Khotbah
Minggu, 12 Juli 2020
Bacaan
Firman : 1 Raja 18 : 41 – 46
Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab ”pergilah, makanlah dan minumlah,
sebab bunyi derau hujan telah kedengaran”( 1 Raja 18: 41 )
Di tengah penderitaan
musim kering yang panjang dan melanda bangsa Israel, tampillah Elia seorang abdi
Allah yang hidup dalam kebenaran, ia memulihkan kembali keyakinan dan konmitmen kesetiaan bangsa Israel kepada Allah. Alkitab mencatat Elia mempraktekkan
imannya di hadapan bangsa Israel. Ia berdoa meminta api turun dari langit untuk
membakar korbannya maka apipun turun, ia juga berdoa meminta hujan turun maka
hujanpun turun. Sebagai orang percaya tentu kita ingin memiliki iman seperti
ini, tetapi yang menjadi persolan adalah bagaimana caranya..? Elia manusia
biasa sama sepeti kita, artinya kalau Allah berkenan mamakai Elia untuk
menyatakan kuasa-Nya, kitapun juga dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan
mujizatNya. Ada 4 hal penting bagaimana kita bisa memiliki iman yang mantap.
1. Iman yang mantap dimulai dari Visi ( 1
Raja 18 : 41 )
a . Iman harus dimulai dari visi “ Bila tidak ada wahyu maka liarlah rakyat”
( Amsal 29 :18a ) Orang beriman telah melihat sesuatu yang belum orang lihat.
Orang beriman telah mendengar sesuatu yang orang lain belum dengar. Orang
beriman telah percaya walau orang lain belum mempercayainya. Orang beriman akan
berdiri teguh pada janji Tuhan dan yakin bahwa Tuhan pasti menggenapi janjinya.
Inilah yang dimaksud bahwa iman harus dimulai dari visi.
b . Iman dalam visi harus dilanjutkan
dengan doa. Ada beberapa alasan mengapa orang percaya harus berdoa ? Alkitab
menyatakan pada kita bahwa tanpa doa, apapun yang kita ingini tidak akan kita
dapatkan. Karena Allah akan memberikan pada kita sesuatu sesuai dengan
keinginan,angan angan, mimpi, rencana dan apa yang ada pada hati dan
pikiran kita yang dinyatakan kepada
Allah dalam doa. Itu artinya, doa ibarat aliran darah yang menghidupkan kita,
tanpa doa manusia mati. Doa juga berarti menggantungkan nasib kita kepada
Allah. Karena nasib kita tidak ditentukan oleh orang tua, keluarga atau diri sendiri
tetapi oleh Allah ( Penghotbah 9:1 )
itu berarti banyak rahasia kehidupan yang masih tertutup bagi manusia. Dan
jalan satu-satunya bagi manusia adalah menggantungkan nasibnya pada Allah
melalui Doa permohonan dan ucapan syukur. Doa sebagai sarana untuk mempersiapkan
seseorang, sehingga dapat menarik janji-janji berkat Tuhan. Doa sebagai alat untuk
menghancurkan segala penghalang berkat. Doa akan membuat orang percaya menjadi
sadar dalam menunggu waktunya Tuhan.
2. Iman yang mantap pasti akan melalui
ujian ( 43 )
Bujang Elia
melihat ke arah laut bahkan sampai enam kali namun belum juga ada tanda-tanda
hari mau hujan , tetapi pada yang ke tujuh kalinya barulah, Nampak awan sebesar
telapak tangan. Jadi ciri khas iman yang mantap tidaka akan mudah terpengaruh
oleh berita yang buruk atau negatif.
3 . Iman yang mantap menghasilkan sesuatu.
Ketika Elia melihat hujan akan segera turun,
yang pertama ia pikirkan adalah raja Ahab artinya Iman yang mantap menghasilkan
sesuatu berupa kasih (44) dengan tindakan memberitaukan kepada Raja Ahab supaya
tidak kena hujan. Iman yang mantap menghasilkan sesuatu berupa mujizat, hujan
lebatpun turun dengan deras (45 )
4 . Iman yang mantap tidak selalu dihargai
orang lain.
Ahab sama
sekali tidak menceritakan tentang kebaikan Elia kepada Izebel istrinya,
sehingga tidak ada yang membuat Izebel bersimpati kepada Elia. Itulah sebabnya
Izebel berkeinginan untuk membunuh Elia. Kadangkala kehidupan orang percaya
juga diperhadapkan dengan hal yang sama, tetapi ingatlah jerih lelahmu di dalam
Tuhan tidak akan sia-sia. Karena kita tahu bahwa kehidupan orang percaya ibarat
sebuah pohon, yang semakin tinggi pohon itu semakin dahsyat goncangannnya.
Tetapi kalau kita memiliki iman yang mantap, bagaimanapun besar goncangan itu,
Allah akan tetap memberikan kekuatan buat kita. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus