Kita bersyukur di pagi hari ini dengan wajah yang senyum, kita bisa merasakan sukacita. Ada perubahan yang bisa dilihat? Kita bisa melihat banyak perubahan renovasi di gedung ini dengan segala persembahan alat musik yang baru. Dengan kerinduan hati saudara untuk mempercantik dan memperlengkapi ruang ibadah ini.
Siapa yang pernah mengalami rasa putus asa? Kita perlu memiliki dalam hidup kita, perisai untuk membuat kita bertahan dalam hidup ini. Saya yakin kita semua pernah mengalaminya dan bisa tetap bertahan sampai ini.
Lirik lagu Engkaulah perisaiku
Amin saudara! Kita perlu memiliki perisai, karena DIA lah perisai dalam hidup kita. Orang yang dalam putus asa akan bisa nekat, tidak peduli dia akan merugikan orang lain atau dirinya sendiri sampai kena hukuman. Kenekatan banyak pelaku kejahatan karena keadaan ekonominya yang memaksa untuk melakukan kejahatan, merampas mobil yang sedang diisi bensin, mengambil uang dari teman sendiri sekalipun. Keputusasaan itu bisa terjadi pada siapa pun.
Mari kita baca Kejadian 15 : 1 - 21
- (Kej 15:1) Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
- (Kej 15:2) Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
- (Kej 15:3) Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."
- (Kej 15:4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
- (Kej 15:5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
- (Kej 15:6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
- (Kej 15:7) Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu."
- (Kej 15:8) Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?"
- (Kej 15:9) Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."
- (Kej 15:10) Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.
- (Kej 15:11) Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya.
- (Kej 15:12) Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.
- (Kej 15:13) Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
- (Kej 15:14) Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.
- (Kej 15:15) Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu.
- (Kej 15:16) Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap."
- (Kej 15:17) Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.
- (Kej 15:18) Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
- (Kej 15:19) yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,
- (Kej 15:20) orang Het, orang Feris, orang Refaim,
- (Kej 15:21) orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."
Pada pasal ini, mencatat keadaan Abraham yang sedang putus asa, untuk keberlangsungan hidup suatu bangsa di mana dia belum memiliki seorang anak satu pun. Namun Tuhan berjanji akan menjadikan keturunan Abraham menjadi suatu bangsa yang besar sehingga Abraham menjadi memiliki pengharapan.
Abraham menantikan janji Tuhan selama 10 tahun dan belum terjadi janji Tuhan. Mungkin Abraham mulai meragukan janji Tuhan sebagaimana janji seorang manusia, "pagi kacang kedelai, sore menjadi toge!" Namun Allah bukanlah manusia yang tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.
Hal pertama yang penting perlu kita ingat :
1. Ingat KEHADIRAN TUHAN
Tuhan sudah berbicara langsung kepada Abraham bahwa DIA akan menjadikan Abraham sebagai bangsa yang besar. Dengan mengingat kehadiran Tuhan dalam rumah tangganya sepanjang hidupnya. Dalam Roma 8 : 28
(Roma 8:28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Rasul Paulus pun terus mengingatkan dan menegaskan bahwa kehadiran Allah begitu nyata dalam hidupnya dan pelayanannya.
Kita ingat bahwa Janji Tuhan seperti Fajar Pagi Hari (Lirik lagu)
Lagu ini mengumpamakan Janji Tuhan seperti fajar di pagi hari yang memberikan kesehatan bagi kita, memulai hari yang baru dalam meniti kehidupan masing-masing. Lalu kita dihadapkan dalam memilih jalan yang lebar atau kecil. Namun dari semua hal yang harus kita hadapi, Tuhan akan selalu menggendong kita dalam kasih-Nya dan mengangkat kita ke tempat yang tinggi.
2. Ingatlah JANJI TUHAN.
Kita akan selalu ingat janji Tuhan, Matius 28 : 20b
(Mat 28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Tuhan tidak akan membiarkan kita dan melalaikan kita, DIA bahkan akan mengulurkan tangan-Nya dan mengangkat kita ke tempat yang tinggi.
Orang yang diberkati Tuhan, orang yang memilih Tuhan akan berbeda jalan kehidupannya dengan orang yang tidak memilih Tuhan.
Ingat janji Tuhan adalah YA dan AMIN. Walaupun kita sering lalai membuat janji pada Tuhan. Namun Tuhan tetap setia akan janji-Nya dengan menyertai kita sampai kepada akhir jaman.
Demikian pula dengan Abraham, Tuhan mengatakan kepadanya agar jangan takut. Segala sesuatu yang terjadi, kita percaya semuanya itu ada dalam rencana Tuhan yang kita tidak ketahui kapan.
Indah Rencana Tuhan di dalam hidup kita ( lirik lagu)
Indah rencana Tuhan, tidak ada yang mengerti dan tahu, indahnya bersama dengan Tuhan!
Banyak orang yang ragu, yang tadinya percaya Tuhan lalu berpindah agama, lihat apa yang dialami di hari-hari berikutnya, pindah karena pekerjaan dan jabatan, orang seperti ini berusaha melihat jalan kehidupan dari kacamatanya sendiri.
3. Hal ketiga dari Abraham alami, INGAT RENCANA TUHAN!
Yeremia 29 : 11
(Yer 29:11) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Bagi kita yang sedang putus ada dan melihat tidak ada masa depan lagi. INGAT masa depan itu akan selalu ada, jangan berputus asa! Abraham diingatkan kembali rencana Tuhan untuk menjadikan keturunannya tidak terhitung lagi, menjadi bangsa yang besar.
Begitu pula dengan kita yang mau percaya akan rencana Tuhan bagi kehidupan kita, yang penuh berkat dalam kehidupan kita. Ingatlah rancangan Tuhan yang penuh damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Walau hidup kita yang mungkin sudah berusia lanjut, rancangan Tuhan masih ada bagi kita!!
Namun semua kekuatan kita, serahkan pada Tuhan, bahwa masih ada Tuhan dalam hidupku. DIA merencanakan kehidupan kita yang penuh sukacita dan dahsyat bagi kita. Berikan pengharapan kita pada Tuhan. Maju terus bersama dengan Kristus. Dia akan memberikan damai bagi kita dan ketenangan bagi kita dan segalanya bagi kita.
Preacher : Pdt. Prof. Dr. Richard B. Gunawan, D.D.PC.
Written : ssr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar