Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Kamis, Desember 29, 2016

"Utuslah Aku" - Perayaan Natal Umum 18 Desember 2016

Perayaan Natal tahun 2016 ini bertemakan, "Utuslah aku" terambil dari Yesaya 6 : 8, "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Tema ini terinspirasi dari 2 buah pengalaman pribadi Ketua Panitia Perayaan Natal GBI Jemaat "Immanuel", pengalaman saat mengambil keputusan untuk ikatan dinas di Kota Bekasi sebuah kota yang tidak pernah terpikirkan untuk mendiaminya, dan pengalaman rohani berupa pergumulan pribadi merasa terasing dan 'dibuang' di sebuah kota yang asing, namun terus menjadi pokok doa pribadi, apa rencana Tuhan menempatkan saya di Kota Bekasi ini, meninggalkan semua pelayanan yang telah dirintis dan dikembangkan bersama-sama dengan Sahabat iman sepekerja saya Pdm. Joel Steven Hizkia, dan Jonathan Dannies Son. Meninggalkan zona aman dan nyaman saya.
Namun rencana Tuhan begitu indah pada akhirnya selama penantian saya bertahun-tahun, secara luar biasa dan indah Tuhan mempertemukan saya dengan pasangan hidup saya dan bapak Gembala.
Dan dari semuanya itu mulailah sebuah babak baru dalam kehidupan pelayanan saya.
Dan Tema ini dibahas lebih sederhana dan mudah dicerna oleh bapak Pendeta Ely Kapitan, yang diakhir khotbahnya beliau menantang dan memotivasi seluruh jemaat yang hadir untuk mau dan memiliki kerinduan untuk berani memberikan kesaksian pribadi kepada setiap jiwa yang kita kenal. Kagak perlu harus pintar dan sekolah Alkitab dulu untuk menjadi pemberita Injil, tapi dari hal-hal sederhana dengan menceritakan apa saja pengalaman yang kita alami dengan Tuhan.




Jumat, Desember 16, 2016

Perayaan Natal WBI Jemaat Immanuel 14 Desember 2016

    Puji Tuhan admin baru kali ini bisa menghadiri Perayaan Natal Wanita Bethel Indonesia Jemaat Immanuel, pada hari Selasa sore jam 17.00. Walau datang terlambat, namun ada pesan dari firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. dr, Johannes Sugeng, MSc, bahwa wanita bukan lah sosok yang lemah, bahkan lebih tangguh dan setia buktinya saat kematian Yesus di kayu Salib, yang masih setia tinggal menunggu di dekat kayu Salib adalah para wanita yang mengasihi Tuhan, bahkan peristiwa di kubur pun para wanita yang pagi-pagi benar sudah hadir di sana dan mendapatkan kabar sukacita dari malaikat Tuhan.
Bravo... para ibu-ibu..semangat untuk mencari jiwa.



Reported by Suryadi Ramli, MD

Selasa, Desember 13, 2016

Momen Penyerahan Anak - Arivo Nathanael Harin

Minggu pagi menjelang siang, 11 Desember 2016, dilaksanakan ibadah penyerahan Anak Arivo Nathanael Harin, anak dari Bapak Hadi Jakub Wong dan Ibu Rini. Dilayani oleh Bpk Pdt. dr. Johannes Sugeng, MSc.




 

Sabtu, Desember 10, 2016

Introspeksi Diri Sendiri

Penyangkalan Diri/ Saling Mengakui Dosa untuk mencapai pemulihan hubungan persaudaraan, kekeluargaan, persahabatan.
Seringkali tidak sedikit dari kita yang senang mengeluarkan komentar-komentar maupun mengirimkan pesan-pesan/ bisa berupa gambar ilustrasi ataupun kata-kata bijak kepada teman-teman di Grup WA/BBM/media sosial lainnya. Terkadang ada teman yang merasa tersinggung dengan postingan tersebut.
Dunia di mana kita hidup sudah dipenuhi oleh umat manusia, hampir di seluruh tempat di permukaan bumi kita ini, mari kita baca  Kejadian 1:28, "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Ada alasannya Allah memerintahkan manusia untuk berkembang biak memenuhi dunia ini.
"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."  (Amsal 27:17) Selama kita masih hidup di dunia, setiap saat kita akan berpotensi 'bergesekan' dengan orang lain, bisa melalui sikap/bahasa tubuh (cara memandang spt menantang, curiga, sinis, bersikap arogan), perkataan, tulisan, komentar, keputusan-keputusan, media sosial dsb, dll, dst.
Kalau mau disederhanakan keputusan untuk kita bertindak ekstrim spt marah, walk out, membenci, dendam terhadap sesama kita tersebut, kembali pada diri kita sendiri.

Mari kita baca Filipi 2:3,  "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"
Dalam hal komunitas umat Tuhan pun kita sebaiknya selalu positif thinking, bisa jadi segala nasehat, maupun teguran yang ada atau dicetuskan oleh saudara/saudari seiman kita tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kebaikan kita untuk saling membentuk, melengkapi.
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;" (Mazmur 37:23)

Dan jangan sampai bila ada di antara kita yang merasa hidupnya tenang-tenang saja, tidak ada permasalahan, pergumulan, teguran atau lainnya, apakah jangan-jangan kita sedang menuju kebinasaan akibat terlalu nyaman hidup menurut kehendak kita sebab ada tertulis, "karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:6)


Dengan demikian setiap pergumulan, kesusahan, gesekan, kesukaran yang terjadi kita tetap mengucap syukur dan melihatnya dengan mata iman sebagai bagian dari perjalanan pengalaman hidup yang sedang dan terus dibentuk Tuhan agar kita hidup dalam rencana indah Tuhan.