Menjadi seorang dokter di Puskesmas tidak jarang memiliki
peran dan dikondisikan seperti seorang hakim yang memvonis terdakwa, dihukum
atau dibebaskan.
Hal yang tidak menyenangkan adalah tatkala karena tugas dan
kewajiban, di mana pasien program yang bersedia sukarela memeriksakan diri
dengan tes VCT merupakan tes darah HIV/AIDS, dan berjanji akan membuka hasil
pemeriksaan secara empat mata dengan petugas medisnya pada hari yang sama.
Dan pada
minggu lalu, ada seorang pasien anak muda, 27 tahun, memeriksakan dirinya
mengikuti tes VCT, singkat cerita ketika dia bersedia membuka hasil, Penulis
sebagai dokternya saat itu harus memberitahukan hasil apapun yang tertera di
sana. Dan hasilnya bahwa anak muda ini HIV Positif. Singkat cerita, sampai minggu
sebelum pemeriksaan tes tersebut dia masih aktif secara seksual berhubungan dengan
sesama lelaki.
Dia mengakui selalu menggunakan pengaman (kondom). Padahal dia
tahu persis akan resikonya dengan melakukan hubungan seksual tersebut. Namun
reaksinya sempat muncul reaksi denial, kok bisa positif, salah kali pemeriksaan
tes tersebut, dan lain sebagainya.
Ini adalah contoh kehidupan yang dialami seseorang baiklah
menjadi pelajaran, teguran dan peringatan bagi kita untuk hidup lebih serius
dan setia untuk hidup benar dan berkenan di hadapan Allah.
Ada 4 penyebab dosa besar yang paling sering menjatuhkan
anak-anak Tuhan, antara lain : Uang, Sex, Kekuasaan dan PIL/WIL.
Firman Tuhan banyak menuliskan peringatan-peringatan bagi
kita utk tidak melakukan dosa, mari buka Amsal 4 : 27, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu
dari kejahatan."
Dan Amsal 6 : 16-19, "Enam perkara
ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi
hati-Nya:
17 - mata sombong,
lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
18 - hati yang
membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
19 - seorang saksi
dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran
saudara."
Mari kita baca Mazmur 24 : 3-5,
3 "Siapakah
yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya
yang kudus?"
4 "Orang
yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
5 "Dialah
yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan
dia.
Kalau bukan kita sebagai penolong dan pengingat bagi orang-orang di sekitar kita, teman, sahabat, tetangga, pimpinan, mitra usaha dan lain sebagainya, siapa lagi?! Kita yang sudah lebih dulu tahu, diselamatkan dan dipulihkan, inilah saatnya bukan besok, bukan nanti, melainkan sekarang saatnya bila kita menjangkau mereka, merebut mereka dari dosa yang mengikat mereka dan memenangkan jiwa mereka untuk Tuhan.
Writtn by Suryadi Ramli, MD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar