Saya percaya gereja keluarga, sebagai rumah di mana cucu nya bisa lebih tinggi, dan lebih hebat dari generasi lebih tua, melayani Tuhan makin hebat dan dipakai Tuhan lebih dahsyat.
Saya berikan judul hari ini, "Ada di bawah Panggilan." Panggilan bukan bukti, bukan bakat. Seperti penyanyi, bukan hanya mandi di toilet atau lainnya. Untuk menjadi penyanyi perlu pengorbanan, latihan rutin. Demikian juga dengan menjadi gembala/ hamba Tuhan bukan diukur dari banyaknya follower di media sosial, namun juga perlu mengalami masa-masa sukar, masa kesusahan, kesulitan besar yang membentuknya menjadi hamba Tuhan yang tangguh.
Seorang pegolf profesional sekalipun harus terus berlatih memukul bola sampai rata-rata 10.000 kali, pemain biasa hanya mencapai 5000 kali saja. Mendapatkan panggilan bukan diantisipasi sebagai hal yang biasa saja. Perlu melewati masa-masa berada di lembah paling dalam, menjadi orang yang gagal, semua pernah saya alami, sehingga saya bisa berdiri saat ini di depan Anda sekalian.
Bila ada di antara kita yang merasa gagal, ingat dengan menerima panggilan Tuhan, kita bisa dikuatkan. Demikian juga Yunus yang dipanggil Tuhan, untuk pergi ke Niniwe, namun respon Yunus meninggalkan panggilan Tuhan.
Yunus 1 : 1-2
- (Yun 1:1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
- (Yun 1:2) "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Hal pertama : Ingat yang memanggil kita bukan presiden, bukan petinggi lainnya melainkan TUHAN yang memanggil kita. Hari-hari ini saya lihat generasi sekarang tidak lagi berani mencari mujizat. Dulu malah gereja terkesan seperti dukun, yang mau datang beroleh kesembuhan berbondong-bondong datang ke gereja yang menawarkan.
Hal kedua, mungkin ada yang berpikir bahwa Tuhan tidak akan memanggil saya yang tidak kaya-kaya amat, tidak punya apa-apa, namun Tuhan memanggil kita secara detail karena Tuhan tahu apa potensi yang kita miliki. Yunus anaknya pak Amitai dipanggil Tuhan secara detail.
Pada ayat 3
(Yun 1:3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
Yunus tahu panggilan Tuhan khusus buat dia, namun dia pergi ke Tarsis. Tarsis ke Niniwe itu bukan persimpangan, melainkan berlawanan arah sekitar 1500 mil jauh jaraknya. Seberapa banyak kita yang lari dari panggilan yang Tuhan berikan pada kita. Lari karena akar kepahitan kecewa terhadap gembala, masalah keluarga dan lainnya, seharusnya kalau Tuhan panggil harusnya indah donk! Namun tidak demikian halnya yang terjadi pada diri kita.
Allah itu sangat kepo pada kita, DIA sangat detail. Dan semuanya terjadi atas penentuan Tuhan atas Yunus, Yunus 1 : 17
(Yun 1:17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Ikan yang ada, kebanyakan makan tanaman, dan satunya lagi ikan jenis karnivor yang gigi geliginya tajam dan saluran pencernaannya yang penuh asam. Namun bagi Tuhan tidak ada mustahil, Yunus berada dalam kondisi di dalam perut ikan yang mungkin berbau, amis dan lain sebagainya. Nyanyian paling indah di hadapan Tuhan saat kita sedang remuk hati. Kalau Tuhan memanggil kita DETAIL, dan akan membawa kita kembali ke dalam panggilan kita.
Mengapa kita harus berada dalam payung diri kita sendiri, kita lari dari panggilan karena mungkin baru ada di dalam panggilan kalau mau DIBANDINGKAN (COMPARISON)! Banyak orang-orang yang belum melakukan apapun - belum dicoba namun sudah membandingkan di sosial media, mengapa kamu tidak bisa seperti cici, seperti koko, mengapa sih kamu tidak bisa pintar seperti anak lain. Sampai istri pun dibandingkan, mengapa kamu tidak bisa langsing seperti orang lain dan lainnya.
Kriminalitas pertama di dunia, terjadi karena dibandingkan antara Kain dengan Habil, sehingga dia bunuh adiknya.
Bahkan saat ini gereja pun banyak dicari karena rating, kalau tidak suka, tinggal ganti channel - saluran TV yang lain. Tidak mudah bagi hamba Tuhan untuk bertahan di masa pandemi yang harus berada di depan kamera online.
BERHENTI MEMBANDINGKAN! Justru belajar dan evaluasi atas diri kita atas panggilan Tuhan.
Yang kedua, banyak dari kita yang lari dari Tuhan, karena berada dalam payung KENYAMANAN / COMFORT. Hamba Tuhan memang perlu aman dan nyaman sehingga tidak pusing lagi memikirkan kepentingan dirinya lagi. Tuhan Yesus bilang kalau mau mengikut Tuhan kita harus mau menyangkal diri dan memikul salib setiap hari!
Sehingga tidak sedikit mengira bahwa panggilan itu diartikan karena tidak nyaman, melainkan dengan panggilan kita tangguh di dalam Tuhan.
Hal yang ketiga, SANJUNGAN / COMPLIMENT. Orang suka banget hidup ini, disanjung, dipuji, saat ini sedang marak foto dengan AI sehingga hasil fotonya lebih bagus, dan orang lebih memperhatikan fotonya bukan pada orangnya langsung. Orang jaman sekarang ini suka di "treat" spesial, seperti di resto diberikan pelayanan secara khusus dan berbagai promo yang menarik.
Hal keempat, banyak yang keluar dari panggilan karena mengalami TUDUHAN / CONDEMNATION. Petrus mengalami tuduhan saat Yesus ditangkap, sehingga Petrus menyangkal Yesus. Sehingga Petrus pulang kampung menjadi nelayan, mungkin karena di laut tidak ada ayam yang berkokok yang menyebabkan dia menjadi sakit hati dan menyangkal Tuhan tiga kali.
Petrus duduk di paling belakang pada waktu Tuhan bangkit, karena dia merasa gagal, mungkin kita yang merasa gagal merasa telah tidak kudus, selingkuh, berdosa dan lainnya. Namun Tuhan tetap mencari Petrus menanyakan apakah engkau mengasihi AKU!?
Hal kelima, KUTUKAN / CURSE. Di dalam gereja ini ada kuasa TUHAN yang sanggup membebaskan kutukan dari nenek moyang, kutukan dari orang tua yang mengatai kamu bodoh, kamu tidak akan berhasil, kamu gagal, maka dengan di dalam Nama Tuhan Yesus saya patahkan dan hancurkan kutuk atas diri saya!!!
Mulut bisa keluar berkat dan kutuk. Ayo, mari mulai sekarang kita fokus hanya mengatakan berkat dari mulut kita!!
Dan terakhir, kita harus tetap berada di dalam Payung KRISTUS! Sebab hanya di dalam Kristus kita bisa ada punya pengharapan dan mimpi yang memberikan kekuatan. Dan kita dapat tetap bertahan di dalam Tuhan walau masuk melewati masa masa tidak enak, dalam kekelaman. Kita mau merespon kembali panggilan yang Tuhan berikan pada kita!
Preacher : Pdt. Andy Tjokro
Written by : ssr