Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Kamis, Oktober 27, 2011

Don't Say I am Old

"Wah.. dok... ini karena sudah tua ya, jadi saya sering sakit-sakitan."
Demikian sekilas kutipan perkataan dari sebagian besar pasien yang konsultasi ke klinik umum. Tergelitik di hati admin ketika mendengar pernyataan tersebut, dan timbul pertanyaan-pertanyaan yang seolah-olah berputar di atas kepala.
Apakah saya ketika mencapai usia di atas 50 tahun akan seperti mereka yang sebagian besar mulai sakit-sakitan, apalagi kalau saya sudah memasuki usia pensiun kerja?
Tampak seolah sakit penyakit menjadi suatu kelaziman bagi setiap orang yang memasuki usia lansia.
Memang benar, bahwa setiap manusia pasti akan terus bertambah dewasa, bertambah umurnya sampai memasuki usia lanjut dan kemudian meninggal, namun semua orang yang memasuki usia lansia harus mengalami sakit penyakit lansia (degenerative disease).
Banyak dari lansia yang admin wawancarai yang merasa dirinya mulai sakit-sakitan ketika memasuki usia lansia, ternyata sebagian besar dari mereka tidak memiliki sebuah kegiatan/ aktifitas yang produktif walaupun sudah memasuki usia pensiun, kebanyakan dari mereka menghabisi hari-harinya hanya dengan duduk nonton televisi, tidur. Sedikit sekali porsi melakukan aktifitas produktif seperti berdagang, melakukan renovasi rumah secara bertahap, bekerja lagi, olah raga teratur setiap hari, membaca buku, berkebun, dan lain sebagainya.
Dan ada faktor lain yang tak kalah pentingnya mempengaruhi menurunnya kesehatan orang-orang yang memasuki usia lansia (usia pensiun), mungkin sering kita dengar dengan istilah 'post power sydrome', sebuah sindroma yang terdiri lebih dari satu macam gejala yang dirasakan oleh tubuh, seperti pegal-pegal, sering pusing, susah tidur, keleyengan, lemas, dan lain sebagainya.
Banyak lansia yang merasa dirinya menjadi seorang yang sudah tidak berguna lagi bagi keluarganya, hal inilah yang menjadi masalah besar di Jepang, di mana tingkat bunuh diri di kalangan lansia cukup tinggi dengan alasan demikian.
Banyak hal yang dapat kita bahas pada artikel - posting ini, namun admin berusaha untuk fokus pada satu hal yaitu cara berpikir yang mirip pada sebagian besar lansia yang sering mengakses pelayanan kesehatan di klinik umum, yang berpikir  bahwa dirinya sudah tua sehingga menjadi mudah sakit adalah suatu hal keharusan bagi orang yang memasuki usia lanjut.
Cara berpikir ini yang admin berusaha untuk memberikan pencerahan, bahwa menjadi tua bukanlah suatu hal yang menakutkan sehingga memaksa kita harus menjadi pasrah karena mudah menderita sakit.
Menjadi tua adalah suatu anugerah, menjadi tua bukanlah akhir sebuah kehidupan yang tadinya produktif menjadi tidak produktif sehingga bukanlah menjadi alasan untuk kita berhenti berkarya dan berkreatifitas. Jauhlah pikiran-pikiran yang mengatakan bahwa hidup kita sebagai lansia akan membebani anak cucu kita, berhentilah berpikir demikian. Bukankah sudah kewajiban anak cucu kita untuk mengasihi, merawat, memberi perhatian bagi kakek/ neneknya yang notabene adalah orang tua sendiri!?
Teruslah berusaha untuk melakukan banyak kegiatan yang masih bisa dilakukan para lansia, seperti membaca, menjahit, menyulam, berkebun, menulis, berdagang, berolah raga teratur, mengajar, dan beragam kegiatan lainnya.
Ikut dan bergabunglah dengan teman-teman sebaya, bila ada komisi lansia di gereja, pertemuan reuni dengan teman-teman lama, para lansia di lingkungan tempat tinggal, sebab di situlah kita bisa merasa nyaman karena kita bisa bertemu dan berkumpul dengan teman sebaya.

STOP BERKATA KARENA SAYA TUA MAKA SAYA JADI SAKIT-SAKITAN.
MELAINKAN KATAKAN "WALAU SAYA TUA, SAYA TETAP AKAN TERUS BERAKTIVITAS, BERKREATIFITAS, MENJADI BERKAT BAGI KELUARGA SERTA MEMULIAKAN TUHAN SEUMUR HIDUP SAYA."

"Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka." (Amsalh 17:6)