Bacaan Alkitab Lukas 2: 8-14
Tema : Yesus Pembawa Damai “ Kemuliaan bagi Allah
di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya “(14 )
Kelahiran Yesus
merupakan berita sukacita yang besar di seluruh bumi karena Ia lahir untuk
memberikan damai sejahtera bagi orang percaya.
Karena itu Yesus
disebut Raja Damai. Dan ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya 700 tahun Before
Christ /BC ( Yes 9:5). Yesus Sang Raja Damai tidak hanya membawa Damai
Sejahtera, tetapi juga mengaruniakan Damai Sejahtera bagi orang percaya.
Damai Sejahtera yang diberikan Yesus itu bersifat kekal dan tidak dapat
dipengaruhi oleh situasi yang sedang terjadi atau yang datang kepada kita “Hendaklah Damai Sejahtera Kristus,
memerintah dalam hatimu, karena itulah
kamu di panggil menjadi satu tubuh, dan bersyukurlah” ( Kol 3:15) Dan akibatnya Paulus katakan : Sedapat-dapatnya, kalau hal itu tergantung
padamu, hiduplah dalam pendamaian dengan semua orang”( Roma 12:18 ) Tetapi
kemudian muncul pertanyaan kalau Yesus Raja Damai, mengapa masih banyak
peperangan, penganiayaan, dan masih banyak masalah-masalah lain yang tidak kunjung selesai. Tetapi kitapun harus
ingat bahwa Alkitab tidak pernah menubuatkan bahwa Yesus akan mengatur seluruh
dunia dalam kedamaian, karena kedamaian
yang sejati akan kita nikmati di Sorga nanti. Namun demikian jika kita
berbicara tentang kedamaian, maka kedamaian di bumi sangat berbeda dengan
kedaiaan di sorga. Di Sorga sudah tidak ada lagi penderitaan , tidak ada ketakutan
karena segala sesuatunya sempurna. Semen tara damai sejahtera Kristus di bumi
itu, hanya dapat dialami dan dinikmati oleh oramg yang hidup sunguh-sungguh di
dalam Yesus. Kita hidup dalam Damai
kerena Allah telah menyatakan dan menyempurnakan damai sejahtera-Nya atas kita
di dalam Yesus Kristus.
Lalu bagaimana Allah
menyatakan Damai Sejahtera – Nya bagi kita.
1 . Dengan Jalan
mengubah ambisi negatif kita ( Lukas 1: 76-79 ).
Ambisi adalah
keinginan yang kuat untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup dan mencapai
hal-hal besar atau baik yang diinginkan.
Dalam Alkitab ada dua ambisi yang berbeda, yaitu ambisi positif dan ambisi negative.
Amisi positif ada di Maz 84:6”Berbahagialah
manusia yang kekuatannya di dalam Engkau
yang berhasrat mengadakan ziaeah “ artinya tidak ada yang bisa diandalkan dalam
hidup ini selain Allah saat kita bera dalam lembah baka hanya Dia yang mampu
melepaskan dan memberi kemenangan kepada kita . Kuasa-Nya menghapus air mata
kita dan bagi orang percaya sanggup mengubah lembah baka menjadi lembah
kehidupan yang baik dan penuh dengan air
mata sukacita dari Allah.
Sedangkan ambisi
nagatif ada dalam Ul 5 : 21”Janganlah
mengingini istri sesa mamu, dan jangan menghasratkan rumahnya,atau ladangnya
, atau hamba nya laki-laki,atau hambanya
perempuan,atau lembunya,atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu “
artinya ambisi yang didasari oleh sikap rakus dan serakah sehingga akan membuat
hati seseorang menjadi tidak Damai karena hidup dalam keserakahan, iri hati,
cemburu, sakit hati dsb. Semua sifat buruk itu dilatar belakangi oleh ambisi
kedagingan, sehingga dapat membuat orang menghalalkan segala cara, demi
mewujudkan keinginan dagingnya.
2 .Dengan Jalan membenarkan Kita “Sebab itu kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam Damai Sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan
kita, Yesus Kristus( Roma 5:1)
Hidup dalam iman
menunjuk pada suatu kepastian di mana orang percaya menyadari keadaan yang
terjadi, situasi yang ada dan yang dirasakan sekarang ini, hanyalah bersifat
sementara.
Karena manusia tidak
akan selamanya hidup di bumi, karena Allah telah mempersiapkan orang-orang
percaya sebagai mempelai Kristus yang sempurna, sehingga ada Damai Sejahtera
dan sukacita. Karena iman adalah dasar
dari segala keputusan , iman membuat seseorang berkenan kepada Allah, iman
membawa kekuatan untuk berharap dan iman juga membuat orang menjadi rendah
hati. Dan hal-hal inilah yang akan
membuat jalan membenarkan kita .
3 . Dengan jalan Ia sendiri yang bertindak” Semuanya itu kukatakan kepada mu, supaya kamu beroleh damai sejahtera
dalam Aku, dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,
Aku telah mengalahkan dunia “ ( Yoh 16 :
33 )
Tuhan sudah
memberitahukan kepada kita bahwa dunia membenci kita, karena kita adalah milik
Kristus bukan lagi milik dunia ini. Bagi dunia kita adalah penyusup di wilayah
yang dikuasai Iblis untuk membebaskan tawanan-Nya dengan berita Injil Kristus.
Kita akan selalu mengalami oposisi keras dari dunia yang tidak mengenal Allah,
namun Roh Kudus akan menguatkan kita sehingga
kita akan dapat mengalahkan dunia sebagaimana Tuhan Yesus juga sudah
mengalahkannya. Oleh sebab itu ketika kita hidup berserah kepada Tuhan, kita
akan hidup berkemenangan . Sebab dunia sudah dikalahkan-Nya sehingga walaupun
di tengah masalah kita tetap dapat hidup dalam damai sejahtera, karena Yesus
adalah “Allah Immanuel.”
4 . Dengan jalan menuntun kita untuk hidup dalam Roh
“Sebab mereka yang
hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka hidup menurut
Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut,
tetapi keinginan adalah Roh hidup dan
damai sejah tera “( Roma 8 : 5-6 )
Selama kita hidup
dalam kedagingan , kita tidak akan dapat hidup damai. Karena buah dari
kedagingan adalah iri hati, dengki, kebencian, serakah dsb. Tetapi ketika kita berjalan dalam Roh, damai itu
akan mengalir dan menguasai hati kita. Dan kita harus menyadari bahwa peranan Roh
Kudus dalam kehidupan orang percaya sangatlah vital sehingga kita harus mau terus dituntun oleh Roh Kudus untuk selalu
bekerja dalam hidup kita. Dan kita harus hidup oleh Roh Kudus yaitu dengan cara
menggantikan perbuatan daging kita dengan perbuatan yang menghasil kan buah-buah
Roh, baru kemudian setelah itu sampai pada tahapan yang dinamakan hidup yang di
tuntun oleh Roh Kudus. Dengan demikian ketika kita sudah mengikuti akan 4 hal
tsb diatas maka Yesus sang pembawa damai itu akan membawa
hidup kita mengalami Damai Sejahtera bahkan Kedamaian abadi. Amien Tuhan Yesus Memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar