Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Mei 05, 2019

Bagaimana Kita Mengatasi roh Intimidasi ?!

Pernahkah kita mengalami intimidasi?
Intimidasi adalah suatu tindakan untuk menakuti-nakuti terutama untuk memaksa seseorang untuk melakukan  sesuatu.
Tidak sedikit orang yang hidupnya hancur diintimidasi oleh iblis melalui perkataan, 'kamu sudah rusak', 'kamu bunuh diri saja', 'kamu sudah nyaman dengan narkoba teruskan saja".
Nabi Elia mengalami intimidasi ketika harus berdoa selama 3,5 tahun untuk berdoa minta turun hujan, juga mengalami intimidasi setelah membunuh nabi-nabi Baal. Mari kita buka I Raja-raja 19 : 1-4, Izebel memerintahkan untuk membunuh nabi Elia dan Elia mengalami ketakutan yang amat sangat. Nabi besar seperti Elia saja bisa mengalami intimidasi, 3 hal penyebabnya :
1. Bangsa Israel banyak yang tidak mau berbalik/bertobat sehingga nabi Elia menjadi frustasi
2. Nabi Elia bekerja sendiri untuk Tuhan dan dia sendirian (I Raja-raja 19 :18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.") Namun nyatanya masih ada 7000 orang yang konsisten taat pada Allah.
3. Elia terintimidasi oleh perkataan Izebel yang ingin membunuhnya. Kenapa nabi Elia bisa terintimidasi, karena berkali-kali pula dia melakukan banyak hal untuk Tuhan bagi bangsa Israel namun tidak ada pertobatan maupun perubahan berbalik kepada Allah.

Bagaimana mengatasinya?
1. Datanglah firman Tuhan kepada nabi Elia, dan menguatkan nabi Elia untuk melawan/menghadapi intimidasi. Firman Tuhan datang kepada Gideon yang berkata, "Janganlah takut!"
Kita merenungkan firman Tuhan apapun tindakan musuh yang berusaha mengintimidasi kita dan kita memiliki kekuatan untuk menghadapinya. Mari kita baca firman Tuhan, kita punya janji Tuhan.

2. Kita mesti percaya dan mengandalkan Tuhan, contohnya Goliat dan Daud yang sering kita dengar, Goliat tampil menggentarkan barisan tentara bangsa Israel selama 40 hari berulang-ulang. (baca I Samuel 17: 10, "Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang.") Selama 40 hari orang Israel diintimidasi, karena orang Israel mengandalkan senjata perangnya, baju perangnya yang tampaknya kalah unggul dengan yang dimiliki Goliat.
Daud yang mengandalkan Tuhan, menjadi marah terhadap orang yang menghina barisan tentara Allah yang hidup. (I  Samuel 17 : 36-37, "Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." 37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau.) Daud tidak mengalami rasa takut karena ia mengenal Tuhan yang hidup.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tidak takut dihukum mati dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala karena mereka kenal Tuhan yang hidup sehingga kesetiaan mereka sampai mati pun dilakukannya.

Seringkali kita sendirilah yang meragukan kasih Tuhan, yang membuat kita tidak menjadi setia kepada Tuhan. Mengalami pengalaman penyertaan Tuhan membuat kita mengingat akan kasih karyaNya atas hidup kita, pengalaman demi pengalaman inilah yang harusnya membuat kita menjadi percaya penuh pada Tuhan dan mengandalkan Tuhan setiap saat.

Yesaya 41 : 10, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

3. Fokus pada pekerjaan dan siap bayar harga
Nehemia 6 : 6-7, " Dalam surat itu tertulis: "Ada desas-desus di antara bangsa-bangsa dan Gasymu membenarkannya, bahwa engkau dan orang-orang Yahudi berniat untuk memberontak, dan oleh sebab itu membangun kembali tembok. Lagipula, menurut kabar itu, engkau mau menjadi raja mereka. Bahkan engkau telah menunjuk nabi-nabi yang harus memberitakan tentang dirimu di Yerusalem, demikian: Ada seorang raja di Yehuda! Sekarang, berita seperti itu akan didengar raja. Oleh sebab itu, mari, kita sama-sama berunding!"
Nehemia tidak mau mendengar intimidasi malah bekerja lebih keras membangun tembok Yerusalem. Nehemia fokus pada misi pekerjaannya.  

Jangan sampai kita salah persepsi akan suatu peristiwa/ kejadian/ pendapat/ sikap orang, tetaplah fokus kepada apa yang menjadi tugas dan panggilan kita masing-masing. Teruslah bekerja dan berlatih selama yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan Tuhan, tugas yang dipercayakan Tuhan pada kita.
Mari kita cari tahu apa yang Tuhan mau, potensi, talenta, keahlian apa yang kita miliki dan kita gunakan untuk kemuliaan Tuhan dan bersedia membayar dan melakukan dan menyelesaikan tugas yang Tuhan percayakan pada kita.

 

Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
Written : ssr