Ada 4 pilihan utama dalam hidup ini :
1. Hidup di dalam ketidakbenaran. Seperti apa yang terjadi dalam beberapa waktu ini, soal pengacara anggota DPR yang merekayasa kasus kecelakaan mobil sampai di rumah sakit sekalipun direkayasa.
Mari kita buka Roma 13 : 12-13, 12 "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati."
Seperti kutipan dari perkataan Bill Sunday, "Orang munafik ada di mana-mana, di gererja, di rumah, di asrama, tidak perlu repot mencarinya. Pulanglah, lihatlah di cermin. Ingatlah kita dapat mengurangi satu orang munafik di dunia ini."
2. Hidup untuk bertanggung jawab.
Seperti suami/ bapak yang bertanggungjawab melindungi istri dan keluarganya. Istri yang bertanggungjawab mengurusi rumah tangga, mendukung suaminya. Istri lebih hebat dari suaminya, sebagai seorang penolong, terima kasih istriku.Tanggungjawab anak yang usia sekolah adalah belajar, harus dilatih dan dididik. Tiap orang harus memiliki sikap tanggungjawab apapun yang menjadi tanggungjawabnya. Selalu ada konsekuensi dalam hidup kita pada apa yang kita pilih.
Sikap orang yang bertanggungjawab adalah :
a. mesti menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya, Yohanes 17 : 4, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya"
b. bersedia membayar harga. I Samuel 17 : 34-35, 34 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
35 maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya
Daud menjadi teladan sebagai orang yang bertanggungjawab atas apa yang dipercayakan padanya untuk menggembalakan domba-dombanya, bahkan sampai mengorbankan nyawanya menghadapi binatang buas yang berusaha mencelakakan domba gembalaannya. Sehingga Daud berkenan di hadapan Allah.
c. bersedia menanggung akibatnya
Sikap Adam yang tidak bertanggungjawab ketika Allah mempertanyakan kenapa memakan buah terlarang, Adam malah menyalahkan isterinya. Karena dosa 1 orang yaitu Adam sehingga semua orang menjadi berdosa.
3. Hidup Menjadi Berkat. Tuhan bukan hanya memberkati kita melainkan Tuhan menginginkan kita menjadi Berkat. Seperti lagu yang sedang populer, "Hidup ini adalah kesempatan, Hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia-sia kan waktu yang Tuhan beri, Hidup ini harus jadi berkat"
Stop mengasihani/ memikirkan diri kita terus menerus karena kita akan tenggelam dalam kesusahan dan lautan kesedihan, melainkan marilah kita bangkit dan hidup untuk menjadi berkat.
Teruslah berbuat baik, jangan pernah menyesal. Buatlah orang lain tersenyum dengan kebaikan yang kamu lakukan.4. Hiduplah Melakukan Hal-hal yang bernilai Kekal
Kita perlu uang ga? PERLU! Kita perlu jalan-jalan ga? PERLU ! Tapi janganlah kita fokus terus menerus mncari uang dan hal-hal lainnya yang bersifat duniawi. Sebab pada akhirnya kita akan kehilangan semuanya ketika hidup kita berakhir di dunia ini,
Ibrani 11 : 24-26, 24 "Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, 25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. 26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."
Musa pada akhirnya memilih menjadi penggembala umat Tuhan dan itu adalah suatu kehormatan.
Mari kita pikirkan kehendak Tuhan atas hidup kita. Cari kehendak Tuhan, pelajari firman Tuhan.Jadilah orang yang sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran firman Tuhan, maka kita akan menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Preacher : Pdt. Clay
Written by ssr