Orang berpaham Komunis (dan Atheis) memiliki pendapat bahwa orang-orang Kristen itu tidak berbeda dengan junkies (pecandu/ pengguna narkoba) yang selalu ketagihan. Mengapa mereka sampai mengeluarkan pendapat demikian?
Sering mereka melihat bahwa ada suatu ‘kebiasaan’ orang Kristen, kehidupannya sejak hari Senin sampai Sabtu berperilaku tidak bedanya dengan orang-orang yang bukan Kristen, namun di mana ketika hari Minggu (hari ibadah nya) tampak sungguh-sungguh mengikuti ibadah dan mendengarkan firman Tuhan, lalu menerima tantangan altar call (bila ada), menangis, bertobat, lalu beranjak keluar dari gereja dengan muka ceria bak malaikat. Namun ketika memasuki awal minggu baru (hari Senin) kembali berperilaku seperti sebelumnya.
Tidak beda halnya dengan para junkies yang bila sedang sakaw (nagih/ rasa sugesti akibat putus obat sehingga sangat memerlukan narkoba) sangat berubah perangainya menjadi liar, marah-marah, ngamuk, dll...
Namun ketika mendapatkan obat dan menyuntiknya ke dalam tubuhnya, secara perlahan-lahan menjadi tenang, kalem kembali…
Bagaimana menurut Anda – rekan-rekan seiman??? Mungkin tampaknya – seolah-olah ada benarnya analogi yang dilontarkan oleh orang-orang tersebut.
Sering mereka melihat bahwa ada suatu ‘kebiasaan’ orang Kristen, kehidupannya sejak hari Senin sampai Sabtu berperilaku tidak bedanya dengan orang-orang yang bukan Kristen, namun di mana ketika hari Minggu (hari ibadah nya) tampak sungguh-sungguh mengikuti ibadah dan mendengarkan firman Tuhan, lalu menerima tantangan altar call (bila ada), menangis, bertobat, lalu beranjak keluar dari gereja dengan muka ceria bak malaikat. Namun ketika memasuki awal minggu baru (hari Senin) kembali berperilaku seperti sebelumnya.
Tidak beda halnya dengan para junkies yang bila sedang sakaw (nagih/ rasa sugesti akibat putus obat sehingga sangat memerlukan narkoba) sangat berubah perangainya menjadi liar, marah-marah, ngamuk, dll...
Namun ketika mendapatkan obat dan menyuntiknya ke dalam tubuhnya, secara perlahan-lahan menjadi tenang, kalem kembali…
Bagaimana menurut Anda – rekan-rekan seiman??? Mungkin tampaknya – seolah-olah ada benarnya analogi yang dilontarkan oleh orang-orang tersebut.
Ga sedikit dari kita, ada yang merasa bahwa mereka sudah melayani dan menyembah Tuhan di hari Minggu (atau hari Sabtu/ lainnya), melayani sebagai Song Leader/ Worship Leader, Singer(s), Musician, sound system, usher(s), multimedia, atau pelayanan mimbar lainnya, serta mengucapkan bahasa Roh, itu sudah melayani Tuhan dan sudah merasa puas sehingga tidak ada beban/ hutang lagi pada Tuhan.
Penulis memberanikan diri menyatakan bahwa ’HAL itu SALAH !!, sebab Allah tidak pernah menuliskan dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan mengutus kita untuk menjadi SL/WL, Singer, Musician, dll.
Tapi ada perintah yang utama yang disebut sebagai ’AMANAT AGUNG Tuhan Yesus’, mari kita baca pada Matius 28 : 18-20 :
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ayat inilah yang tampaknya sampai saat ini banyak anak-anak Tuhan yang menutup matanya dan sengaja melupakan ayat ini.
Adakah ayat-ayat tersebut memiliki arti yang lain??
Pantaskah kita menyebut diri kita orang-orang Kristen yang artinya ’pengikut Kristus’ tapi tidak melakukan perintahNya???
Apakah keputusan dan komitmen Anda, mengambil dan melakukan ayat-ayat firman Tuhan yang lain kecuali yang ini karena Anda merasa tidak bisa ngomong untuk menginjil??
Keputusan ada di tangan Anda... Anda tahu kebenaran firman Allah, dan tahu bahwa dengan tidak melakukan firman Tuhan secara utuh berarti penyangkalan terhadap Kristus sedang kita mulai....
written by Redaksi RBC