Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, September 24, 2023

Hidup di Dalam Didikan Tuhan

Ibadah Raya GBIS BK - Minggu, 24 September 2023

Mari kita sama sama membuka firman Tuhan dari Ayub 5 : 17-18

  1. (Ayb 5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
  2. (Ayb 5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Dari 2 ayat ini kita akan merenungkan tentang hidup di dalam didikan. Selama hidup kita mungkin banyak dari kita yang telah menerima didikan sejak TK, SD, SMP bahkan sampai kuliah sekalipun.

Kalau kita mau dididik, mau menerima ajaran, tuntunan, berbeda dengan orang yang tidak mau terima didikan akan ngacir sendiri.

Di ayat tersebut dikatakan orang yang mau ditegur Allah jangan sampai kita menolak didikan, seperti domba yang tersesat menjadi sangat merepotkan sekali gembalanya.

Kata DIDIKAN - "education" - berkonotasi menghantarkan kita dari kegelapan kepada terang pengetahuan. Di dalam gereja ataupun kehidupan sehari-hari kita menjalani didikan setiap saat. Dalam Alkitab pun mencatat banyak tokoh-tokoh yang mengalami didikan Tuhan tidak cuma 1-2 tahun saja melainkan sampai puluhan tahun. Seperti Musa yang mengalami didikan Tuhan sampai puluhan tahun menuju tanah Kanaan. 

    Demikian juga Abraham yang dididik Tuhan untuk mengorbankan anaknya, Abraham mendengar suara Tuhan dan melakukannya. Mungkin kita mengalami hal-hal yang berbeda pada diri kita masing-masing.

    Musa yang sejak lahir diadopsi oleh Putri Firaun selama 40 tahun dididik di dalam istana. Lalu keluar dari istana menjadi gembala domba - belajar menggembalakan, dari seorang yang di puncak kekuasaan sampai direndahkan, lalu 40 tahun kemudian Musa dipanggil Tuhan untuk menggembalakan langsung bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan.

    Musa menjadi orang yang lembut hatinya setelah mendapatkan didikan Tuhan! Padahal harusnya dia bisa menjadi sombong sejak di istana, bahkan bertemu muka dengan muka pada Tuhan bisa menjadi alasan Musa untuk sombong, tapi ketika menghadapi ketegaran tengkuk bangsa Israel, dia menjadi seorang pemimpin yang lembut hati.

    Lalu kita belajar dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan sejak usia 17 tahun sejak dijual oleh saudara-saudaranya, keluar masuk penjara.... namun apa hasilnya dari Yusuf yang mengalami didikan Tuhan, Yusuf tidak menaruh dendam di dalam kehidupannya. Harusnya sebagai penguasa dia bisa menghancurkan keluarganya yang telah menyakitinya. Namun Yusuf berkata bahwa dia bukan Tuhan, namun semuanya karena Tuhan yang terlebih dahulu menempatkannya di Mesir.

    Kejadian 50 : 15

(Kej 50:15) Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

    Namun Yusuf tidak menaruh dendam di dalam hatinya selama masa didikan Tuhan, keluar masuk penjara, dijual, difitnah. Didikan Tuhan membawa kita menjadi orang yang lembut hati, tidak membawa dendam dan mengampuni.

    Samuel sejak kecil sudah ada di bait Allah, dididik oleh imam Eli namun keluarga imam Eli berantakan, tapi Samuel menjadi orang yang mendengar suara Tuhan. Mungkin dia mengalami pengalaman yang tidak enak, dari anak-anak imam Eli sekalipun. Tapi Samuel tetap tinggal di dalam bait Allah, dan tetap menghormati imam Eli sebagai mentornya. Samuel yang mungkin melihat lingkungannya tidak kondusif, membuat dia tidak tumbuh, namun Samuel tetap di bait Allah, pengalaman Samuel ini berbicara tentang dedikasi - integritas. 

    Mungkin ada di antara kita yang ke gereja berkeluh kesah, hanya bisa mengkritik gereja saja. Mari bapak ibu sekalian dan anak-anak muda, yang mungkin pernah berkomentar bahwa tempat ini kita tidak bisa bertumbuh, namun mari kita ubah pola pikir kita bahwa Tuhan punya jalan bagi kita di tempat ini, membawa perubahan bagi diri kita pribadi. Mari kita datang mencari Tuhan, bukan buat gereja, bukan buat gembala melainkan diri kita sendiri yang fokus mencari Tuhan secara pribadi.

    Tokoh ke-empat, Daud yang mengalami didikan di padang rumput ketika dia harus menjaga kambing domba yang hanya beberapa ekor milik bapanya, namun Daud tetap bertanggungjawab menjaga dan menggembalakan kambing dombanya, tetap bermain kecapi bahkan sampai mau ditombak oleh Saul sekalipun.

    Setiap kita pasti punya hal-hal yang Tuhan perbuat dalam hidup kita, menjadi seorang yang tangguh dan kuat menghadapi badai, lembah-lembah kelam, masa-masa sulit, menjadi orang yang berdedikasi dan gampang memaafkan selama dalam didikan Tuhan.

    Amsal 19 : 20

(Amz 19:20) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

    Jangan lupa didikan yang kita terima bukan buat sekarang melainkan untuk masa depan kita!!

    Proses memang tidak mengenakan dan tidak menyenangkan namun manfaat nya sangat berharga bagi kita.

    Titus 2 : 12

(Tit 2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

    Ini tujuan Allah dalam mendidik kita di dunia ini, agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah. Jangan menjadi orang fasik yang diperumpamakan sebagai sekam yang mudah terbakar dan habis lenyap. Tuhan mengajarkan kita dari Titus ini supaya kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi, kedagingan kita, keserakahan, hidup bijaksana, dan hasilnya dapat kita rasakan di masa depan.

    Kita tidak ngotot dengan keinginan kita, karena semua yang kita perlukan datangnya dari Tuhan yang mencukupkan.

    Ada ilustrasi soal bijaksana, ada 2 orang murid yang berdebat dan hampir bertengkar soal hitung-hitungan soal 3 X 7 , murid yang pintar mengatakan hasilnya 21, namun murid yang bodoh mengatakan 27. Akhirnya si murid pintar mengadu kepada gurunya, bahkan sampai si murid pintar sampai mengancam kalau sampai salah cambuklah saya. Kalau si bodoh bilang silakan potong leher saya. Akhirnya si guru memutuskan nilai 27 yang benar, dan akhirnya si pintar dicambuk. Setelah dicambuk si pintar bertanya lagi pada gurunya memang benar 27 ? Si guru berkata yang benar 21 namun apalah gunanya berdebat dengan orang bodoh. Sebab kalau saya mengatakan 21 yang benar maka putus lah kepala si bodoh!

    Kalau kita sudah mengalami didikan, lembah kelam, air mata, TENANG lah karena didikan ini dipakai Tuhan untuk menjadikan kita menjadi SERUPA dengan KRISTUS.

    Ibrani 12 : 11

(Ib 12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.



Preacher : Pdm. Joel Steven Hizkia

Written by : ssr