Kita bersyukur punya Allah yang luar biasa, punya Allah yang begitu sayang pada kita. Saat ini di dunia yang tampaknya penuh dengan kekacauan, penuh dengan ketidakpastian, namun di dalam Tuhan ada kepastian.
Mungkin ga sih kalau teman-teman sekolah kita pada nyontek, dan kita sendiri tidak nyontek, kita tidak perlu nyontek untuk lulus karena kita punya Tuhan dan pengharapan.
Karena Tuhan yang memberikan anugerah pada umatNya.
Saat ini kita akan mengambil contoh dari Daniel.
Daniel 1 : 6-8
- (Dan 1:6) Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
- (Dan 1:7) Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
- (Dan 1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Ditulis ada 4 orang Yehuda yang menjadi pegawai istana Raja Nebukadnezar. Bangsa Israel yang kalah perang oleh Kerajaan Babel, sehingga tidak mau bangsa Israel menggunakan nama Yehuda. Sehingga ke-4 orang tersebut diubah namanya menjadi nama bahasa dari kerajaan Babel.
Keempat ini adalah orang-orang yang patuh kepada Tuhan!
Siapakah Daniel?
Daniel dalam bahasa Ibrani artinya "Allah adalah hakimku."
Adalah pemuda Yahudi yang dibuang ke Babilon, punya hikmat untuk mengartikan mimpi raja (Nebukadnezar) seperti Yusuf.
Bisa membaca tulisan rahasia di dinding dan mengartikannya (Daniel 5 : 5)
Mene'Mene'tekel ufarsin
(Dan 5:5) Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Lalu Daniel diangkat dan berkedudukan tinggi (Daniel 5 : 29)
(Dan 5:29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
Tuhan memuliakan Daniel sekalipun di tempat yang tidak memungkinkan, penuh dengan kekacauan, di istana Babel penuh dengan orang sombong, yang riwayatnya pernah membangun menara tertinggi yang akhirnya dikacaukan oleh Tuhan dengan membuat semua orang berbicara dengan berbeda bahasa.
Sekalipun nyawa Daniel menjadi taruhannya, Daniel tetap setia pada Tuhan. Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa, hanya karena dia tidak mau mengikuti perintah Raja untuk menyembah patung.
Bagaimana dengan situasi masing-masing dari kita di mana Tuhan menempatkan kita, kita harus menjadi berkat dan teladan. Datanglah tepat waktu ke tempat kerja, tidak melakukan korupsi waktu atau korupsi kecil kecilan yang menjadi dibiasakan oleh banyak orang, maupun kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Ada sebuah judul buku yang ditulis oleh Dwight Hill, "Daniel memang hidup di Babel, tetapi Babel tidak hidup di hatinya."
4 Hal yang membuat Daniel tetap setia kepada Allah :
1. Ketetapan Hati (Daniel 1 : 8-15)
Tidak makan makanan raja.
- (Dan 1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
- (Dan 1:9) Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
- (Dan 1:10) tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."
- (Dan 1:11) Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:
- (Dan 1:12) "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;
- (Dan 1:13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."
- (Dan 1:14) Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.
- (Dan 1:15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
2. Keyakinan / Imannya hanya kepada Allah (Daniel 2 : 16)
Belum tahu Allah akan menolong atau tidak.
(Dan 2:16) Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
Daniel tidak takut kepada raja, dan berani mengajukan permintaan diberi waktu untuk memberitahukan makna kepada raja. Karena Daniel memiliki iman kepada Allah, bahwa Allah sanggup memberi pertolongan baginya.
3. Ketergantungan kepada Allah (Daniel 2 : 17-19)
- (Dan 2:17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
- (Dan 2:18) dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
3 X sehari berdoa (Daniel 6 : 11)
(Dan 6:10) (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Kala kita punya masalah, jangan mencari orang-orang di sekitar kita untuk mungkin bisa kita minta bantuannya, tapi ayo cari Tuhan terlebih dahulu dalam segala hal, mulai membentuk ketergantungan kita dengan Tuhan, berharap pada Tuhan.
Kesaksian pribadi saya, di mana saya bisa menyekolahkan kedua anak saya sampai kuliah dan sampai bisa memiliki rumah sendiri, semuanya itu karena terus tergantung pada Allah, menyediakan waktu khusus untuk terus berdoa dan mencari Tuhan.
4. Memiliki tingkah laku dan sikap yang terpuji (Dan 2 : 20-23, 48 - 49)
Tidak serakah.
- (Dan 2:20) Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
- (Dan 2:21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
- (Dan 2:22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
- (Dan 2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
- (Dan 2:48) Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.
- (Dan 2:49) Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
Daniel tidak mengakui semua kemampuannya adalah kebisaannya sendiri, melainkan Tuhanlah yang memberikan, dan membukakan semua hal yang dipersoalkan raja.
Daniel akhirnya memperoleh anugerah dari raja menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi penguasa semua orang bijaksana di Babel. Daniel ingat kepada siapa dia berdoa dan meminta semua karunia yang dia miliki dan bahkan mengajak semua sahabatnya untuk berdoa dan mencari Tuhan semata.
Mari kita mencari Tuhan, menjadi ketergantungan kita pada Tuhan dalam segala perkara yang kita hadapi.
Preacher : Pdm. Rachelia Djuwani, S.Th
Written : ssr