
Kemudian saya bersama isteri menggumulkan perkara ini dalam saat teduh kami berdua. Saat itu saya diingatkan bahwa ada sebuah ayat firman Tuhan yang mengatakan, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6 : 2)
Saya menceritakan padanya bahwa ada seorang Hamba Tuhan yaitu ibu Rebecca Brown, MD yang menceritakan pengalaman rohaninya dalam membantu seorang sahabatnya yang dalam kesakitan, dan efektif sekali dalam mempercepat proses penyembuhan sakit sahabatnya.
Asalkan kita mau menanggung beban sakit yang diderita oleh sesama kita manusia, maka beban sakit yang diderita oleh sesama kita manusia seolah dipindahkan pada kita untuk menanggungnya dan orang yang sakit akan merasa sangat ringan sekali penderitaannya dan mempercepat pemulihan sakitnya dan beban sakit yang kita rasakan juga ikut menghilang ketika kuasa Tuhan tuntas membereskannya.
Dan ini saya impartansikan pada isteri saya dan ia mau menanggung beban sakit kepala hebat yang di alami papanya.
Walau pada kesempatan pertama kali kami mau mengajak pada papa mertua untuk didoakan, namun beliau menolak kami dengan alasan berbeda kepercayaan.
Tidak beberapa lama kemudian akhirnya kami dihadapkan pada suatu pilihan untuk dilakukan atau tidak sama sekali operasi boor hole di kepala papa mertua. Akhirnya mama mertualah yang membuka peluang bagi kami untuk mendoakan suaminya, sehingga itulah saat pertama kalinya momen di mana papa mertua mau bersedia didoakan dari sakit dan rencana operasi pada kepalanya.
Melalui artikel ini admin hendak mengajak para sahabat rehobot untuk mencermati dengan baik, bahwa ketika kita diperhadapkan dengan suatu masalah/ perkara besar, maka itu artinya kita harus membuka lebar-lebar mata kita agar kita dapat menyaksikan dahsyatnya karya dan rencana Tuhan bekerja dengan caraNya yang tak terpikirkan oleh kita, dan membuka telinga kita lebar-lebar untuk mendengar sorak sukacita, ucapan syukur, dan terutama suara serta kehendak Tuhan yang nyata dalam setiap segi kehidupan kita.
Papa mertua dan kami sekeluarga akhirnya siap dan mau melakukan operasi, dan akhirnya operasi pun dilakukan. Suatu kesempatan kami berdiskusi dengan dokter spesialis Bedah Syaraf, beliau menyatakan bahwa papa mertua sangat kuat sekali, padahal biasanya pasien yang menderita perdarahan otak kedua sisi sebagian besar sudah dalam kondisi koma. Wowwww.... tinggggg.... kami teringat bahwa semuanya ini terjadi karena ikut campur kuasa Tuhan yang bekerja sejak awal papa mertua mengeluh sakit kepala hebat yang tak kunjung sembuh.
Ikut serta kan Tuhan selalu dalam setiap perkara besar maupun kecil, biarlah kita menjadi umat Kepunyaan Allah yang selalu mengandalkan Tuhan setiap saat.
Saat artikel ini dibuat, papa mertua masih dirawat di rumah sakit dengan kecepatan pemulihan yang mengagumkan. Doa dan harapan kami adalah suatu saat Roh Kuduslah sendiri yang akan menangkap jiwa papa mertua untuk diselamatkan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar