Khotbah MInggu, 02 Mei 2021
Bacaan Alkitab : 1 Tes 5 : 16 – 22
Tema : Tuntunan untuk Mengubah Hati
Rasul Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang mempunyai hati Bapa, penuh perhatian, penuh kasih sehingga dalam surat-surat yang ia tulis sarat dengan nasehat dan tuntunan agar setiap umat Tuhan bisa hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Ketika Paulus mengunjungi kota Tesalonika mungkin sedikit terperangah karena nilai-nilai Kristiani yang selama ini tertata baik dalam setiap kehidupan mulai tergeser seiring dengan era perkembangan zaman. Dan hal ini juga sedang terjadi pada era zaman now.
Maka dari itu melalui bacaan Firman Tuhan dalam ( 12 – 15 ) Rasul
Paulus mengingatkan kita kembali, agar setiap kita mau mengikuti alur hidup
yang sesuai dengan Firman Tuhan. Tentunya dengan tujuan agar setiap kita
mengerti pentingnya memiliki hati yang baru di dalam Kristus dan mendorong
untuk melakukan hal-hal yang dapat mengubah kan hati manusia. Beberapa hal penting yang harus dilakukan
untuk dapat mengubah hati.
1 . Berdoa ( 17 )
Mengapa Firman Tuhan
dengan tegas memerintahkan kepada kita untuk tetap berdoa, karena kunci
kemenangan orang percaya terletak pada doanya. Sebagai hamba Tuhan, saya mau
mengingatkan kepada setiap kita tetaplah berdoa berdoa dan berdoa karena doa
identik dengan berkat, siapa yang banyak berdoa banyak berkat, sedikit berdoa
sedikit berkat dan siapa yang tidak berdoa berarti tidak ada berkat. Mari pagi
ini saya mengajak pada setiap kita jadikanlah doa sebagai gaya hidup orang
percaya. Karena doa adalah langkah yang tepat ketika kita menghadapi masalah,
ketika kita difitnah. ketika kita disakiti atau dijahati orang, bahkan ketika
kita lemah, sakit, menderita,dengan doa kita akan melihat kemulyaan Allah
dinyatakan, dengan doa kita akan melihat mujizat Allah terjadi, dengan doa Allah sanggup mengubah hati manusia sehingga
memiliki hati yang baru. Yang menjadi persoalan adalah bahwa pada hari-hari ini
sudah banyak orang Kristen yang malas untuk berdoa dan menanggap doa sebagai
beban, anehnya mereka lebih suka nongkrong berjam jam di depan TV ketimbang
berdoa, dan tahukah bahwa secara tidak sadar kita sedang dibawa dan didapuk
oleh media elektronik ini untuk secara perlahan mulai meninggalkan waktu untuk Tuhan
dan lebih percaya dan banyak menyediakan waktu untuk artis idolanya. Sebagai
hamba Tuhan saya hanya mengingatkan bahwa”Doa dapat mengubah hati yang kuatir atau
cemas menjadi hati yang penuh Damai Sejahtera.
Dalam situasi apapun, tetaplah berdoa agar dapat mendapatkan ketenangan
hati.”
2 . Bersyukur ( 18 )
Pada dasarnya
mengucapkan kata syukur lebih mudah ketimbang mengerjakannya. Itulah sebabnya
banyak orang Kristen yang sulit untuk bersyukur. Bersyukur bukanlah sekedar
ungkapan yang keluar dari mulut, melainkan terdorong atau terpancar dari hati
kita. Karena akar dari kehidupan yang bersyukur selalu tercermin / terlihat
dari kehidupan dan menunjukkan bagaimana isi hati kita.
Orang yang selalu
mengucap syukur adalah pribadi yang menyenangkan hati Tuhan, karena dapat
mengikuti perintah-Nya. Dalam ayat 18 ini mengung kapakan mengucap syukur
dilakukan dalam segala keadaan yang artinya dalam segala situasi dan kondisi
kita harus tetap mneucap syukur kepada Tuhan.
Tetapi pada kenyataan
di lapangan banyak orang yang dapat mengucap syukur ketika keadaan baik dan menyenangkan,
akan tetapi ketika menghadapi hal yang kurang baik dan terpuruk lalu
bersungut-sungut** dan sibuk menyalahkan keadaan, sibuk menyalahkan orang lain,
dan menyalahkan Tuhan. Dan karena kecewa akhirnya mengambil tindakan pintas Pelayanan
ditinggalkan, Gereja ditinggalkan, kita kadang kurang menyadari bahwa segala
sesuatu yang terjadi tidak akan pernah terjadi, tanpa seizin Tuhan. Yang
menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita mengucap syukur atas semua kebai kan
Tuhan. Sebagai sesama umat Tuhan kita harus saling megingatkan “ Allah berkehendak agar kita mengucap
syukur dalam segala hal, karena dengan mengu cap syukur sesungguhnya kita
sedang mengubah hati kita yang egois, tidak pernah puas dan sombong menjadi
lemah lembut dan rendah hati “
3 . Berjaga-jaga ( 22 )
Inti pengajaran dari 1
Tes 5 ini adalah untuk mengingatkan kepada kita agar kita selalu berjaga-jaga
menjelang kedatangan Tuhan yang semakin mendekat. Dalam Amsal 4 : 23 “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan
karena dari situlah terpancar kehidupan “ Dengan kita mau menjaga hati dari
segala tindak kejahatan, menjaga dari segala manipulasi ilah zaman yang
kelihatan menjanjikan tetapi menyesatkan. Mengapa kita harus berjaga-jaga dan
selalu menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena hati merupakan sentral
atau pusat yang mengendalikan hidup seseorang.
Menjaga hati bukan
pekerjaan yang mudah, tetapi itulah yang Tuhan inginkan bagi setiap kita, agar
kita dapat menjaga dan memelihara hati kita dari segala yang dapat merusaknya.
Dari sorga Tuhan selalu melihat setiap perilaku kita bahwa manusia cenderung
lebih menjaga dan merawat mobilnya, hartanya dan rumahnya dengan apik dan baik
dari pada menjaga hatinya. Padahal kalau hati kita baik, sikap kita baik akan
menjadi seperti yang Alkitab katakan, cepat mendengar dan lambat untuk
berkata-kata. Mengapa Tuhan menghendaki agar kita harus berjaga-jaga dengan
menjaga hati..
· Hati
yang gembira adalah obat yang manjur ( Amsal 17:22 ) saat seseorang mengalami
sakit penyakit, maka suasana hati yang gembira akan sangat membantu kesembuhan
orang itu. Manakala kita sedang di landa kekalutan hidup, maka gereja adalah
tempat yang terbaik untuk mencari Tuhan, sehingga membuat hati kita bergembira
karena dalam Tuhan ada jawaban bagi setiap masalah.
·
Tuhan
ingin agar kita hidup bahagia (Amsal 17:20) dan hati kita tidak serong, tetap
setia dan tidak menghianati pasangan kita terlebih kepada Tuhan. Tuhan tidak
menginginkan kita celaka dan hidup kita bahagia oleh sebab itu Tuhan selalu
mengingatkan agar kita selalu menjaga hati
·
Tuhan
tidak ingin kita mengalami kehancuran ( Amsal 18:12 ) tetapi iblis selalu
menginginkan kehancuran melalui keangkuhan dan kesombongan. Tetapi orang yang
rendah hati awalnya mungkin direndahkan, tetapi pada akhirnya akan mendatangkan
kehormatan dalam hidupnya.
Berjaga-jaga dan
menjaga hati merupakan hal yang penting dalam kehidupan orang percaya, apalagi
disertai dengan Berdoa dan mengucapan syukur serta
“Kita harus senantiasa
berusaha menjaga hidup kita jauh dari kejahatan supaya hati kita dapat berbuah
sesuai kehendak Tuhan “niscaya kita akan dapat memiliki
Hati yang Baru. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus.