Firman Tuhan dalam Lukas 6 : 27-28 mengatakan, "Tetapi
kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah
baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk
kamu, berdoalah bagi orang yang mencaci kamu." Ayat ini begitu
dahsyatnya, tidak ada satupun pengajaran di dunia ini yang dinyatakan oleh
Tuhan, saya yakin bahwa sesungguhnya Tuhan Allah begitu sangat mengasihi
manusia ciptaanNya tanpa memilih-milih.
Ditegaskan lagi oleh Tuhan dalam Lukas 6 : 35, " Tetapi
kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan
tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat."
Memang tidak sukar untuk sekadar mengatakan, "Ya, saya
mengampuni dia, yang telah melukai hati saya!". Namun sesungguhnya kita
belum benar-benar mengampuni dia.
Saya sering mendengarkan kaset khotbah seorang hamba Tuhan
wanita, di mana dari salah satu khotbahnya dengan sangat keras dia menegur setiap
orang yang hadir dan mendengarkannya bahwa, "kamu adalah seorang pembohong
besar, dengan mulutmu menyatakan mengampuni orang yang telah menyakitimu namun
ketika kamu bertemu dengan orang yang pernah menyakitimu dan kamu menghindar
darinya, itu artinya kamu belum mengampuni dia!!!
Mengampuni yang benar adalah
ketika kita bertemu muka dengan orang yang telah menyakiti dan melukai kita dan
tidak timbul rasa tidak nyaman, sesak di dada ataupun tidak lagi terlintas di
pikiran kita peristiwa saat dia menyakiti kita, itu tanda bahwa kita benar-benar
telah mengampuni dia!"
Firman juga mengatakan bahwa, "kasih menutupi segala
sesuatu....", ini artinya bahwa kita jangan lagi menceritakan kepada orang
lain dengan tujuan untuk menjelek-jelekkan orang yang pernah menyakiti kita.
Sekali kita mengatakan mengampuni bukan berarti kita memiliki hak untuk
menceritakan apa yang kita alami kepada pihak lain tanpa tujuan untuk
memuliakan karya Tuhan yang menyebabkan pemulihan dan pengampunan.
Mengampuni memang tidak mudah bila dilakukan dengan kekuatan
kita, namun akan menjadi mudah bila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan
merasakan kasih pengorbananNya di kayu Salib, rela mati oleh karena menanggung
seluruh dosa kesalahan umat manusia dan disiksa oleh orang-orang yang
sesungguhnya juga termasuk orang-orang yang akan berhak menerima anugerah
keselamatanNya melalui kematianNya di kayu Salib. Yes, We can!!
written by : Suryadi Ramli