Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label positif thinking. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label positif thinking. Tampilkan semua postingan

Rabu, Agustus 26, 2020

Time of Congestion

Pos PI GBIS Bukit Karmel BSD 

23 Agustus 2020

By : Pdm. Joel Steven Hizkia


Menghadapi Masa Kesesakan 


2 Raja-raja 6-7

Saat ini, dunia tengah diguncangkan. Banyak yang mengalami kesulitan dan kesesakkan. 

Suatu kali, di Israel terjadi kesulitan yang maha dahsyat. Saat itu Samaria dalam kepungan raja Aram, yang mengakibatkan kelaparan yang hebat. 

Raja Israel menanggapi kesulitan ini dengan :

1. Mencari kambing hitam, menyalahkan hamba Tuhan dan bahkan menyalahkan Tuhan (2 Raja 6:31)

2. Memungkiri adanya mujizat (2 Raja 7:2)

3. Berprasangka buruk dan menaruh curiga (2 Raja 7:12)

Bukankah sikap raja Israel ini juga seringkali sama dengan sikap kita saat mengalami kesesakkan dalam hidup kita.


Lalu sikap apa yang harus kita miliki saat kesesakkan itu menghimpit kita?

1. Positive thinking, 

mempunyai pandangan yang positif walau begitu menyesakkan. Karena kesesakan itu tetap harus dihadapi dan dilalui. 

2. Nothing to lose 

Maju atau mundur kesesakkan tetap ada, maka hadapilah (2 raja 7:3)

3. Share the good news 

Mengucapkan kata-kata yang membangun, bukan yang melemahkan tapi memberi semangat (2Raja 7:9)

Catatan yang perlu kita ingat, bahwa Firman Tuhan adalah ya dan amin, PASTI DIGENAPI 

Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. 

Mazmur 91:15 katakan : Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

Kesesakkan boleh saja datang dalam kehidupan kita. Ingat, janji-NYA adalah ya dan amin. Bersandarlah pada-Nya, DIA akan memberi kelegaan.


Amin

Rabu, Oktober 28, 2009

Tergantung Cara Memandang

Seorang kaya mengajak anaknya ke sebuah desa untuk menunjukkan betapa miskinnya penduduk desa itu. Mereka menginap beberapa malam di satu keluarga petani yang sangat miskin. Setelah itu, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau pelajari dari perjalanan ini?"

Anaknya menjawab,"Saya lihat bahwa kita punya seekor anjing dan mereka punya empat ekor. Kita punya kolam yang mencapai pertengahan kebun kita dan mereka punya anak sungai yang tak berujung. Kita punya lampu impor di taman kita dan mereka punya bintang-bintang di langit pada malam hari. Halaman kita mencapai pekarangan depan rumah kita dan mereka mempunyainya sampai batas kaki langit. Kita punya sebagian kecil tanah untuk tempat tinggal dan mereka punya ladang-ladang yang jauhnya melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan yang melayani kita, tetapi mereka melayani orang lain. Kita membeli makanan, tapi mereka menanamnya sendiri. Kita punya tembok untuk melindungi milik kita, sedang mereka punya sahabat-sahabat untuk melindungi mereka."

Sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Anaknya menambahkan, "Terima kasih, ayah karena telah menunjukkan betapa miskinnya kita!"

Betapa pentingnya cara memandang! Miskin atau kaya, buruk atau baik, berkeluh kesah atau bersyukur ditentukan juga oleh cara kita memandang. Belajarlah selalu memandang secara luas, kritis, positif, dan konstruktif supaya kita selalu dapat hidup bersyukur!
Disadur dari : Wasiat, Oktober 2009