Matius 22:37, “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”
Ayat ini penulis dapatkan sewaktu mendengarkan khotbah firman Tuhan dalam ibadah minggu lalu di sebuah gereja di daerah Jakarta Selatan.Tiba-tiba terlintas dalam pikiran penulis sebuah pertanyaan, “mana kata ‘tubuh’ nya?” Mengapa Tuhan hanya menyebutkan bahwa kita harus mengasihi Tuhan Allahmu (dan sesama kita di ayat 39) dengan segenap HATI, dan dengan segenap JIWA dan dengan segenap AKAL BUDI kita?
Ternyata dengan tidak disebutkannya kata ‘tubuh’ merupakan menjadi penegasan yang tersirat dan tersurat Tuhan bagi manusia bahwa untuk menunjukkan suatu kesungguhan dalam bertindak, bersikap bukan dari penampilan saja/ bukan dari luarnya saja pura-pura senyum, pura-pura menyanjung, pura-pura gembira yang di mana semuanya itu dilakukan oleh tubuh dan tampak terlihat oleh orang di sekitar kita, melainkan yang terpenting adalah sikap HATI, JIWA dan AKAL BUDI kita.
Rasul Paulus menyatakan bahwa apapun yang dilakukan oleh tubuh namun tanpa HATI (yang memiliki Kasih) merupakan sebuah tindakan yang sia-sia , baca I Kor. 13:3, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” Pada kedua Injil Matius dan Matius mencatat perkataan Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa tubuh lemah 26:41 dan Markus 14 : 38, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Mari
kita baca I Samuel 16:7, “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah
menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Tuhan berbicara kepada
Nabi Samuel bahwa sudah menjadi kebiasaan manusia dalam menilai ataupun
mengukur seseorang dari apa yang nampak di matanya, statusnya, mahal dan
indahnya pakaian yang dikenakan, model rambut, jenis perhiasan yang dikenakan,
jam tangan yang mahal, tas yang bermerek terkenal, sepatu mengkilat yang
bermerek serta merek dan jenis mobil yang dikendarainya.
Bahkan
cukup banyak umat Tuhan yang berlomba-lomba berpenampilan demikian, padahal
jelas-jelas Tuhan hanya meminta segenap HATI, JIWA dan AKAL BUDI kita ketika
datang beribadah ke hadiratNya di dalam bait Tuhan.
Apa artinya pamer kekayaan, pamer pakaian yang indah namun kita tidak memiliki HATI dan JIWA yang terikat dengan harta benda yang kita miliki dan AKAL BUDI yang dipenuhi dengan rencana-rencana untuk memuaskan kepentingan diri sendiri, namun bila saat ini juga kita dipanggil Tuhan, apa yang akan kita bawa menghadap dalam tahta PenghakimanNya??
written by : admin