Definisi :
Benih1
(n) : biji atau buah yang disediakan
untuk ditanam atau disemaikan; bibit atau semaian yang akan ditanam; sesuatu
yang menjadi sebab/ asal mula ; keturunan, turunan, asal ; sesuatu yang akan
tumbuh atau akan menjadi. (1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. Keempat,
DepDikNas, hal 171)
PEMBACAAN
AYAT :
MATIUS
13:24-30, “Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka,
kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih
yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang
tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu
pergi.
13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan
mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan
ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan
di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh
yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan
supaya kami pergi mencabut lalang itu?
13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab
mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh
bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para
penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk
dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
Dari
perumpamaan di atas tersirat 2 arti benih yang dimaksud :
1.
Benih1
sebagai FIRMAN ALLAH (Lukas 8:11, “Inilah
arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.”
2.
Benih1
sebagai KETURUNAN Illahi (I
Petrus 1:23, “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi
dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” )
Dan juga 2
Macam Benih yang dimaksud :
1.
Benih1
yang berasal dari Tuhan (Matius 13:37, “Ia
menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;)
2.
Benih1
yang berasal dari musuh / si Jahat (Matius
13:39a, “Musuh yang menaburkan
benih lalang ialah Iblis.” )
Kita
akan bahas secara paralel alias bersamaan kedua arti dan macam benih tersebut.
APA HUBUNGAN
PERUMPAMAAN DI ATAS DENGAN KITA?
Termasuk
benih manakah kita? Benih gandum ato ilalang? Benih Illahi atau Iblis?
II Korintus 9:10, “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan,
Ia juga yang akan menyediakan benih
bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;”
I Petrus 1:23, “Karena
kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman
Allah, yang hidup dan yang kekal.”
APA YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MEMBUAT BENIH ITU BERTUMBUH?
Atau apa
yang dibutuhkan untuk membuat kita bertumbuh?
I Korintus 3:7, “Karena
itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang
memberi pertumbuhan.”
Konsep
yang ditekankan di firman Tuhan bukanlah proses menanam ataupun menyiram yang
paling penting untuk membuat tumbuh benih/tanaman, melainkan yang paling
penting dari semuanya itu adalah Allah dengan kuasaNyalah yang memberikan
pertumbuhan sehingga segala sesuatunya dapat terjadi.
Efesus 4:11-15,
“ Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan
mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam
segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
DAN baca -
Ibrani 10:25, “Janganlah
kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita
saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.”
Pada Efesus
4:11-15 dan Ibrani 10:25, memiliki keterkaitan bahwa Tuhan Allah telah
memberikan rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala
dan pengajar-pengajar bagi umatNya dan tempat tersering pelayanan mereka ada di
dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita, inilah alasannya mengapa seringkali para
hamba Tuhan berkata untuk kita senantiasa rajin ibadah secara teratur dengan
tujuan agar jiwa, rohani dan pemikiran kita tiap saat dikuatkan, disegarkan dan
dipulihkan sehingga pertumbuhan rohani dan kehidupan kita terus berlangsung
dengan sehat.
APA HAMBATAN YANG
MEMBUAT BENIH TIDAK BERTUMBUH?
Apa yang membuat
kita tidak bertumbuh?
1.
Karena kita
menjauh dari Allah dan menyebabkan kejatuhan banyak orang
Ibrani 12:15, “Jagalah
supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar
jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan
banyak orang.”
2.
Kita menyangkal,
mengabaikan status kita sebagai anak Allah
I Yohanes 3:9, “Setiap
orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap
ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.”
3. Karena
keinginan kita yang tidak sesuai firman Tuhan
Roma 8:6, “Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.”
Penutup :
Memang Iblis adalah penyebab semua
masalah dosa yang dialami umat Manusia. Namun jangan lupa akan peristiwa
kejatuhan manusia pertama, berawal dari keinginan, keputusan pribadi yang
tergerak menyambut untuk memetik buah terlarang (buah pohon pengetahuan baik
dan jahat) dan penyangkalan/pengabaian dari Adam akan statusnya sebagai
pemimpin yang tahu persis Firman Tuhan yang melarangnya untuk tidak memakan
buah terlarang tersebut.
Dalam keseharian kita, seringkali
banyak sekali keinginan kedagingan yang menarik ditawarkan di sekitar kita, situs/
video pornografi, seks dengan teman kerja/kampus, konsumtif, curang dalam
usaha, korupsi, berbohong dan lain sebagainya, semuanya kembali pada diri kita
sendiri, keputusan apa yang akan kita ambil? Eksekusi keputusan untuk melanggar
firman? Atau tidak?
Sekali
lagi INGAT! Kita berasal dari benih Illahi, pribadi yang tidak akan pernah
dapat berbuat dosa.ilustrasi gambar dari : ihei.wordpress.com
penulis : suryadi ramli