Dalam kasus ini, murid-murid Tuhan yang mengikut Tuhan Yesus dan mengaku sebagai orang percaya, dan menyaksikan banyak mujizat dan kuasa kesembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus, namun ketika menghadapi masalah ini, mereka tidak mampu melakukannya, sehingga Tuhan Yesus menegur murid-muridNya sebagai angkatan yang kurang percaya!
Kita perlu mengkoreksi dan mengontrol diri kita apakah kita sudah bener-benar menjadi orang percaya. Ketika ayah anak yang mengalami sakit ayan itu berseru pada Tuhan Yesus, "Aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ayah anak ini melakukan pengakuan yang luar biasa pada kebenaran dari teguran Tuhan Yesus pada dirinya, dengan rendah hati tanpa pembelaan diri di hadapan Tuhan.
Mari kita menilai diri kita, apakah kita mengatur hidup ini sesuai keinginan kita atau apa yang cocok dengan diri kita, atauuuuu..... menurut kehendak Tuhan, yang menyenangkan hati Tuhan sesuai dengan firman Tuhan?!
Pada saat kita tidak ada sukacita, mood yang jelek, itulah saat yang tepat untuk tetap datang pada Tuhan untuk mengalami jamahan kuasa Tuhan dan Tuhan mengubahkan menjadi sukacita!!
Mari pada saat ini kita mengaku di hadapan Allah, tolonglah kita yang tidak percaya ini Tuhan!!
Kita mau hidup menyenangkan hati Allah, bukan hidup sesuai dengan apa yang menjadi kesenangan kita!
Bagi yang mau mengalami berkat dan kuasa Tuhan dalam hidup kita, carilah Tuhan dan terus hidup seturut kehendakNya.
Mari kita baca Roma 4 : 18-21,
"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."
Abraham tidak bimbang sedikitpun akan janji Tuhan!! Inilah teladan iman bapak Abraham, bapa orang percaya!!
Mari kita menilai diri kita, apakah kita mengatur hidup ini sesuai keinginan kita atau apa yang cocok dengan diri kita, atauuuuu..... menurut kehendak Tuhan, yang menyenangkan hati Tuhan sesuai dengan firman Tuhan?!
Pada saat kita tidak ada sukacita, mood yang jelek, itulah saat yang tepat untuk tetap datang pada Tuhan untuk mengalami jamahan kuasa Tuhan dan Tuhan mengubahkan menjadi sukacita!!
Mari pada saat ini kita mengaku di hadapan Allah, tolonglah kita yang tidak percaya ini Tuhan!!
Kita mau hidup menyenangkan hati Allah, bukan hidup sesuai dengan apa yang menjadi kesenangan kita!
Bagi yang mau mengalami berkat dan kuasa Tuhan dalam hidup kita, carilah Tuhan dan terus hidup seturut kehendakNya.
Mari kita baca Roma 4 : 18-21,
"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."
Abraham tidak bimbang sedikitpun akan janji Tuhan!! Inilah teladan iman bapak Abraham, bapa orang percaya!!
Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!!
Roma 12 : 11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr
Roma 12 : 11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr