Dunia saat ini menghadapi krisis, diawali dengan krisis kesehatan akibat pandemic COVID-19, diikuti dengan krisis ekonomi yg menyeret 395 juta penduduk dunia dalam kemiskinan yang ekstrim.
Bagaimana agar kita bisa survive di tengah krisis ini?
1. Berjalan melintasi krisis.
Mazmur 84:7 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Menyadari bahwa “lembah baka” yg mengartikan lembah air mata (The Valley of weeping), bagi anak Tuhan lembah krisis ini hanya dilalui saja (to cross over) untuk mencapai tujuan sebenarnya. Dan bahkan lembah tersebut diubah menjadi lembah mata air yang menjadi berkat.
2. Berjalan bersama Tuhan dan mengalami Tuhan secara pribadi
Inilah saat yang tepat untuk mengalami Tuhan di saat krisis.
Matius 14:22-33 mengajarkan bagaimana Petrus dan kawan-kawannya mendapatkan pernyataan mengenai ke-Ilahian Yesus di tengah badai yang nyaris menenggelamkan mereka. Di saat genting itu Tuhan menantikan respon para rasul yg ketakutan itu walaupun respon mereka kurang tepat tapi Tuhan sungguh mengerti. Di tengah kondisi ini Dia menunggu kita menyapa-Nya. Ia akan segera menjawab. INI AKU. Tuhan ingin kita mengalami DIA, kenal lebih dekat dan menikmati muzijatnya. Sehingga kita bisa berkata seperti Ayub Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (Ayub 42:5)
3. Selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan.
Sulit untuk melakukannya di tengah kondisi yang tidak biasa apalagi dalam kondisi terpuruk.
Filipi 4:4-22 mengajarkan untuk melakukan hal yang terpenting sehingga dapat selalu mengucap syukur di segala keadaan. sehingga kita tetap dapat menjaga hati agar tidak menjadi tawar (Amsal 24:10). Jadi sebetulnya sederhana saja dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada maka sukacita dan damai sejahtera Allah akan menyertai kita, sehingga dengan tulus kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan untuk setiap keadaan yang ada.
Mari kita terus berjuang bersama Tuhan dalam menghadapi krisis ini dan keluar sebagai pemenang. Kita berjalan di tengah krisis semakin lama semakin kuat. Ketika badai ini berlalu, kita menjadi orang yang berbeda lebih kuat dan tahan uji.
Amin.
GBIS Bukir Karmel - BSD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar