbuat sesuatu yang membanggakan.
Apakah sedemikian sederhananya kita hidup? Lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa muda, menikah, melahirkan, lansia, mati??
Memang, tanggal kelahiran kita tidak akan pernah sama atau terulang lagi dan bahkan tidak ada duanya, walaupun tiap tahun kita lalui dan mungkin dirayakan namun hanya tanggal dan bulan yang sama namun tahun terus berganti dan bergerak maju.
Hidup itu haruslah kita terus maju, menatap dan menghadapi masa depan, mengambil setiap peluang yang dapat kita raih, jangan terlalu lama menatap ke belakang, sebab hanya akan ada penyesalan dan waktu yang terbuang percuma bila tidak menghasilkan manfaat ketika kita menatap ke belakang.
Masa lalu sudah menjadi memori, sebuah pengalaman entah itu indah ataupun pahit dan buruk sekalipun, namun itulah indahnya kehidupan, kita dapat merasakan dan mengalami banyak hal.
Bila kalaupun dirayakan ulang tahun kita, baiklah itu menjadi sebuah monumen sebagai tanda waktunya kita untuk merenung akan segala tindakan dan perbuatan yang telah dilakukan, mengevaluasi segala sesuatu atas segala sesuatu yang telah kita kerjakan selama setahun dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah kita capai,
Ulang tahun kali ini, penulis mengucap syukur bahwa sampai saat ini, detik ini penyertaan Tuhan begitu nyata dalam setiap segi kehidupan penulis, berkat-berkatnya, dan semua keluarga, sahabat, teman, rekan sejawat, kolega yang telah dipertemukan dan disatukan Allah dan terutama buat istri terkasih yang selalu mensupport penulis untuk terus maju dan melakukan banyak hal untuk kemuliaan Nama Tuhan Yesus Kristus Raja!
 
ilustrasi gambar :  bellasboldbrilliantblog.wordpress.com    

Jumat, Desember 31, 2010

Facing the Future


Tinggal satu hari lagi menjelang pergantian tahun, tepatnya 17 jam 46 menit lagi, ketika artikel ini sedang dibuat. 2011 sudah ada di depan mata. Apakah yang akan terjadi di dalamnya? Bagaimana dengan karir kita? Keluarga? Rencana-rencana kita ?
Sehari yang lalu sebelum artikel ini ditulis, penulis melakukan diskusi dengan seorang anak Tuhan, seorang aktivis penari dan pengajar tamborin di gerejanya dan masih sekolah di SMU. Singkat cerita, dia punya cita-cita ingin masuk kuliah ke Fakultas Kedokteran, namun tidak jadi karena kendala di keuangan, sehingga dia harus ‘banting stir’ ke jurusan Psikologi. Dia menceritakan bahwa pernah dalam doanya dia mengatakan pada Tuhan bila nanti dia jadi dokter maka dia akan membuat sebuah Rumah Sakit untuk dapat menolong banyak orang yang tidak mampu.
Namun bukan cita-citanya yang hendak penulis bahas, melainkan apa yang diangan-angankannya, ‘akan mendirikan sebuah rumah sakit untuk menolong banyak orang yang tidak mampu’….
Memang tidaklah salah untuk mengangan-angankan sesuatu setinggi-tingginya… tapi ada baiknya juga merencanakan sesuatu di masa depan yang agak ‘logis’ saja, sebab saat ini sudah cukup bahkan untuk beberapa kota sudah terlalu banyak kota yang kebanyakan Rumah Sakit, mungkin Tuhan bisa mewujudkannya, namun apakah ada dokter-dokter yang memiliki hati dan tujuan yang sama?
Setahu Penulis, ini ada hubungannya dengan artikel yang diposting sebelumnya di blog Rehobot tentang Dana Kasih Sesamamu Manusia, Tuhan tidak pernah menginginkan kita baru akan melakukan sesuatu untuk menolong sesama kita manusia atau terjun dalam pelayanan sekalipun kalau kita sudah mapan, menjadi kaya, sudah punya uang banyak… itu omong kosong…. Sebab kita tidak pernah tahu seberapa lama umur kita…
Justru Tuhan menginginkan kita melakukannya sekarang – saat ini juga…. Bukan nanti…
Dan ada baiknya cara kita berdoa ketika meminta sesuatu kepada Tuhan, janganlah kita ‘menjual gombal atau janji muluk-muluk’ pada Tuhan, melainkan kerjakan dulu apa yang kita bisa kerjakan (menjadi bagian kita) buat manusia, gereja dan Tuhan, maka Tuhan akan menambahkan dan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan sebelum kita mengucapkannya.
Allah tahu segala sesuatu, Dia mampu memberikan segala sesuatu, NAMUN apakah yang sudah kita berikan buat DIA ??