Khotbah Minggu, 17 Januari 2021
Bacaan Alkitab : Ezra 7 : 10-12
Hampir pada setiap manusia
siapapun itu pasti pernah merasakan apa yang disebut jatuh cinta. Bahkan lagu
jatuh cinta pernah begitu populer pada saat itu yang diciptakan dan dinyanyikan
oleh penyanyi legendaris Titik Puspa.
Ketika jatuh cinta
berjuta rasanya, saat makan terbayang wajahnya, gelisah ketika jauh dan rindu pada saat berpisah padahal baru saja
bertemu. Rasa cinta itu dapat membuat kita rela berkorban seberat apapun itu.
Kekuatan cinta bagaikan magnit yang begitu kuat menarik seseorang kepada yang
lain.
Sebuah ungkapan rasa cinta ditulis oleh Daud pada Mazmur 119, ungkapan ini bukan kepada manusia tetapi tentang rasa cintanya yang begitu besar kepada Firman Tuhan. Layaknya rasa cinta yang tidak asing bagi kita, Daud pun merasakan hal seperti itu terhadap Firman Tuhan. Bagi Daud merenungkan dan melakukan Firman bukanlah sebuah paksaan, bukan sebuah kewajiban semata dan bukan pula beban melainkan sebuah kesukaan yang didasari rasa cinta. Oleh karena itu karena rasa cinta dan rindunya kepada Firman, maka ia mau mrenungkan Firman itu siang dan malam. Mencintai Firman Tuhan berarti mencintai Allah itu sendiri, karena Firman itu Allah. Dalam kamus bahasa cinta, cin ta itu bukanlah paksaan, tetapi cinta terlahir karena ketulusan hati dan komit men pribadi, begitu pula cinta akan Firman Tuhan. Setiap hati yang mencintai Firman Tuhan bukanlah lahir dari paksaan gereja, orang tua atau pembimbing rohani. Tetapi cinta Firman Tuhan lahir dari pengenalan dan pengalaman priba di dengan Allah, Sama seperti apa yang tertulis dalam bacaan Firman pada pagi ini dalam Ezra 7 : 10 – 12 ada 3 ciri-ciri orang yang mencintai Firman Allah.
1 . Meneliti Firman Allah “ Sebab Ezra telah bertekad meneliti Firman Tuhan” (Ezra 7 : 10 a)
Dalam Kisah Para Rasul 17 : 11b…dan setiap hari mereka menyelidiki / meneliti Kitab Suci untuk mengetahui , apakah semuanya itu benar demikian.
Ketaatan bukan hanya
berbicara melakukan Firman Tuhan secara tepat dan akurat seperti apa yang
diperintahkan oleh Tuhan buat kita, melainkan juga berbicara tentang seberapa
seorang percaya melakukannya dengan teratur dan konsisten. Adalah mudah untuk
memulai suatu pelayanan, tetapi sangatlah tidak mudah untuk kita bisa
melaksanakan tugas pelayanan sampai akhir, karena memang sangat dibutuhkan
sebuah komitmen dan kekuatan dari Allah. Paulus menggambarkan pengiringan
orang percaya kepada Tuhan, seperti seorang yang sedang berlomba lari dimana
telah tersedia mahkota bagi siapa yang dapat mengakhiri dengan baik. Namun
banyak orang yang mengalami kegagalan karena pada awalnya mereka begitu
menggebu-gebu tetapi pada akhirnya mereka menyimpang sehingga berakhir di
tengah jalan.
Alkitab mengajak kita
agar kita mau meneliti Firman Tuhan dan merenungkannya dengan segala kerelaan
hati dan ini bukan sekedar kewajiban semata namun sudah menjadi kebutuhan dalam
hidup sehingga akan berdampak dalam kehidupan nyata. Umat Tuhan seyogyanya
bisa menjadi Role model dalam hal
menjadi pribadi-pribadi yang mau menyelidiki/meneliti Firman Allah
2 . Melakukan Firman Allah, ( 10 b )
Tuhan memerintahkan
kita untuk melakukan perintah-perintah-Nya. Ia tidak melarang kita membaca,
menghafal, membicarakan, mengutip atau menyebarluaskan firman-Nya. Namun
di atas segalanya, Ia ingin bahkan memerintahkan, yaitu menyuruh dengan tegas
untuk supaya kita melakukan firman-Nya.
“ Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan akan berhasil dan engkau akan beruntung “ ( Yos 1 :8 )
Perintah Tuhan ialah kita memperkatakan dan merenungkan firman-Nya supaya kita dapat bertindak sesuai dengan yang diperintahkan-Nya itu .
Firman-Nya : Maka
lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh
Tuhan, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri . Segenap jalan yang
diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, haruslah kamu jalani , supaya kamu
hidup dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu
duduki ( Ul 5 : 32-33 )
Tidak ada sikap yang
lebih baik dan membuahkan hasil dalam hubungan kita dengan Firman Tuhan selain
ketika kita menjadi pelaku-pelaku firman Dan bisa jadi, tidak ada sikap yang lain yang
lebih bodoh selain ketika kita mulai
menga baikan Firman Tuhan. Mungkin kita sudah banyak menghafal ayat Firman
Tuhan tetapi bukan sekedar menghafal. yang Tuhan rindukan bagi setiap kita agar
Firman Tuhan itu bisa menjadi gaya hidup, dan nampak dalam perbuatan- perbuatan
kita sehari-hari, sehingga memberikan perbedaan yang mencolok pada saatnya
nanti antara pribadi yang mengenal Tuhan atau tidak. Suatu contoh ketika kita
melakukan Firman Tuhan disitu Mujizat Tuhan pasti terjadi.
Yohanes 2 : 1 – 11 dan
Yohanes 21 : 6 – 11
3 . Mengajarkan Firman ( 10 c )
Memperkenalkan Firman Allah dan mengajarkan kepada mereka yang belum mengerti dan faham tentang Firman Tuhan adalah hal yang sangat penting. Dengan tujuan agar mereka mengenal maha Karya Allah dalam hidup kita, dari kelahiran, kematian, kebangkitan Yesus Kristus serta kenaikkan-Nya ke sorga. Rangkaian Karya besar Allah ini bukan hanya sekedar cerita , melainkan sebagai sumber hidup bagi mereka, untuk belajar kasih, ketaatan, pelayanan, karakter dan pengorbanan. Dan semuanya itu ada terangkum dalam Firman Tuhan. Jadi melalui Firman Tuhan, kita bisa mengajar dan memuridkan untuk menjadi murid Kristus yang sejati.
Alkitab mengatakan : “ Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan untuk memperbaiki kelaku an dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran “( 2 Tim 3 : 16 )
Di sini jelas bahwa manfaat Firman Tuhan adalah
·
Untuk
mengajar dengan hal yang berhubungan dengan Allah agar setiap umat Tuhan yang
mau belajar tentang kebenaran Firman Allah sumbernya dari Firman Allah bukan
dari cerita yang tidak jelas sumbernya.
·
Menyatakan
kesalahan artinya bukan karena mengikuti system moral dunia tetapi yang perlu
kita ikuti adalah Firman Tuhan
·
Untuk
memperbaiki kelakuan. Perbaikan selalu menjadi pelengkap yang diperlukan setelah
kesalahan dinyatakan. Ketika kesalahan dinyatakan, kita pun tahu apa kesalahan
kita, dan melalui perbaikan, kita pun
tahu apa yang harus kita lakukan.
·
Untuk
melatih orang dalam kebenaran.
Setiap keputusan yang kita lakukan pasti ada dampak dan konsekuensinya. Begitu juga ketika kita memutuskan untuk mencintai Firman Tuhan dalam hidup kita. Yang jelas orang yang mencintai Firman Tuhan akan memiliki hidup yang tentram dan kepastian Keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus Tuhan Kita, Amin. Tuhan Yesus Memberkati.