Khotbah, Munggu 07 Juni
2020
Nats Firman : ( Kej 1 :
26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 )
"Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi
seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih
buruk dari orang yang tidak beriman. (1
Tim 5:8)
Dalam
dunia modern seperti sekarang lebih banyak orang hidup berkeluarga mengabaikan
prinsip kebenaran Firman Tuhan, sebagai pedoman hidup berkeluarga. Mereka
cenderung lebih mengutamakan kemudahan dan kenikmatan hidup masing masing.
Banyak dari mereka tidak memerlukan komitmen lagi, mereka sepakat untuk hidup
bersama tanpa komitmen, hidup tanpa mengindahkan fungsi dan peran masing
masing sesuai dengan tujuan keluarga.
Menurut
Alkitab ( Kej 1 : 26 – 28, Kej 2 : 18, Ef 5 : 32, 2 Tim 5: 8 ) keluarga dibentuk atas inisiatif Allah untuk
melaksanakan rencana dan tujuan Allah, Tuhan menciptakan keluarga sebagai
pondasi kehidupan manusia. Allah menciptakan keluarga manusia untuk membangun
Kerajaan-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Gambar Allah tercermin dalam
ciptaan-Nya yang unik yaitu pria dan wanita ( Kej 1 : 26 ). Pernikahan dan
keluarga adalah gambar dari kasih dan kesetiaan perjanjian Allah ( Ef 5 : 32 ). Dan melalui berkat-berkatNya maka anak anak, umat Allah dapat memenuhi bumi
dengan penyembahan dan kemuliaan Allah. ( Kej 1 : 28 )
Hari-hari ini keluarga telah diserang terus menerus oleh setan. Apapun yang Tuhan
sukai, setan membenci. Apapun yang ingin Tuhan bangun, setan berusaha untuk
menghancurkannya.
Kehidupan
keluarga yang bertentangan dengan rancangan Allah akan mengalami konflik dalam
keluarga yang berkepanjangan sehingga keluarganya tidak sejahtera. Apa yang
dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga kita dari tekanan ? Dan bagaimana
kita dapat membangun unit keluarga yang kuat dan kokoh.
Ada empat pondasi yang
mutlak diperlukan :
- Menjadi orang Kristen yang kuat ( dewasa.)
- Mewujudkan
pernikahan yang stabil dan tangguh.
- Mrngupayakan relasi yang sehat antara anggota keluarga.
- Membangun ikatan yang
kokoh antara orang tua dan anak.
Bagaimana mewujudkan keluarga yang kuat dan
utuh saat ini ?
1 . Menjalin hubungan yang kuat dan
penuh kasih
Hubungan
yang penuh kasih antara anggota keluarga adalah pondasi bangunan keluarga yang
penting. Dengan hubungan yang sehat dan berkomitmen, seluruh keluarga
dilindungi dan diperkuat . Ketika tantangan keluarga muncul , keluarga yang
kuat akan bekerja bersama untuk menanggung atau menyelesaikan masalah. Pondasi
yang kuat adalah kasih. Dan Alkitab menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang
tidak terpancing, tidak berpikir jahat, tidak iri, tetap bersukacita dalam
kebenaran dan menanggung segala sesuatu ( 1 Kor 13 : 4,7 ). Agar dapat saling
mengasihi maka suami, istri, orang tua harus bertumbuh menjadi orang Kristen
yang dewasa
Keluarga
yang penuh kasih berbagi dalam segala hal, termasuk mimpi, harapan, harta.
Ingatan senyum,, cemberut, sukses dan gagal itu memberikan perlindungan dari badai, keluarga berfungsi menjadi
pelabuhan yang bersahabat ketika gelombang kehidupan menjadi terlalu liar
Sehingga
tidak ada anggota keluarga ysng perlu merasa sendirian.
2 . Menjadi keluarga yang tangguh
Kita
ingat kata kata yang abadi dari Wilson Churchil, ”Kita akan bergelut di pantai,
kita akan bergelut di darat, kita akan bergelut di ladang dan di jalan-jalan,
kita akan juga bergelut di bukit. Kedengarannya persis seperti liburan keluarga
kami“. Keluarga yang penuh kasih dan punya komitmen menjadikan tangguh, dan
keluarga yang tangguh akan bekerja bersama untuk” bangkit kembali” dari masalah
yang mungkin dapat menghancurkan keluarga. Dan keluarga tersebut diilhami oleh uraian rasul Paulus tentang ketahanan orang Kristen abad pertama yang
menghadapi krisis“
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit, kami
habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan
sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor 4 : 8-9). Paulus dan
orang-orang Kristen yang setia ini mengandalkan Allah untuk kekuatan dan
bantuan demi menanggung cobaan.
3 . Kekuuatan berdasarkan keteladanan
Ikatan
yang kuat di antara anggota keluarga dapat meningkatkan pengaruh keteladanan
yang positif. Paulus memuji anggota keluarga Timotius atas teladan positif
mereka” Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus iklas, yaitu iman yang
pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku
yakin hidup juga di dalam dirimu ( 2 Tim 1: 5 ). Alkitab juga mencatat contoh-contoh ikatan kuat yang dapat
dikembangkan.
Ambil
contoh Ruth dan Naomi. Ruth menikahi putra Naomi tetapi kemudian dia meninggal.
Dia memiliki kesempatan untuk kembali ke bangsanya sendiri dan mencari suami lain, tetapi sebaliknya Ruth memilih untuk
tetap menjadi bagian dari warisan suaminya dengan tetap tinggal bersama ibu
mertuanya Naomi. Ruth melihat sesuatu dalam diri Naomi dan Allah Naomi
memancingnya untuk berkata, “Tetapi kata Ruth, "Janganlah desak aku meninggalkan
engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau, sebab ke mana engkau pergi ,
ke situ juga aku pergi dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmullah Allahku, di mana engkau mati,
akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan."
Beginilah
kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut”( Rut 1: 16-17 ). Tuhan ingin dalam keluarga kita mengembangkan ikatan kesetiaan dan kasih
keluarga yang kuat. Dia ingin kita berbagi mimpi, harapan, harta dan kenangan
sebagai kelauarga di hadapan-Nya. Dia ingin kita membangun keluarga yang kuat
dan beribadah serta menghormati Dia sebagai unit keluarga.
Dan sebagai suatu kesimpulan, untuk mewujudkan keluarga yang kuat dan kokoh yang memenuhi kehendak dan
rancangan Allah, diperlukan kedewasaan rohani. Karena hanya orang Kristen yang
dewasa rohani yang sanggup mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh. Dan
berdasarkan ketangguhan itulah kita dapat membangun relasi yang sehat antara
anggota keluarga sehingga dapat tercipta
hubungan yang harmonis antara suami-istri, orang tua dan anak . Itulah salah satu bentuk keluarga yang
kokoh dan kuat. Tuhan Yesus Memberkati