Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Selasa, Mei 24, 2011

Bhakti Sosial Pengobatan Gratis di Batu Tulis (22 Mei 2011)

Acara bhakti sosial kali ini disponsori oleh Perhimpunan Perkumpulan Hakka Indonesia, Tay Seng Ho, Perkumpulan Hakka Jakarta, Karuna Mitta. Diselenggarakan di Gedung Hakka, jl. Batu Tulis - Jakarta Pusat. Rehobot Community bersama kolega ikut berpartisipasi dalam pelayanan medis. Jumlah pasien dari masyarakat yang tidak mampu di lingkungan RT/RW di lingkungan sekitar mencapai sekitar 650 orang. Selain pengobatan gratis dari tenaga medis dokter, juga disediakan oleh panitia pengobatan alternatif dari para Shinse serta pembagian sembako.
Rencananya panitia akan menyelenggarakan lagi kegiatan serupa pada bulan Juni 2011 nanti, dan rehobot community bersama kolega sudah dimintai kesediaannya.
Marilah kita berlomba-lomba untuk memberkati dan dalam menolong sesama kita manusia. Gbu all..

HUT GBIS Bukit Karmel ke-50



Hari Sabtu, 21 Mei 2011, GBIS Bukit Karmel menyelenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun berdirinya GBIS Bukit Karmel yang ke-50 (tepatnya pada tanggal 16 Mei 1961 - 16 Mei 2011). Momen Ulang Tahun yang spesial ini diupayakan dengan sebaik-baiknya oleh para panitia dengan mengundang para jemaat-jemaat yang sudah lama tidak datang lagi, sebagai momen reuni kembali.
Ada beberapa kesaksian hidup mengenai proses berdirinya gereja dan selama berbakti di GBIS Bukit Karmel. Diundang pula para pemimpin gereja-gereja GBIS se-DKI, GBIS Keluarga Allah, Bimas Kristen dan Ketua Badan Penghubung GBIS Bukit Karmel - Pdt. Gideon Siregar.
'Dialah Segalanya' merupakan tema dari momen perayaan HUT GBIS Bukit Karmel sebagai tanda syukur bahwa segala apa yang sudah dilakukan oleh jemaat dan para hamba Tuhan untuk rumah Tuhan, sehingga gedung GBIS Bukit Karmel bisa terus eksis dan berkembang sampai saat ini.
Ucapan syukur yang tak terkira bagi Tuhan Yesus Kristus Raja, sehingga nama Tuhan terus dimuliakan di dalam baitNya, dari tempat sampah menjadi tempat untuk memuliakan Tuhan. Haleluya.

Senin, Mei 16, 2011

Look Good or Be Good?


Secara jujur bila kita perhatikan orang-orang di sekitar kita. apa pendapat anda terhadap perilaku masyarakat di sekitar kita?
Sebagian besar orang masih meyakini bahwa kepribadian seseorang terlihat dari cara penampilannya, caranya berpakaian, beretika dan berbicara. Sesuatu yang kelihatan dan terlihat secara fisik melalui mata kita.
Ada budaya di suatu daerah, seorang perempuan yang menggunakan penutup kepalanya akan dinilai sebagai seorang perempuan yang soleha dan baik-baik, sedangkan yang tidak menggunakan malah berpotensi dianggap bukan sebagai perempuan baik-baik. Padahal penulis pernah menjumpai sebuah kasus, seorang perempuan dengan berpakaian yang dianggap perempuan baik-baik dengan penutup kepalanya dan berpakaian sampai semata kaki datang ke rumah sakit dengan dibawa oleh orang tuanya yang mengatakan bahwa anaknya (perempuan tersebut) akan melahirkan, namun si anak menyangkalnya, singkat cerita, ternyata si jabang bayi sudah tergantung - terjepit di lipat pahanya yang tertutup dengan pakaiannya nyaris tidak terselamatkan.
Ada lagi seorang hamba Tuhan - pendeta yang sangat terkenal dan dipakai pelayanannya di sebuah gereja besar, yang jadwal khotbahnya di hari Minggu di gereja tersebut bisa 3 - 5 kali dalam sehari.... wowww...
Namun yang terjadi di gereja lokal yang menjadi tempat penggembalaannya, ternyata beliau tidak menjadi contoh, digugat oleh para jemaatnya karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang isteri petugas pelayanannya.
Benarlah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, bahwa 'manusia hanya melihat yang ada di depan matanya, namun Tuhan melihat hati.'
Hati memang tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata, bila anda bertemu dengan seorang yang hitam tinggi besar dan dengan kumisnya yang tebal apa yang akan anda rasakan?? Mulai merasa waswas? Takut?
Tuhan secara jelas dan sederhana mengajarkan Nabi Samuel dalam memilih calon raja yang akan menggantikan Raja Saul, yaitu Daud di antara saudara-saudaranya dari anak-anak Isai (I Samuel 16). Nabi Samuel mengira bahwa penampilan/ perawakan tubuh yang bagus dan berwibawalah yang akan dipilih Tuhan. Singkat cerita, Tuhan memilih seorang anak yang paling muda, yang dianggap bukan siapa-siapa.
Saat ini banyak orang yang berpakaian rapi, berdasi, bersepatu mengkilat namun ternyata seorang pencopet, penipu orang-orang yang hendak diincarnya sehingga orang yang diincarnya menjadi lengah dan tidak waspada.
Rekan-rekan sahabat rehobot, baiklah kiranya kita terus melatih diri kita untuk tidak melihat ataupun menilai seseorang bukan berdasarkan penampilan fisik luarnya, bukan berdasarkan berapa banyak kartu kredit yang ada di dompetnya, bukan berdasarkan merek-merek terkenal yang dikenakannya, bukan berdasar pada apa yang menjadi caranya berbicara, beretika.
Sebab semuanya itu sudah menjadi 'topeng' yang menutupi 'aslinya' seseorang, entah dia hendak berbuat jahat pada suatu saat atau lainnya.
Baiklah kita mulai saat ini terus berdoa pada Tuhan agar kita diberikan hikmat dan akal budi untuk dapat mengenali orang-orang yang hendak berbuat jahat pada kita. Dan kita boleh terus ditambahkan orang-orang yang baik di sekitar kita.
Oleh karena itu kita juga harus bertindak sebagaimana yang firman Tuhan sudah ajarkan pada kita, bahwa berpenampilan yang baik itu bukan hal yang tidak penting, namun memiliki hati yang baik, yang tulus dan berkenan di hadapan Allah dan manusialah itu yang terpenting di atas segalanya. Menjadi seorang penolong, terang, pembawa damai, yang bisa dipercaya dan diandalkan itulah yang diperlukan dunia saat ini. Tetap semangat .... Gbu

Sabtu, Mei 14, 2011

Balada Sopir Angkot (sebuah harapan)


Sejak pagi hari sebelum matahari terbit, sopir angkot dengan kendaraan sudah melaju menelusuri jalan raya yang rutin dilaluinya. Sewa demi sewa (sebutan untuk penumpang angkot)diantar menuju tempat tujuan rute hariannya.
Mengemudi kendaraan, menyapu ruas jalanan dan gang terhadap calon sewa dengan matanya, tidak jarang pula saling mendahului dengan sesama angkot yang satu rute berebutan menarik sewa untuk naik ke angkotnya.
Ngetem bukan lagi suatu hal yang luar biasa, tidak peduli dengan kendaraan di belakangnya yang terkunci posisinya ketika ia menghentikan angkotnya secara tiba-tiba ketika melihat ada calon sewa.
Membuat macet jalanan tidak dirasa lagi merupakan kesalahannya, ia hanya fokus untuk menyapu seluruh ruas jalan dan gang-gang mencari sewa.
Makian demi makian, sumpah serapah bahkan sampai bunyi klakson mobil - motor di belakangnya yang bersahut-sahutan di belakangnya sudah menjadi resiko pekerjaannya tanpa pernah berusaha mencari cara agar para pengemudi kendaraan tidak menjadi kesal dan emosi dengan tingkahnya.
Dan tidak jarang sewa yang sembarangan menghentikan angkot di lokasi yang berbahaya ataupun berpotensi memacetkan jalanan serta melanggar rambu lalu lintas.
Dilema supir angkot yang akhirnya luntur seiring dengan berjalannya waktu, menghentikan kendaraan dengan konsekuensi melanggar rambu lalu lintas hanya untuk menurunkan ataupun menaikkan penumpang.
Bila supir angkot berusaha menghentikan kendaraan agak menjauh dari rambu larangan berhenti/stop, makinan ataupun gerutu sewalah yang bakal diterimanya.
Dunia seakan tidak adil memperlakukan para supir angkot, seakan menutup mata dengan tidak melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para supir angkot.
Kejar Setoran... ya kejar setoran lah yang menjadi salah satu ataupun salah dua atau salah seterusnya dari dalih dan pembenaran terhadap segala tindakannya.
Bila target setoran belum tercapai, maka semakin stress lah sopir dalam mengendarai angkotnya, ngebut, menyalip, ngetem bahkan sampai berdebat - memaki sewa yang kurang bayar ataupun yang ngotot tidak mau menambah kekurangan bayaran ongkos sewanya.
Pelayanan apa adanyalah yang menjadi menu utama para sopir angkot. Tanpa pendingin ruangan, tanpa full musik, bila kursi sudah penuh sesak terisi tetap dibilang 'masih cukup..masih cukup...geser...geser...'
Persaingan... rebutan sewa...sepi sewa...nombok setoran merupakan keadaan yang sebenarnya tidak diharapkan oleh supir angkot, namun apa daya bagaikan orang yang sudah tidak tau pekerjaan alternatif lain yang tampaknya jauh lebih baik dari saat ini.
Sabar.. sabar.. dan sabar.. ya pak supir
Menepilah angkotmu ke sisi jalan paling pinggir atau di bahu jalan supaya kendaraan lain dapat tetap melaju.
Para calon penumpang (sewa) janganlah berdiri dan menghentikan angkot di lokasi terlarang/ berpotensi bahaya atau memacetkan jalan seperti di tikungan/belokan jalan ataupun depan gang, atau bahkan di tengah jalan raya.
Naik - turunkanlah sewa di pinggir jalan/ bahu jalan, jangan di tengah jalan hanya karena tidak mengijinkan angkot dibelakangmu dapat menyusulmu, rejeki/berkat Tuhan justru paling banyak dicurahkan di saat kita sedang tidur.
Janganlah saling berebutan sehingga menurunkan kualitas pelayanan jasa anda para supir angkot dan penumpang semakin tidak nyaman dan bahkan kapok tidak mau naik angkot lagi, malah akan membeli motor/ mobil sendiri... lalu yang rugi siapa?
Lakukanlah yang terbaik yang dapat kita lakukan... percayalah berkat ataupun istilahnya rejeki ada di tangan Tuhan Yesus yang akan selalu mencukupkan apapun yang kita perlukan selama kita melakukan segala yang tertulis dalam firman Tuhan, Tuhan ada di dalam kita dan kita ada di dalam Tuhan, lakukan dahulu kehendak Tuhan barulah kita layak untuk meminta... bahkan sebelum kita meminta apa yang kita perlukan Tuhan sudah tau dan pasti akan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan selama keperluan kita sesuai kehendak Tuhan dan tidak bertentangan dengan firman Allah.
Oke...!!! Diberkatilah kalian para supir angkot... tetaplah berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga sewa pun menjadi nyaman dan sewa pun akan kembali menggunakan jasa anda.... Gbu

Senin, Mei 09, 2011

Rintihan Penumpang Angkot (sebuah harapan)


'Duhh... aku bangun kesiangan nih', gerutu seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Yang singkat cerita, lalu ia segera menghentikan sebuah angkot yang biasa melalui rute jalan yang ditujunya, lalu naik dan masuk ke dalamnya. Sebelum ia sempat duduk ke tempat duduknya, si supir angkot sudah menjalankan kendaraannya, alhasil si penumpang tersebut nyaris terjatuh dan mengumpat si sopir dalam hati.
Tak lama kemudian di persimpangan pertigaan jalan, sopir angkot menghentikan kendaraan ke pinggir lalu mulai mengeluarkan kepalanya menoleh ke kiri dan kanan mencari-cari calon penumpang (yang biasa disebut 'sewa').
Satu menit berlalu, lima menit sudah lewat dan hampir setengah jam si sopir ngetem di persimpangan tersebut, para penumpang di dalam mobil mulai mengumpat lagi dalam hati, bahkan ada penumpang yang mulai memikirkan, alangkah nyamannya bila punya motor sendiri sehingga ga perlu nunggu lama angkot dan merasakan tidak enaknya perlakuan si sopir angkot yang seakan menganggap penumpangnya tidak lebih dari barang angkutan. Ada lagi penumpang lain yang berencana memilih untuk ikut nebeng mobil temannya yang searah sehingga ga perlu buang waktu dengan naik angkot lagi.
Ketika dirasa jumlah penumpangnya sudah cukup banyak, si sopir mulai kembali menjalankan angkotnya.
Tatkala melewati jalan yang berlubang, dengan santai dan tampak tak merasa bersalah si sopir angkot malah tidak memperlambat laju kendaraannya dan roda menghantam lubang jalanan yang tidak terlalu dalam, menyebabkan para penumpang mengalami benturan ringan, umpatan dan makian muncul kembali di dalam hati para penumpang, 'brengsek nih sopir, emank kita dianggap barang kali ya!?'
Ketika angkot sudah mencapai tiga perempat tujuan rute nya, tiba-tiba si sopir angkot menghentikan kendaraannya sambil menoleh ke belakang dan berkata bahwa rutenya sudah sampe di situ saja, penumpang diminta turun untuk meneruskan rute dengan angkot lain dan sebelum turun harus bayar dulu.
Itulah sebagian kecil realita yang dihadapi oleh sebagian besar orang / masyarakat pengguna angkutan umum di kota-kota besar di Indonesia khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Sebuah realita yang tidak nyaman dibaca, didengar, disaksikan apalagi dialami.
Semakin banyak dan sering sopir angkot meneruskan perilaku dan perlakuan yang tidak nyaman terhadap penumpangnya, perlahan namun pasti orang-orang yang tadinya adalah langganan rutin angkot akan beralih ke moda transportasi alternatif seperti membeli motor atau mobil sendiri, nebeng dengan kendaraan teman dan lainnya.
Semakin sedikit penumpang yang memakai jasanya, semakin sedikit pendapatan dan setorannya dan semakin macet lalu lintas akibat sesama angkot yang ngetem untuk berebutan penumpang dan semakin sedikit jumlah rit yang bisa dicapai dalam sehari. Alangkah indahnya andaikata setiap sopir angkot tidak berhenti ataupun ngetem secara sembarangan dan lama, andaikan sopir angkot tidak menjalankan kendaraannya secara ugal-ugalan, menunggu sampe penumpang duduk dahulu sebelum menjalankan kendaraannya, mengantarkan penumpang sampai ke terminal trayeknya, memelihara dan merawat kendaraannya sehingga tidak menimbulkan asap yang berlebihan pada knalpotnya serta kebersihan dalam kendaraannya, tidak memperlakukan penumpang tidak lebih dari sekadar barang saja.
Kita berharap dengan secara konsisten melakukan hal-hal di atas,jumlah penumpang yang akan mempergunakan kembali jasa angkot niscaya akan ikut bertambah dan tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi. Tuhan memberkati kita semua.