Khotbah Minggu, 27 September 2020
Bacaan Firman : Mazmur 62 : 6, 2 Sam 15 : 23 – 32, 16 : 5 – 9,
18 : 9
Tema : Tetap Tenang Bersama Allah Pasti Menang “ Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang,
sebab dari pada-Nyalah harapanku “ ( Maz 62 : 6 )
Penulis Mazmur 62 ini adalah Daud, ia
dipilih Tuhan bukan karena gagah, pintar, atau mempunyai kelebihan yang lain,
tetapi Daud dipilih karena Daud adalah orang yang berkenan kepada Tuhan. Adapun arti
orang yang berkenan kepada Allah adalah mempunyai pribadi yang tulus dan setia.
Memang pada awalnya orang yang tulus dan setia menjadi bahan tertawaan dan
dianggap bodoh. Akan tetapi perjuangan orang yang tulus dan setia pada akhirnya
memperoleh kemenangan walaupun tidak terlepas dari berbagai terpaan masalah.
Begitupun dengan Daud pada saat Daud menulis ayat ini sedang mengalami
pergumulan yang berat dan situasinyapun sangat tidak menyenangkan, karena
maslah Amnon – Tamar, Absalom membunuh Amnon dan Absalom memberontak. Dari Firman tadi ada 4 hal indah, bagaimana supaya
kita tetap Tenang bersa Allah pasti menang..
1 . Berserah penuh kepada Tuntunan Tuhan ( 2 Sam 15 : 23 – 26
)
·
Keluar dari istana menyebrangi padang gurun, turun ke
lembah sungai Kidron, lalu naik ke bukit Zaitun lalu di sana ia tersungkur di
Kaki Tuhan, berteriak, menyanyi, menyembah, menangis meraung-raung ( aku tak
sanggup lagi ) ia mengucapkan kata propetik
“Hanya pada Allah saja kiranya aku Tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku(
Maz 62:6 )
·
Lalu kata Daud walaupun ini merupakan sebuah tantangan,
sebuah hambatan, sebuah tekanan atau merupakan sebuah kebangkrutan sekalipun,
tetapi kalau menurut sudut pandang Allah itu baik, maka Daud akan tetap
berserah penuh pada tuntunan Tuhan. Kita bisa bayangkan pribadi seorang Daud
yang begitu hebat mau merendahkan diri seperti itu, karena Daud adalah orang
yang tulus dan setia.
·
Kalau dalam kehidupan kita saat ini mengalami situasi
kondisi yang tidak baik, mari kita belajar berserah penuh kepada Tuhan. Apa
yang Tuhan mau, yang terpenting tetap percaya sepenuhnya terhadap kedaulatan
dan kebaikan Allah. Sebab Allah tidak pernah salah setting dalam kehidupan
kita. Seburuk apapun dalam hidup kita, Tuhan tidak pernah menghancurkan hidup
kita, tetapi hanya melembutkan hati kita supaya kapasitas kita lebih dasyat
lagi.
2 . Sungguh-sungguh Mencari Tuhan ( 2 Sam 15 : 30 – 32 )
·
Dalam bacaan tadi kita menjumpai seorang yang bernama
Ahitofel, yang kemudian bergabung dengan Absalom. Lalu siapa Ahitofel, dan
mengapa ia mau bergabung dengan Absalom.
·
Dari sini kita sedang belajar untuk menghargai otoritas,
artinya kalau kita sedang menghadapi masalah jangan dekat dengan orang yang
bermasalah . Tetapi carilah orang yang baik dan benar dan sungguh-sungguh
mencari Tuhan. Daud menangis artinya sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan. Tidak
berkasut dan tudung kepala, artinya Daud merendahkan hati dan sungguh-sungguh
mencari Tuhan. Supaya hidup kita tenang dan diberkati, hiduplah dekat dengan
Tuhan dan sungguh-sungguh dengan Tuhan.
·
Orang yang sungguh-sungguh dekat Tuhan, hasil kerjanyapun
akan sungguh-sungguh dengan hasil maksimal yang terbaik. Tetapi sebaliknya bagi
orang yang setengah setengah dalam mencari Tuhan, hasilnyapun akan
setengah-setngah dan tidak maksimal. Mari pagi ini kita sama-sama komitmen
dengan sungguh-sungguh hati dengan Tuhan dan sungguh-sungguh mengerjakan apa
yang dipercayakan kepada kita, Janji-Nya : Tuhan
akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan ekor, engkau akan tetap naik
dan bukan turun. ( Ul 28 : 13 )
3 .Fokus dan Jangan
dengar apa kata orang ( 2 Sam 16 : 5 – 9 )
·
Ketika Daun beserta seluruh pasukannya dilempari batu dan
dikutuki oleh Simei bin Gerra masih kaum keluarga Saul, Daud dan pasukannya
tidak respon dan tidak ada ekpresi maupun peduli dengan omongan orang-orang
itu. Bahkan ketika Abisai marah terhadap mereka, justru Daud menegur Abisai:
Abisai apa urusanmu, sudah tidak usah kau dengarkan omongan orang seperti itu,
buang-buang waktu saja, jalan kita masih panjang.
·
Supaya hidup kita tetap tenang , tidak usah peduli dengan
apa kata orang yang suka negative disekitar kita yang memang punya pekerjaan
khusus ngegosip, mengutuki dan mencari kesalahan orang. Lain. Sebab dimata
mereka berhasil salah gagal apalagi. Ibadah diomongin tidak beribadah apalagi
dll. Mengapa demikian, karena selama kita masih hidup, kita akan tetap bertemu
orang seperti itu, ditempatkan dimanapun orang tersebut tidak akan berubah.
Jadi tidak usah marah dan keki dengan orang-orang seprti itu karena hanya akan
menguras energy dan buang-buang waktu.
·
Tidak usah . dengerin apalagi orang yang punya pikiran
selalu negative . Boleh dengerin tapi jangan sampai masuk dalam hati. Sebab
kalau sering mendengar kan hal yang bersifat negative hati kitapun akan terkontamisasi dengan hal
yang negatif. Dan hal-hal yang negatif itu jelas tidaklah sehat bagaikan
sampah dan lebih baik dibuang saja.
4 . Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya ( 2 Sam 18 : 9 )
·
Dalam catatan Alkitab Absalom adalah anak Daud dari Maakha
dan mempunyai rambut gimbal, bahkan seluruh Israel tidak ada orang yang mempunyai rambut
segimbal Absalom . Tetapi justru rambut yang menjadi kebanggaan itu yang membawa Absalom meregang nyawa dalam
kematian. Maka dalam hidup ini jangan ada yang dibangga banggakan kecuali
Yesus saja. Absalom kepalanya tersangkut di pohon Terbantin sementara bagalnya
lari terus . Akhirnya Absalom tergantung diantara langit dan bumi yang artinya
bahwa orang yang suka memberontak terhadap orang tua tidak punya pijakan hidup
·
Inilah upah atau hadiah buat orang-orang yang suka
memberontak pada orang tua atau orang yang dituakan. Maka sebagai Hamba Tuhan
saya pribadi menasehatkan pada kita semua, sehebat apapun kita jangan pernah
tidak punya rasa hormat kepada orang tua.
·
Sementara Daud sebagai Raja yang sekaligus berperan sebagai
orang tua, saat beberapa waktu mengalami konflik interes merasa lega, dan
sekaligus bersedih. Sebagai Raja Israel ia bangga karena telah dapat menumpas
kaum pemberontak, sementara sebagai orang tua ia bersedih karena harus
kehilangan anaknya. Terlepas apapun resikonya Daun tetap bersyukur karena
pertolongan Tuhan Tepat pada waktunya. Sebagai suatu kesimpulan, apapun
masalahnya kita Tetap Tenang, karena bersama Allah pasti Menang
Tuhan Yesus Memberkati.
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus