‘Percayakah Anda bahwa Tuhan tetap setia dan pasti akan buka jalan di saat kita dalam masalah? Seperti halnya Nabi Ayub yang mendapat pencobaan yang bertubi-tubi namun tetap setia dan tidak menyangkal Tuhannya sampai Tuhan akhirnya menurunkan Tangan untuk memulihkan Ayub, percayakah Anda?’
‘Percayakah Anda bahwa Allah kita adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa sehingga sanggup menolong dan menjawab setiap doa-doa kita seperti yang telah dilakukannya pada nabi-nabinya dan umatNya yang lain?”
Pasti banyak dari kita akan menjawab, “Amin, kami percaya!”
Tapi seberapa banyak dari kita ketika kita mengalami suatu masalah yang ’DI LUAR DUGAAN’ kita, mungkin sebuah masalah yang memalukan/ merusak nama baik kita, atau menyakiti harga diri kita atau kehilangan sebagian besar harta kita.... dan kita tetap setia dan bertekun berharap dan berdoa meminta pertolongan Tuhan??
Tidak banyak... bahkan mungkin hanya segelintir umat Tuhan yang dapat bertahan dengan imannya....
Banyak dari kita yang dengan mudahnya mengatakan bahwa ’saya percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong saya kalau saya dalam masalah TAPI.....saya tidak ingin masalah yang berat menimpa saya, BIARLAH orang lain saja yang mengalaminya asal jangan saya...!!’
Betapa mudahnya kita mengkritik orang ketika ada yang sedang mengalami masalah berat, dengan perkataan, ’Kurang iman’, ’kurang doa’, ’karena pelit jadi pantas kena masalah’, dan lain sebagainya.... tapi ketika kita yang terkena masalah yang tampaknya jauh lebih berat dari masalah orang yang kita kritik, kita melupakan akan perkataan iman kita, bahkan cenderung mencari jalan keluar lain tanpa mencari pertolongan Tuhan.
Firman Tuhan, Tuhan Yesus, jelas-jelas mengajarkan kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah pada kita tanpa kecuali, dan kita dengan mudahnya berkata bahwa ’saya akan mengampuni orang yang berbuat salah pada kita.Tapi mengapa suatu ketika ada orang yang menyakiti hati, harga diri dan mempermalukan kita, dan kita tidak dapat mengampuni orang tersebut?! Bahkan beralasan tidak dapat mengampuni bahwa orang tersebutlah yang terlebih dahulu menyakiti kita; atau karena dia tidak pantas diampuni karena dia seorang hamba Tuhan, jadi mestinya dia dulu dong yang sadar untuk meminta maaf pada kita.
Apakah benar demikian yang diajarkan Firman Tuhan?? Baru mengampuni BILA harga diri dan hati saya tidak terlalu sakit? Atau baru mengampuni kalau dia meminta maaf terlebih dahulu???
Tuhan Yesus telah memberikan jawaban atas semua pertanyaan di atas, Tuhan Yesus rela mati di kayu salib, rela menanggung dan mengakui dosa-dosa umat manusia ke atas diriNya.... Tuhan Yesus bertindak terlebih dahulu untuk meminta pengampunan sebelum manusia datang kepadaNya untuk meminta pengampunan....
Apa jadinya kalau Tuhan Yesus tidak mau memberi pengampunan terlebih dulu sebelum manusia terlebih dahulu datang meminta pengampunan? Pastilah sudah habis musnah seluruh manusia akibat kutukan dosa-dosanya.
Karena DIA terlebih dulu tahu akan kebenaran dan segera bertindak terlebih dahulu......
author & written by : admin
‘Percayakah Anda bahwa Allah kita adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa sehingga sanggup menolong dan menjawab setiap doa-doa kita seperti yang telah dilakukannya pada nabi-nabinya dan umatNya yang lain?”
Pasti banyak dari kita akan menjawab, “Amin, kami percaya!”
Tapi seberapa banyak dari kita ketika kita mengalami suatu masalah yang ’DI LUAR DUGAAN’ kita, mungkin sebuah masalah yang memalukan/ merusak nama baik kita, atau menyakiti harga diri kita atau kehilangan sebagian besar harta kita.... dan kita tetap setia dan bertekun berharap dan berdoa meminta pertolongan Tuhan??
Tidak banyak... bahkan mungkin hanya segelintir umat Tuhan yang dapat bertahan dengan imannya....
Banyak dari kita yang dengan mudahnya mengatakan bahwa ’saya percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong saya kalau saya dalam masalah TAPI.....saya tidak ingin masalah yang berat menimpa saya, BIARLAH orang lain saja yang mengalaminya asal jangan saya...!!’
Betapa mudahnya kita mengkritik orang ketika ada yang sedang mengalami masalah berat, dengan perkataan, ’Kurang iman’, ’kurang doa’, ’karena pelit jadi pantas kena masalah’, dan lain sebagainya.... tapi ketika kita yang terkena masalah yang tampaknya jauh lebih berat dari masalah orang yang kita kritik, kita melupakan akan perkataan iman kita, bahkan cenderung mencari jalan keluar lain tanpa mencari pertolongan Tuhan.
Firman Tuhan, Tuhan Yesus, jelas-jelas mengajarkan kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah pada kita tanpa kecuali, dan kita dengan mudahnya berkata bahwa ’saya akan mengampuni orang yang berbuat salah pada kita.Tapi mengapa suatu ketika ada orang yang menyakiti hati, harga diri dan mempermalukan kita, dan kita tidak dapat mengampuni orang tersebut?! Bahkan beralasan tidak dapat mengampuni bahwa orang tersebutlah yang terlebih dahulu menyakiti kita; atau karena dia tidak pantas diampuni karena dia seorang hamba Tuhan, jadi mestinya dia dulu dong yang sadar untuk meminta maaf pada kita.
Apakah benar demikian yang diajarkan Firman Tuhan?? Baru mengampuni BILA harga diri dan hati saya tidak terlalu sakit? Atau baru mengampuni kalau dia meminta maaf terlebih dahulu???
Tuhan Yesus telah memberikan jawaban atas semua pertanyaan di atas, Tuhan Yesus rela mati di kayu salib, rela menanggung dan mengakui dosa-dosa umat manusia ke atas diriNya.... Tuhan Yesus bertindak terlebih dahulu untuk meminta pengampunan sebelum manusia datang kepadaNya untuk meminta pengampunan....
Apa jadinya kalau Tuhan Yesus tidak mau memberi pengampunan terlebih dulu sebelum manusia terlebih dahulu datang meminta pengampunan? Pastilah sudah habis musnah seluruh manusia akibat kutukan dosa-dosanya.
Karena DIA terlebih dulu tahu akan kebenaran dan segera bertindak terlebih dahulu......
author & written by : admin