Yang jadi pertanyaan, apakah masih ada yang dijadikan teladan di dunia ini??
Dunia tidak pernah kekurangan orang yang menjadi inspirator yang begitu jahat. Seperti saat ini yang sedang heboh dengan geng motor, yang mengeluarkan pernyataan, barang siapa yang hendak menjadi anggota geng motor harus melakukan pembunuhan secara acak.
Dunia juga tidak mengalami kekurangan orang-orang yang menjadi inspirator yang baik seperti Ibu Theresa, Steve Jobs, dan lain sebagainya.
Pertanyaan berikutnya, apakah kita sudah menjadi teladan bagi orang lain yang dimaksud firman Tuhan??
Menjadi teladan dalam 5 hal !! Dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu
Menjadi setia terhadap pasangan suami/isteri dan anak-anak kita, dan Tuhan menyertai pasangan dan anak-anak kita, tidak boleh ada kuntilanak, kolongwewe dan lain sebagainya!!
Ada sebuah ilustrasi seorang isteri yang disakiti oleh suaminya, maka si isteri menulis di atas pasir bahwa suaminya telah menyakitinya, dan ketika suatu saat si suami menyelamatkannya, lalu si isteri menuliskannya di atas batu bahwa suaminya telah menyelamatkannya.
Lalu si suami bertanya mengapa si isteri melakukannya? Si isteri menjawab bahwa dengan tulisannya di atas pasir yang menyatakan bahwa suaminya telah menyakitinya maka angin maaf akan meniup dan menghapus tulisannya. Dan bila angin kencang meniup batu yang telah ditulisnya bahwa suaminya telah menyelamatkannya, maka si angin tidak dapat menghapus kenangan baik yang dilakukan suaminya seumur hidupnya.
Oleh karena itu baiklah kita menjadi teladan dalam hal yang positif.
Bagaimana kita menjadi teladan?
1. Harus memiliki kepercayaan diri. Ketiadaan kepercayaan diri, maka hal itu menjadi penghalang kita untuk menjadi teladan, merasa tidak layak/ menjadi minder. Mari kita melihat suatu peristiwa ketika Allah hendak menyelamatkan bangsa Israel dari bani Amon, Tuhan memilih Gideon, namun apa jawab Gideon - Hakim-hakim 6 : 15, "Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
Gideon merasa minder selain merasa dia berasal dari suku paling kecil (Manasye) dan dari di antara sukunya dia paling muda. Namun pada akhirnya Tuhan lah yang berperang bagi bangsa Israel melalui kepemimpinan Gideon hanya dengan dukungan kekuatan 300 orang bangsa Israel pilihan Tuhan.
Kalau Tuhan memilih kita yang lemah/ minder, pastilah kita akan dipakai Tuhan dengan dahsyat untuk menjadi teladan dan menjadi berkat.
Ada sebuah ilustrasi yang menyatakan Tuhan itu seperti pemulung yang menemukan dan mengumpulkan sampah mengubahnya menjadi sesuatu yang berharga!! Tuhan mengambil kita dari orang yang berdosa dan menjadi berkat dan teladan bagi sesama manusia.
2. Mempraktekkan apa yang kita ajarkan. Kalau kita mengajarkan dan menasehati maka kita akan melakukan apa yang kita ajarkan. Action talk louder than word. Kita hendaknya jangan pernah membiarkan diri kita melakukan apapun yang kita tidak ingin lihat anak-anak kita melakukannya. Kita hendaknya memberikan kepada mereka teladan yang ingin mereka tiru.
Kalau kita tidak mau anak-anak kita minum-minuman keras/ merokok/ memaki-maki/ tindak kekerasan atau hal buruk lainnya, janganlah kita melakukannya!!
3, Belajar setia dengan perkara-perkara kecil. Lukas 16 : 10, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."
Kesetiaan merupakan ekspresi dari ketekunan dan tahan uji yang akan menjadi kebiasaan seperti : gosok gigi, datang on time, menepati janji.
Tuhan tidak pernah mengingkari janji, DIA selalu menjadi teladan bagi kita umatNya.
Preacher : Pdt. Clay, S.E, M.Th
written by : ssr