Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Jumat, November 20, 2020

Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

Khotbah Minggu, 15 November 2020

Bacaan Alkitab  Amsal 3 : 2-13

Tema : Mendapatkan Kebahagiaan Sejati

”Berbahagialah orang yang mendapat  hikmat orang yang memperoleh kepandaian “(Amsal 3 : 13)

 

         Apakah kebahagiaan itu ? Dalam kamus  bahasa Indonesia Purwadarminto Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram bebas dari segala yang menyusahkan.

Lalu apakah kebahagiaan sejati itu ? Kebahagiaan Sejati adalah sebuah perasaan senang dan tentram yang meresap dalam hati yang memberikan batin kita rasa tenang damai dan puas. Ia tdak dapat dibatasi oleh waktu, tidak tergantung keadaan dan sanggup memberikan rasa damai kepada jiwa. Sekalipun dalam keadaan yang paling sulit, tetap membuat orang bisa tersenyum pada waktu mengalami kegagalan dan kesusahan. Ada suatu perbedaan antara orang yang tidak Bahagia dan orang yang mengalami Kebahagiaan sejati

Mengapa banyak orang hidupnya tidak bahagia ?

Karena pada prinsipnya manusia salah mendeskripsikan tentang kebahagiaan. 

Pertama :Mengukur kebahagiaan dengan materi atau uang. Memang setiap manusia hidup membutuhkan uang, tetapi uang tidak dapat membuat manusia bahagia. 

Dengan uang kita bisa membeli obat tetapi bukan kesehatan.

Dengan uang kita bisa membeli makanan tetapi tidak dapat membeli selera.

Dengan uang kita bisa membeli kasur empuk tetapi bukan tidur nyenyak.

Dengan uang kita bisa membeli rumah besar tetapi bukan ketentraman.

Dengan uang kita bisa membeli segalanya tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan.


Kedua : Mencari kebahagiaan dengan kekuatan sendiri. 

Banyak orang menyangka dapat mengandalkan dirinya sendiri atau diri orang lain yang punya jabatan dan kedudukan untuk memberikan kebahagiaan ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia yang mengan dalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan”(Yer 17:5). Dan kekuatan manusiapun sangatlah terbatas, ”Hidup manusia itu sama seperti uap yang sebentar  saja kelihatan lalu lenyap” (Yak 4:14). “Adapun manusia hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga, apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia dan tempatnya tidak mengenalnya lagi ‘( Maz 103:15-16 ). 

Lalu bagaimana untuk memperoleh Kebahagiaan yang sejati ? 

Seperti dalam bacaan Firman Tuhan pagi ini Salomo dengan jelas mengatakan bahwa orang yang berhikmat memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan orang berhikmat meliputi umur panjang, kekayaan dan kehormatan. Kebahagiaan orang berhikmat terkait dengan jalan hidup yang benar, jalan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Mengapa Salomo dapat berkata bahwa orang berhikmat dan pandai itu hidupnya bahagia?

 

1 .Percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati.”Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”(5)

Percaya sepenuh hati kepada Tuhan artinya tidak meragukan akan kesanggupan Allah dan Firman-Nya. Kepercayaan semacam ini merupakan dasar iman yang teguh karena telah ada jalinan kasih yang begitu indah terkalungkan di leher dan tersemat di dalam hati yang terdalam.

Sehingga ketika kita menghadapi persoalan dan tantangan hidup yang cukup kompleks, Tuhan selalu menjadi nomor satu dalam menyelesaikannya dan bukan pada pengertiannya sendiri.. Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa Allah sanggup memberikan jalan dan jawaban yang terbaik ketika kita menghadapi masalah. Maksudnya, orang berhikmat selalu memahami bahwa Allah senantiasa mengasihi, memelihara,membimbing kita dengan benar serta memberi kasih karunia dan menepati janji-janji-Nya. Itu merupakan rencana dan campur tangan Allah di dalam setiap peristiwa yang tersulit sekalipun, orang yang berhikmat akan tetap percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara yang Dahsyat dan Ajaib.

 

2 . Akuilah Dia dalam segala lakumu (”Akuilah Dia dalam segala lakumu maka Ia akan melurus kan jalanmu”)(6)

Sebagai orang yang berhikmat kita harus punya komitmen bahwa untuk setiap rencana, keputusan dan tindakan kita hendaknya mengakui Allah sebagai Tuhan dan kehendak-Nya sebagai keinginan  tertinggi kita.  Setiap hari kita harus mengawali segala sesuatu bersama Tuhan serta menjalin hubungan yang intim dan percaya Allah. Seorang yang berhikmat senantiasa mengharapkan setiap pagi ada pengarahan serta pimpinan dari Tuhan dalam doa, pujian, permohonan serta ucapan syukur. Firman-Nya: ” Tetapi Carilah dahulu Kerajaan Allah” dan kebenarnnya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”( Mat 6:33 ). Apabila kita setia melaksanakan hal ini, Allah berjanji untuk meluruskan jalan kita.Dan Dia akan menuntun kehidupan kita menuju sasaran yang dikehendaki-Nya, sehingga apa yang kita perbuat dibuat Tuhan berhasil.

 

2. Mempermuliakan Tuhan.”Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama mu”(9)

Bangsa Israel mempersembahkan hasil panen pertama mereka kepada Tuhan sebagai pengakuan bahwa Dialah pemilik tanah itu ( Im 23:10; 25:23 Bil 18: 12-13 ) Kita juga harus memberikan hasil pertama dari pendapatan kita kepada Allah supaya kita menghormati Dia sebagai Tuhan atas kehidupan dan harta milik kita. Maka Tuhan akan membuka jalan untuk mencurahkan berkat-Nya ( Mal 3:10,2 Kor 9:6 ) Dengan cara ini Tuhan akan selalu berbuat baik dan menjauh kan diri dari kejahatan. Orang berhikmat tidak silau terhadap godaan harta dunia  karena menyadari nilainya tidak sebanding dengan berkat yang disediakan Allah bagi yang setia dan taat pada Firman Allah. Orang berhikmat selalu hidup dalam rasa syukur, rendah hati dan selalu mau diajar oleh Firman Allah yang memperbaharui hidupnya terus menerus. Kebahagiaan orang berhikmat berdimensi vertikal dan horisontal: dan hidup bahagia karena Memuliakan Tuhan.

 

 4. Mendapatkan Kerbahagiaan Sejati ("Berbahagialah orang yang mendapat  hikmat orang yang memperoleh kepandaian “)(13) Berbicara tentang Kebahagiaan sejati ada beberapa hal :

Kebahagiaan sejati ada pada Tuhan.Yesus katakan: “Marilah kepadaKu…”. Kebahagiaan sejati hanya ada pada Tuhan, sebab Dialah yang memiliki semua jawaban dan jalan keluar yang kita butuhkan dan jawaban Tuhan tersebut ada di dalam FirmanNya. Bila kita dilanda ketakutan terhadap kematian, Firman Tuhan akan menenangkan jiwa kita.... Kebahagiaan sejati harus diusahakan.

Meskipun kita berdoa dengan bercucurkan air mata darah memohon Tuhan mengadakan mujizat, belum tentu bisa terjadi. Yesus katakan: “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepadaku”, harus ada yang dilakukan. Ketika Yesus mengatakan “pikullah kuk yang kupasang” berarti Dia akan memikulnya bersama dengan kita. Ajakan Yesus berikut: “belajarlah kepadaKu,” berarti kita akan melangkah mengikuti langkah yang diayunNya. KataNya lagi “Aku ini lemah lembut dan rendah hati”. Ia akan menjadi guru yang sangat pengertian dan nyaman untuk belajar. Kebahagiaan sejati tidak sulit untuk diperoleh.

Yesus katakan “…bebanku pun ringan”. Ketidakbahagiaan adalah beban kehidupan. Kuk juga adalah sebuah beban.. Untuk mengatasinya, Yesus memikulkan sebuah beban kepada kita. Kita tidak perlu melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan masalah baru yang lebih besar, juga tidak perlu menghabiskan energi untuk merencanakan pembalasan kepada orang yang pernah menyakiti kita. Semuanya akan selesai dalam sekejap dengan “pengampunan”.dengan tidak mengungkit masa yang lalu. Jika ingin memiliki Kebahagiaan  SejatiSelamat berjuang bersama Yesus, niscaya kebahagiaan sejati akan menjadi milik kita. Amin! Tuhan Yesus Memberkati.

 

Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus