Khotbah Minggu, 01 November 2020
Bacaan Alkitab Mazmur 1 : 1 – 6
Tema : Hidup Bahagia dan Berhasil ( 1:3 ) “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuat nya berhasil” .
Mazmur 1:1-6 merupakan pendahuluan kitab Mazmur. Dalam Mazmur ini membandingkan hanya dua jenis orang yang diakui Allah, Pertama, orang saleh, yang berciri kebenaran, kasih, ketaatan kepada firman Allah dan pemisahan dari persekutuan dengan dunia. Dikatakan demikian: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”
Kedua, orang fasik, yang
mewakili jalan dan nasihat dunia, yang tidak tinggal dalam firman Allah, dan
karena demikian tidak ada bagian dalam perkumpulan umat Allah. Ditegaskan
demikian: “Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan
tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkum pulan orang
benar” (4-5). Orang benar itu
dikenal dan diberkati Allah, tetapi orang fasik tidak memperoleh bagian dalam
kerajaan Allah. Dikatakan demikian: “sebab
TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan”(6).
Orang fasik akan binasa. Pemisahan di antara kedua jenis orang ini akan ada
sepanjang sejarah penebusan hingga kekal.
Hidup bahagia bukan berarti
tanpa masalah, memang secara umum manusia menganggap bahwa hidup bahagia itu
artinya tidak ada masalah, tanpa penderitaan, bebas dari cobaan dan selalu
dalam kelimpahan. Berdasarkan paparan yang dimuat oleh penulis kitab Mazmur 1
ini, diharapkan agar setiap perspektif yang sempit tentang hidup bahagia bisa
menemukan wawasan yang lebih dalam dan luas tentang seputar hidup bahagia
dalam perspektif firman Tuhan yang ditulis oleh pemazmur berdasarkan pimpinan
Roh Kudus.
1.
Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. ( 1 : 1 ) : “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh”
Rahasia hidup bahagia yang
pertama ialah tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. Penulis Mazmur
menulis tentang hal itu karena dalam ayat pertama ini menekankan perbedaan di
antara orang benar dengan orang fasik. Tidak seorang pun yang dapat menikmati
berkat Allah tanpa berbalik dari hal-hal yang merusak atau membahayakan
dirinya.
Kita hidup dan dibesarkan dalam
kehidupan sosial yang kompleks. Komunitas di mana kita tinggal akan
mempengaruhi pola pikir,dan gaya hidup kita.Komunitas yang sehat tentunya akan
mendukung perkembangan karakter kita menjadi positif. Tetapi sebaliknya
komunitas yang tidak sehat, akan membentuk karakter kita menjadi negatif.
Komunitas yang tidak sehat berpotensi untuk membuat hidup kita kehilangan
kebahagiaan. Pada saat ini banyak tawaran tawaran yang disajikan oleh
komunitas yang tidak sehat di sekitar kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada
jemaat di kota Korintus: “Janganlah kamu
sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Artinya, jika
kita salah bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki karakter yang baik,
maka karakter kita yang awalnya baik akan menjadi rusak. Bila ini terjadi maka impian
untuk memperoleh hidup bahagia itu akan menjadi sirna. Oleh karena itu, rahasia
hidup bahagia ialah dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang jahat.
2. Kesukaannya ialah
Taurat Tuhan. ( 1 ; 2 ) “Tetapi yang kesukaannya
ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”
Kita harus memiliki kesukaan
yang tinggi akan firman Tuhan. Pemazmur berkaitan dengan hal itu, menulis dalam
pimpinan Roh Kudus menegaskan bahwa orang yang diberkati Allah bukan hanya
berbalik dari kejahatan, tetapi juga membangun hidup mereka berdasarkan firman
Tuhan. Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota
Tesalonika menulis demikian: “dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka”. Di
mana dikatakan bahwa orang fasik binasa karena “tidak menerima dan mengasihi kebenaran”. Tetapi sebaliknya justru
orang yang kesukaannya Firman Tuhan, Firman Tuhan berkata “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalah an untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran”( 2Tim 3 : 16 )
3. Merenungkan Firman
siang dan malam. ( 1 ; 2 ) “Tetapi yang kesukaannya
ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”
Dalam Mazmur 19 :8-9 ada 4
manfaat bagi seseorang yang mau merenungkan Firman Tuhan . Pertama Menenangkan jiwa(8)
jiwa manusia adalah bagian yang penting dalam struktur yang dimiliki manusia.
Secara umum dapat dipahami, bahwa jiwa manusia meliputi, pikiran kemauan dan
perasaan dan hal tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam
mengendalikan manusia. Jika jiwa kita segar, nyaman dan menyenangkan maka itu
akan mempengaruhi keseha tan jiwa dan fisik kita. Kedua Memberikan hikmat(8) Firman itu memberikan pengetahuan pe
ngetahuan baru dan tuntunan kepada orang yang bodoh dan kurang berpengalaman.
Firman menambah kemampuan seseorang untuk bisa membuat pertimbangan dan
keputusan yang benar dalam kehidupannya.Ketiga
Menyukakan Hati(9) Hati yang bersukcita akan mempunyai manfaat
yang besar dalam diri seseorang. Sukacita yang menguasai hati akan membuat
orang tersebut akan menikmati hidup dan berbahagia. Keempat Mata Bercahaya(9) ini adalah gamba ran tentang optimism,
keyakinan dan semangat. Orang yang matanya bercahaya adalah pribadi yang penuh
optimis dalam menghadapi hidup walaupun penuh dengan masalah.
4.
Hidup mengalami keberhasilan ( 1:3 ) “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuat nya
berhasil” .
Bahagia itu bukan hanya cerita
atau teori semata. Tetapi dapat dialami dan ada hasil yang diperoleh. Hasil
untuk mereka yang dengan setia mencari Allah dan Firman-Nya ialah hidup di
dalam Roh. Karena air sering kali melambangkan Roh Allah – Baca Yohanes
7:38-39, maka mereka yang diajar oleh Allah dan tinggal di dalam Firman-Nya
akan menerima sumber hidup yang tidak habis-habisnya dari Roh. Firman, “apa saja yang diperbuatnya berhasil”tidak
berarti bahwa tidak pernah akan terjadi masalah atau kegagalan, tetapi bahwa
orang benar akan mengetahui kehendak dan berkat Allah. Dalam 3 Yohanes 1:2,
dikatakan demikian: “Saudaraku yang
kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala
sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”. Allah menghendaki bahwa orang
percaya itu sehat-sehat dalam kehidupannya dan disertai berkat-Nya. Dan Allah
selalu rindu agar segala sesuatu beres baik dalam pekerjaan,pelayanan, keluarga
kita, dan berjalan sesuai dengan kehendak dan petunjuk-Nya. Demikianlah, berkat
Allah melalui penebusan Kristus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani
dan rohani. Tuhan Yesus Memberkati
Gembala
Jemaat : Pdt. Agus Octavianus