Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Minggu, Juni 24, 2018

Bagaimana Kita bisa Memiliki Kebahagiaan!?

Apa yang kita kejar, yang kita inginkan??!
Jabatan, harta? Kebahagiaan adalah yang paling dikejar oleh orang banyak, orang terlebih dulu mengejar harta, jabatan, kekuasaan dengan tujuan untuk menjadi bahagia, namun ironisnya mereka tidak menjadi bahagia.

Mengapa kita gagal mencapai kebahagiaan??
1. Seringkali kita mendefinisikan kebahagiaan itu tanpa hambatan/tantangan/ masalah atau kesukaran, namun semuanya itu akan selalu ada.
2. Kebahagiaan itu adalah sesuatu yang berada di luar diri kita, misal menjadi kaya raya, memiliki kekuasaan.
3. Karena sesuatu yang terjadi secara otomatis
Semuanya itu merupakan konsep yang salah, kalau kita ingin bahagia harus melakukan sesuatu.

Pagi ini kita belajar dari Alkitab cara untuk mendapatkan kebahagiaan.
Matius 11 : 28-30,
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Kita dapat menjadi bahagia menurut Alkitab :
1. Kita merasakan satu ketenangan di dalam diri kita, karena kita tahu bahwa dosa-dosa kita diampuni
Mari kita baca di kitab Mazmur 32 : 1-5, "...Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a  Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a
Ayat ini merupakan pengakuan Raja Daud saat melakukan rancangan jahat terhadap suami Batsyeba, yang mati di medan perang dan Daud mengambil Batsyeba, lalu Daud ditegur nabi dan Daud mengakui dosa pelanggarannya yang dilakukannya. Dia beroleh pengampunan dari Allah walau hukuman Allah tetap berlaku, pada II Samuel 12, mencatat hukuman Allah atas Daud.

2. Kebahagiaan itu tidak ada di luar tetapi di dalam kita melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.
Mazmur 73 : 25-26, "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya"
Mazmur 27 : 4, "Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."
Kita harus mengundang Tuhan untuk bertahta dan memenuhi hati kita dan seluruh segi kehidupan kita. Itulah kebahagiaan yang sejati, walau daging dan hati kita hancur, namun Tuhan Allah tetaplah bagianku selama-lamanya.
Dan menjadi bahagia itu merupakan pilihan. Orang kaya belum tentu bahagia dan orang miskin belum tentu tidak bahagia. Di dalam penjarapun seperti yang dialami Rasul Paulus tetap bisa bahagia.
3. Kebahagiaan kita kalau kita melakukan kehendak Tuhan, bukan rencana dan kehendak kita. Kita harus memberitakan Injil kepada semua orang. Karena banyak anak-anak Tuhan, gereja-gereja Tuhan tidak melakukan Amanat Agung Tuhan untuk memenangkan jiwa-jiwa. Tugas dan tanggung jawab kita untuk memberitakan Injil Allah, kita dibaptis oleh Roh Kudus yang memberikan kita kekuatan untuk melakukan kehendak Tuhan. Mintalah anugerah Tuhan yang memampukan kita untuk mengabarkan kabar Sukacita Allah.




Preacher : Pdt. Clay
written by : ssr

Minggu, Juni 10, 2018

Seri Iman Kristen : Iman tanpa Perbuatan pada Hakekatnya adalah Mati.

Mari kita buka Alkitab, di Matius 21 : 18-22, perihal Yesus mengutuk pohon ara.
ayat ini mencatat tindakan Yesus mengutuk pohon ara dan langsung menyebabkan pohon ara mati seketika.
Mengapa Yesus mengutuk pohon ara tersebut ?
Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah, karena pohon ara ini seharusnya berbuah dan buahnya dapat dinikmati oleh siapapun, pada saat itu Yesus merasa lapar dan menemui pohon ara namun tidak ada buah satupun. Peristiwa ini memiliki arti bahwa iman tanpa perbuatan maka Tuhan akan mengutuknya.
Yakobus 2 : 17, "....Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Demikian juga pengertian dalam kehidupan kita, ketika kita berkata bahwa kita memiliki iman di dalam Yesus Kristus maka haruslah diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan kita yang menunjukkan kita benar-benar memiliki iman di dalam Yesus Kristus.
Pada saat kita dituntut untuk perbuatan iman, tidak jarang kita merasa berat untuk melakukannya, janganlah sampai kita mengalami seperti pohon ara yang dikutuk - dicampakkan oleh Tuhan Yesus.
Perbuatan iman apa yang harus nampak dari umat Tuhan :
a. telah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus Tuhan! (II Korintus 5 : 17, "Jadi siapa yang ada di alam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.")
Barangsiapa yang sudah mengalami kelahiran baru, maka seluruh orientasi kehidupannya tertuju pada kehendak Tuhan. Ada perubahan karakter dan perilaku yang baru di dalam Kristus, tabiat yang lama sudah kita buang. Kalau dulu kita merasa paling pinter/ hebat, sekarang kita merasa tidak ada apa-apanya karena semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, baiklah kita menjadi orang Kristen yang berguna dalam rencana dan pekerjaan Tuhan.

ORANG KRISTEN SEJATI HARUS HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU, supaya menjadi kesaksian bagi dunia.

b. Mengemban Tugas dari Tuhan yaitu menjadi saksiNya, menjadi pemberita-pemberita Injil (Mari baca Matius 28 : 19-20;  Kisah 1 : 8, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.")
Untuk dapat melakukan tugas yang diembankan Tuhan Yesus, baiklah api semangat pelayanan dikobarkan dengan segenap hati kita, baiklah kita cinta Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Sudahkah kita belajar menjadi saksi Kristus??

Mari kita undang Roh Kudus datang ke dalam hidup kita untuk mengubah kehidupan, karakter dan perilaku kita. Amin


Preacher : Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
Written : ssr

Minggu, Juni 03, 2018

Takut akan Allah

Mazmur 25 : 11-14,
12 Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.
13 Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.
14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Firman Tuhan ini berbicara bahwa Tuhan membertahukan jalan-jalanNya, dan perjanjianNya. Takut yang dimaksud bukanlah takut apa yang ada di dunia ini, di mana kita takut akan hal-hal yang membahayakan dirinya. Ke-takut-an kepada Tuhan adalah kehidupan rohani bagi orang percaya dalam sikap dan hormat pada Tuhan karena kebesaran dan kekudusan Allah, di mana kita bisa menghampiri hadirat Tuhan, berbicara kepada Tuhan.
Kita takut pada Allah bukan karena kita melihat hal yang menakutkan tetapi melainkan karena Dia adalah pencipta semesta alam, bisa berkomunikasi dengan Dia. Kita bisa berbicara, memuji dan mengeluh kepadaNya.
Rasa pujian kita pada Allah dengan sungguh-sungguh memuji Dia, dan melakukan apa yang dikatakan dalam firman Allah.
Kita sadar sepenuhnya dengan kasih karuniaNya, oleh korban darah yang kudus kita ditebus olehNhya. Orang yang sudah mengalami pemulihan dikatakan dia akan bergaul karib dengan Dia.
Ada 2 hal yang perlu kita mengerti ketika kita bergaul karib dengan Allah yaitu :
1. Menetap dalam kebahagiaan di dalam kehidupannya, oleh karena kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Merasa cukup dalam segala sesuatu didasarkan atas kerinduan untuk hidup di dalam Allah sehingga Allah akan mencukupkan apa yang dibutuhkan.
Bila kita berkeinginan diberkati sebesar apapun, tetap sesuai dengan kemampuan kita. Sebesar apapun berkat yang dicurahkan Allah, Allah akan membesarkan kemampuan kita bila Allah kehendaki. Syaratnya hanya lakukan apa saja yang menjadi tugas kita, sehingga anugerah dan berkat Allah menyertai kita.
Suatu jaminan orang yang takut akan Allah dan bergaul karib dengan Allah akan menerima janji Allah bahwa anak-cucunya akan mewarisi bumi.


2. Mengerti apa yang menjadi ketetapanNya.
Orang takut akan Allah menjadi tidak pernah larut dalam kekuatiran karena mengerti apa yang menjadi kehendak Allah. Oleh karena kita harus bergaul karib dengan Allah dengan merindukan persekutuan dengan Allah, saat kita berdoa kita berbicara dengan Allah, kita bisa berkeluh kesah dengan Allah, dan disertai dengan hati yang menyukai untuk terus membaca dan merenungkan firman Tuhan.


SUDAHKAH KITA BERGAUL KARIB DENGAN ALLAH ?
Bagaimana dengan kehidupan kita berdoa dan bersekutu dengan Allah tiap hari?
Bagaimana dengan kesukaan kita untuk membaca, merenungkan firman Allah tiap hari ?

Pada Kejadian 12 : 1 - 2, Janji Allah kepada Abram untuk memberkatinya, membuat namanya masyur bila Abram (Abraham) melakukan perintah Allah untuk pergi ke suatu tempat.
Sudah kita taat dan setia seperti yang dilakukan Abraham ?

Kejadian 45 : 4-9, Yusuf yang menenangkan saudara-saudaranya yang takut akan balas dendam Yusuf, karena Yusuf tahu persis akan rencana Allah atas kehidupannya.



Preacher :  Pdt. Dr. Johanes Sugeng, MSc.
written by : ssr