Khotbah Minggu, 13 September 2020
Nats Alkitab,
Matius 8 : 23 – 27
Tema : Tetap Tabah Walau Menghadapi Masalah”Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan
danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali’ (26 b )
Selama kita
masih hidup pastilah tidak pernah terlepas dari berbagai macam masalah yang
datang menghampiri kita. Anehnya justru masalah bisa datang kapan saja, di mana
saja dan kepada siapa saja dan tidak pandang bulu. Tua, muda, besar, kecil,
kaya , miskin, pejabat atau rakyat jelata semua pernah mengalami masalah.
Kejadian inipun juga menimpa murid-murid Tuhan yang notabene adalah bukan
orang sembarangan dan terjadi justru pada saat mereka sedang bersama Yesus.
Dari bacaan Firman Tuhan tadi kita sedang diajak untuk merenungkan dan belajar
akan 4 hal tentang makna kehidupan yang
sesungguhnya :
1. Tantangan orang percaya. “Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan
murid-murid-Nya pun mengikutinya” (23). Kita harus mau menyadari bahwa
sebagai orang percaya harus faham betul dan mengerti mengikut Tuhan itu tidaklah
mudah dan cenderung banyak menghadapi resiko serta tantangan . Mungkin sebagian
orang mengira kalau mengikut Tuhan percaya bahwa Allah tidak pernah
meninggalkan dan membiarkan kita dalam menjalani hidup ini sendirian bahkan
Allah menyertai sampai akhir zaman. Jaminan Allah ini bukan berarti bahwa kita
akan terlepas dari masalah dan kesulitan hidup. Maka dari itu kita harus super
hati-hati dalam menjalani hidup di hadapan Allah. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana serta dalam bentuk apa
masalah itu datang . Tetapi Yesus katakan, ”Jangan takut “ ini artinya Yesus
sedang mengingatkan kepada kita agar kita tidak boleh takut dalam situasi dan
kondisi apapun dan tetap tabah walau
sedang menghadapi masalah.
2.
Hidup
ini memang terasa berat. “Sekonyong-konyong
mengamuklah angin rebut di danau itu, sehingga perahu itu ditembus gelombang,
tetapi Yesus tidur” (24) Siapa pun orangnya ketika sedang menghadapi
masalah pasti akan mengatakan bahwa hidup ini memang berat. Apalagi bila masalah
itu datang secara tiba-tiba, seolah semuanya itu harus ditanggung sendiri. Peristiwa ini seperti yang dialami
oleh murid-murid Tuhan pada saat ada di tengah danau. Padahal kalau kita mau
jujur, tidak semua masalah akan membuat kita mengalami kesesakan dan kehancuran.
Tetapi justru sebaliknya di balik masalah yang kita alami, mujizat Tuhan
dinyatakan. Firman-Nya” Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikulah kuk yang
Kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketene ngan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku
pun ringan” ( Matius 11 : 28 – 30 )
3. Percaya pada kuasa Tuhan. “Ia berkata kepada mereka” Mengapa kamu
takut, kamu yang kurang percaya? Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan
danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (26) Iman tanpa perbuatan
hakekatnya adalah mati karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan Alkitab juga mengatakan 'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangalah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.' Karena tanpa kepercayaan kita kepada Tuhan, maka kita
tidak akan pernah mengalami mujizat dari Tuhan. Walaupun Tuhan itu hebat, Tuhan
itu luar biasa, Tuhan itu dahsyat, tetapi Tuhan tidak akan mampu berbuat
apa-apa manakala iman kita masih
meragukan kuasa-Nya..
4. Di balik masalah ada berkat “Dan heranlah orang-orang itu, katanya
:”Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya” (27) Semua
orang tentu tidak ingin kita ada masalah dalam hidupnya. Namun tiada kita
sadari justru masalah itu terjadi karena ulah kita sendiri. Contoh : Merokok
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, tetapi masih banyak yang
melakukannya. Contoh yang sedang in di era New Normal ini. Corona (Covid 19 ) belum berakhir, New Normal bukan
berarti semua jadi lebih mudah, lebih bebas tetapi harus tetap mengikuti protokol
kesehatan, tetapi pada kenyataan yang terjadi masih banyak orang yang melanggar
aturan itu, sehingga menimbulkan klaster baru. Masalah juga dapat datang atas
seizin Tuhan seperti pada Ayub dan murid-murid Tuhan. Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah, Pertama : jangan lari dari masalah. Kedua : jangan cepat putus asa seperti
orang yang tidak punya pengharapan. Ketiga
: lihatlah sesuatu yang baik, dibalik masalah tersebut. Karena hal inilah yang
membuat kita kuat untk menghadapi setiap masalah. Karena di balik masalah yang
terjadi pasti ada berkat, yang telah disediakan bagi orang yang mengasihi-Nya. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala Jemaat : Pdt. Agus Octavianus