PosPI_BSD, 26 juli 2020
By. Bpk. Imanuel Hendra
Kisah Habakuk berada di masa pemerintahan raja Yoyakhim dari
kerajaan Yehuda. Pada masa itu, Yehuda melakukan hal yang jahat di mata Tuhan.
Habakuk berkeluh kesah atas perilaku bangsa ini kepada Tuhan (Hab 1:2-4).
Habakuk mempertanyakan, kenapa Allah tidak bertindak apa-apa atas kemurtadan
dan kejahatan yang terjadi di Yehuda, malahan Allah memakai bangsa yang bengis
untuk menghajar Yehuda atas dosa-dosanya. Bangsa yang tidak lebih baik dari
Yehuda sendiri, yaitu Babel. Kembali Habakuk protes, mengapa Allah mengijinkan
adanya ketidakadilah dalam perang yang membuat hancurnya kerajaan Yehuda, bait
Allah dijarah dan dihancurkan. Disini
Allah meyakinkan Habakuk bahwa itu adalah proses sejarah menuju kepada
“BARU’nya Allah.
Habakuk bisa saja sangat kecewa, ketika dia berdoa buat
bangsanya yang telah telah berbuat jahat agar terjadi pemulihan yang terjadi
malah kehancuran bangsanya.
Terkadang kita bingung, ketika kita berdoa, jawaban tidak
segera datang dan bahkan malah dapat hal lain yang tidak masuk akal dan mungkin
malah terjadi sebaliknya.
Namun akhirnya Habakuk bisa tenang memasuki “New Era” bagi
bangsanya sebagai masa kesusahan ini. Karena Habakuk menyadari bahwa
1. Segala
sesuatu terjadi karena kedaulatan Allah
Hal ini perlu kita yakini bahwa segala sesuatu yang terjadi
di bawah matahari ini terjadi karena rencana Tuhan. [Yesaya 46:11]
yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang
melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka
Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak
melaksanakannya.
2. Belajar
untuk tetap tenang dan berpegang pada janji Allah [Mazmur 62 : 1] Hanya dekat
Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Habakuk yakinan bahwa bangsa pilihan Allah, tidak akan
musnah begitu saja walau banyak tawanan perang yang diangkut ke Babel, dan
Habakuk juga yakin akan janji Allah bahwa Allah mempersiapkan sesuatu yang baru
yang lebih baik bagi bangsanya.
Mari kita belajar tidak mendefinisikan situasi hanya dari
apa yang kelihatan di depan mata tetapi pandanglah akan rencana Allah bagi
khidupan kita masa depan. Rencana Allah yang selalu baik bagi kita, seperti
tertulis di Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.
Belajar dari Habakuk, biarlah kita tetap tenang dalam
menghadapi New Normal ini bersama Tuhan.
GBU