Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Pengorbanan Yesus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengorbanan Yesus. Tampilkan semua postingan

Jumat, April 19, 2019

Kematian Pada Kayu Salib

Paskah dalam Perjanjian Lama merupakan perayaan hari pembebasan umat Israel dari perbudakan Mesir, dengan tangan kuat Allah yang membunuh seluruh anak sulung bangsa Mesir, dan bangsa Israel wajib mengoleskan darah anak domba untuk menyelamatkan anak-anak sulung bangsa Israel.
Dalam Perjanjian Baru, Paskah adalah peristiwa pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib sebagai domba Allah yang disembelih untuk korban penebus dosa.
I Korintus 15 : 3 - 4, "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci."
Segala sesuatu penggenapan yang terjadi sesuai dengan kitab suci, namun saat ini tidak sedikit pengajaran sesat yang meyakini bahwa Yesus tidak mati, banyak yesus-yesus yang lain yang tidak sesuai dengan kitab suci, yang menentang keberadaan Tuhan Yesus yang mati dan dibangkitkan!!

Dalam Perjanjian Baru, Paskah kita rayakan Kematian dan Kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan umat manusia, sesuai dengan kita suci, dengan tercurahnya darah Anak Domba yang tidak bercacat cela sanggup menebus dosa seluruh umat percaya yang mau menerima keselamatan pengorbanan Tuhan Yesus.

Kalau kita percaya pada Yesus yang mati bagi kita, maka kita tidak akan mengalami murka Allah, maka kita akan mengalami kehidupan kekal.
Hari ini, Jumat Agung, kita berbicara kematian Yesus di kayu Salib. Tuhan Yesus disalibkan oleh siapa? Orang Yahudi pada jaman itu kalau mau menghukum mati seseorang harus meminta ijin kepada pemerintah Romawi. Tentara Romawi memang yang menyalibkan Tuhan Yesus, namun penyebab Yesus disalibkan akibat persengkongkolan Imam-Imam Farisi, orang Yahudi yang menuntut bersalah Tuhan Yesus, merekalah yang sesungguhnya adalah para rohaniwan orang Yahudi, para tua-tua Yahudi.
Namun pada kenyataannya yang menyalibkan Yesus adalah Allah sendiri, Roma 8 : 32, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"
Roma 3 : 25, "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."
Begitupula halnya proses Yusuf menjadi penguasa di Mesir karena Allah memakai saudara-saudara Yusuf yang mencelakai Yusuf berkali-kali.

Kisah Rasul 4 : 27-28, "Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu."
Jadi bila bukan kehendak Allah maka penyaliban dan kematian Yesus di kayu Salib tidak akan pernah terjadi. Begitu pula Allah yang mencari gara-gara dengan iblis untuk mencobai Ayub, namun akhir dari semuanya Allah membuktikan ketaatan dan kesetiaan Ayub yang luar biasa.

Kejahatan macam apa yang Yesus lakukan sehingga harus disalibkan ? - Matius 27 : 23, "Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
Yesus tidak memiliki kejahatan yang memiliki penyebab Yesus disalibkan, orang Yahudi menuding Yesus menghujat Allah!! Ada beberapa hal yang Tuhan Yesus katakan yang dianggap menghujat Allah di mata orang-orang Yahudi :
1. Di mana Yesus mengatakan 'dosamu diampuni' terhadap orang yang lumpuh.Yesus sepertinya menyamakan diriNya sebagai Allah yang dapat mengampuni dosa
2. Yesus menyamakan diri sebagai Allah
3. Barangsiapa yang mengikuti firmanKu dia akan hidup selama-lamanya.

Bila Allah tidak berkehendak atau Tuhan Yesus tidak mau melakukan kehendak Bapa, maka tidak akan pernah ada penyalibanNya di kayu Salib. Karena Yesus bersedia maka penyalibanNya terjadi.
I Korintus 15 : 3, "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci"

Apa yang terjadi pada Salib?
1. Salib adalah bukti kasih Allah (I Yohanes 4 : 9-11, "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi"
Oleh karena itu janganlah kita mengukur kasih Tuhan dengan ukuran yang lain, sebab kasih Allah tidak dapat digantikan dengan apapun juga. Namun tidak jarang anak Tuhan mengukur kasih Tuhan dengan kesembuhan, dengan lepas dari masalah berat, Kasih Tuhan jauhhhhh lebih besar dari itu semua.
Jangan ukur kasih Tuhan dengan kekayaan, jangan ukur dengan kesembuhan, Kasih Tuhan memang sanggup melakukan itu semua, jangan mengukur kasih Tuhan dengan hal-hal yang remeh-temeh.
Salib menunjukkan Kasih Allah!! Seharusnya simbol kasih / LOVE bukan hati (heart) melainkan SALIB!!
Jika Allah melakukan sedemikian bagi kita, maka kitapun wajib saling mengasihi sesama kita, kasih itu wajib dibagikan kepada orang lain!!
Selama kita masih punya uang yang bisa kita berikan untuk seseorang yang benar-benar membutuhkan, berikan!! Ini bukan soal uang saja tapi soal komitmen kita pada Tuhan untuk mengasihi sesama kita.

2. Salib ada pertukaran antara penghukuman menjadi penebusan.
Roma 3 : 23, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,"
Upah dosa ini bukan hanya perbuatan kita melainkan keberadaan kita sebagai umat manusia yang sudah jatuh dalam dosa yaitu kematian kekal.
Betapa mengerikannya neraka, maka kita wajib bersyukur bahwa Allah memberikan keselamatan bagi kita. Keberdosaan kita di mata Tuhan begitu jahat dan menjijikkan, dosa terbesar yang pantas menerima murka dan penghukuman dari Allah.
Ketika Tuhan Yesus disalibkan di kayu salib menanggung dosa seluruh umat manusia dan Allah memalingkan wajahNya ketika Tuhan Yesus memanggil BapaNya, "Eli..Eli... lamasabaktani !"
Allah mau semua orang percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.

3. Salib utk supaya kita bukan untuk kita sendiri melainkan untuk DIA. II Korintus 5 : 15, "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."
Harusnya saya yang disalibkan menanggung dosa dan murka serta penghukuman saya, namun Tuhan Yesus rela menggantikan posisi kita, seharusnyaaaaaaaa..... seharusnya kita merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus, apapun dan kemanapun Tuhan mau utus kita dan melakukan sesuatu, kita harus mau melakukannya, bukan untuk diri kita melainkan untuk Dia yang terlebih dahulu mengasihi kita dan menyerahkan diriNya untuk kita.

KEKRISTENAN MENGAJARKAN KITA MENDAPAT MAKA KITA WAJIB MEMBERI!!
Bukan untuk kita melainkan untuk DIA yang telah mati di kayu salib menggantikan posisi kita dan menanggung seluruh dosa dan menerima penghukuman dari Allah!!

Baiklah dalam doa-doa kita bertanya kepada Tuhan, apa yang Tuhan mau??!



Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
Written by : ssr

Jumat, Maret 30, 2018

Selamat PASKAH !! Yesus untuk SEMUA

Paskah merupakan satu paket, tanpa kematian Yesus tidak akan ada kebangkitan atau Kebangkitan Yesus tidak akan ada kalau tidak ada kematian Yesus. Jadi kita dapat mengucapkan Selamat Paskah pada hari ini di Jumat Agung sekalipun. :)
Yohanes 19 : 28 - 30,
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Di kayu Salib Yesus yang sepenuhnya manusia merasakan penderitaan yang amat sangat akibat penyiksaan fisik yang luar biasa, sehingga Yesus memanggil Bapa, "Eloi...eloi lama sabaktani." dan kalimat berikutnya yang dikatakan Yesus sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, "Aku haus." Dan kalimat terakhir Yesus berkata, "Sudah selesai!"
Saat ini kita membahas makna Yesus mengatakan, "Aku haus."  Yesus merasakan haus karena dia benar-benar sebagai manusia 100 % namun kita tidak dapat memahami dengan logika kita sebagai manusia, kok bisa Yesus itu 100 % Allah dan 100 % manusia namun kita tidak perlu memperdebatkan karena apa yang tersembunyi rahasia itu milik Allah.
Tetapi selama perjalanan pelayananNya Yesus pernah merasa lapar. Dan juga mengalami ngantuk sehingga Yesus pun tertidur.
Matius 28 : 38, "lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Markus 14 : 33, "Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar."
Kita seharusnya merasa bersyukur bahwa betapa besar pengorbanan Yesus mengalami siksaan menuju ke kayu Salib dan kematianNya menggenapi rencana Agung Allah untuk menebus dosa-dosa kita umat manusia.
Kita ditebus melalui penderitaan aniaya yang begitu sadis, seharusnya hal ini kita menyadari bahwa betapa mahalnya keselamatan - penebusan dosa yang kita terima.
Sewajarnyalah kalau kita menjaga dengan hati-hati anugerah Keselamatan dari Yesus yang tak ternilai harganya, menjaga hidup, sikap, tindakan kita seturut kebenaran firman Tuhan, kita tidak menyalibkan Yesus lagi melalui tindakan/ pebuatan kita yang tidak berkenan di hadapan Allah.
Kalimat terakhir yang dikatakan Yesus, "Sudah selesai." Sudah lengkap, sudah sempurna atas apa yang Yesus lakukan di atas kayu Salib bahwa penanggungan dosa sudah selesai.
Ini merupakan sorak kemenangan Yesus karena Yesus sudah menyelesaikan misinya memberikan jalan keselamatan bagi umat manusia. Keselamatan hanya ada di dalam Kristus Yesus Tuhan Juru Selamat kita, melalui korban Yesus di kayu Salib. Keselamatan kita dapatkan sewaktu kita mempercayainya. Iman ini bukan sekedar pengakuan maupun sekedar pernyataan belaka, bahwa keselamatan yang kita miliki harganya sangat mahal.

Sudahkah kita menjadi orang Kristen yang mengerti dengan sungguh-sungguh tentang korban salib Kristus?
Jangan bermain-main dengan keselamatan yang telah Anda miliki!


Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr