Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Rabu, Juni 30, 2010

Sebuah perjalanan (season two)



Sebelas tahun sudah Rehobot Community (RC) masih tetap eksis walau saat ini sudah dalam bentuk, format dan media yang berbeda di banding dengan keadaan 11 tahun yang lalu, tepatnya 5 Juni 1999.
Tak terasa sudah hari demi hari, minggu, bulan demi bulan dan tahun berlalu seolah demikian cepatnya. Yang dahulu RC tidak pernah bermimpi akan dapat mencapai usia 11 tahun. Tidak pernah ada bayangan bahwa melalui media blog ini dapat dijangkau oleh rekan-rekan di seluruh dunia.
Kadang terasa sangat lugu sekali pemikiran RC di saat awal peluncuran perdananya… bermimpi akan dapat mencetak 1 juta eksemplar buletin RC. Ternyata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak melakukan lompatan jauh, sehingga RC bisa tetap eksis paperless.
Namun ada satu hal yang tetap tidak berubah dari RC, yaitu visi dan misinya yang selalu ingin berbagi pemikiran-pemikiran baru tentang betapa dahsyat dan mulianya Tuhan kita Yesus Kristus Raja, sehingga kita secara bersama-sama bertumbuh dan hidup di dalam kebenaran firman Tuhan serta dalam pimpinan Roh Kudus.
Hanya dari sebuah keinginan sederhana dari seorang anak muda, ingin membuat serta menghasilkan sesuatu yang mana semua orang dapat mengetahui apa yang ia ketahui….
Hanya dari beberapa ratus rupiah uang yang ia persembahkan untuk digunakan menghasilkan beberapa lembar buletin….. sehingga saat ini karyanya sudah jauh melebihi dari beberapa ratus rupiah tersebut….
Tidak lagi hanya untuk beberapa orang saja yang tergabung dalam ‘rehobot group’ melainkan setiap tulisannya sudah dapat diakses oleh siapa saja setiap saat di mana saja.
Semuanya itu dapat terjadi hanya atas pimpinan Roh Kudus yang terus menerus menyalakan api kerinduan di dalam RC… Kerinduan yang mencetuskan mimpi-mimpi baru…

THE DREAM COMES TRUE BEYOND THE DREAM

Terima kasih buat rekan-rekan yang telah memberikan dukungannya, kritikannya serta ide-idenya yang kreatif…. Terima kasih buat rekan-rekan yang tergabung dalam ‘rehobot group’ (Budi, Huali, Yusak, Yuliani) dan buat Ci Lea Soat Eng yang mengijinkan pertama kali buletin boleh diedarkan di komisi Pemuda sehingga api kecil itu sekarang sudah membesar, terima kasih buat Pdm. Joel Steven Hizkia yang juga telah mengijinkan RC beredar di 2 komisi sekaligus (pemuda dan remaja), juga buat Dannies Son, Evron, Andre, Eldad yang telah banyak membantu, berperan serta dalam beberapa edisi buletin, buat Go Mini dan Go Mei Lan - teman-teman non Kristiani yang selalu setia membantu RC dalam melipat-lipat sekian ratus eksemplar RC dan juga menjadi pembaca setia RC, salut buat kalian…. Jesus bless you…dan terima kasih juga buat teman-teman yang sering mengirim artikel-artikel buat RC seperti Grace Shinta Sari, Vania, Rekka Dewi, Rita Muliani, Miryam Yenny, Yansing, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu….dan untuk yang terakhir yang terkhusus dan termulia, Terima kasih buat BAPA, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus atas berkat, penyertaan, kuasa serta hikmat sehingga RC bisa terbit dan menjadi seperti saat ini. Thanks a lot……


written by admin, juni 2010

Selasa, Juni 29, 2010

Being the Word Doer



Seringkali hamba Tuhan membahas betapa pentingnya kita sebagai umat kepunyaan Allah harus mengasihi sesama kita manusia seperti dirimu sendiri, sebuah firman yang sering dikenal dengan istilah hukum Kasih. Dan tak jarang, seringkali pula kita mengamini setiap yang diucapkan oleh para hamba Tuhan tersebut. Sepertinya kita begitu taat, begitu kudus, begitu mulianya ketika kita berada di dalam rumah Tuhan. Namun apakah tetap demikian tatkala kita berada di luar lingkungan rumah Tuhan?! Entah mungkin di dalam kehidupan keseharian kita, di kantor, di toko, kampus, kos-kosan ….
Apa yang akan terjadi atau apa yang akan kita lakukan ketika kita didatangi oleh orang yang kita kenal yang menjumpai kita hanya untuk meminjam sejumlah uang karena suatu hal?
Apa yang akan kita putuskan ketika mungkin orang tersebut tidak kita kenal sama sekali?
Penulis sering kali mendengar jawaban yang keluar dari mulut umat kepunyaan Tuhan, yang berkata, “maaf… saya sedang tidak punya uang..” (padahal uang ratusan ribu ada di dompetnya saat itu, jauh lebih besar dari jumlah uang yang hendak dipinjam).
Atau jawaban yang klasik, “duh..maaf… saya tidak dapat meminjamkan uang karena untuk bayar keperluan rumah tangga..”
Memang betul, hak untuk memutuskan untuk meminjamkan atau tidak adalah keputusan kita masing-masing… tapi yang jadi pertanyaan adalah perlukah kita harus berbohong atau mencari-cari alasan untuk tidak meminjamkan?
Lalu kemanakah perkataan yang mengamini firman Tuhan di atas? Apakah mengasihi sesama kita manusia hanya sebatas, ‘selama orang tidak mengganggu saya maka saya juga tidak akan mengganggu orang lain’?! Apakah itu yang dimaksud oleh firman Tuhan!?
Pernah beberapa waktu yang lalu penulis kedatangan tamu yang merupakan karyawan dari majikan yang pernah saya kenal, dan dia meminta pertolongan untuk meminjam sejumlah uang, memang sebuah dilema ketika kita harus segera memutuskan hendak meminjamkan atau tidak. Sebenarnya mungkin jaman ketika Tuhan Yesus hidup dan jaman sekarang hampir tidak ada bedanya dalam hal karakter manusia, sangat memungkinkan jaman dulu sudah ada penipu-penipu yang berpura-pura seperti orang kesusahan, toh tidak ada bedanya dengan saat ini.
Namun kita tidak perlu terus menerus berasumsi demikian, sebab ketika semua orang kita curigai berniat menipu kita, maka kita tidak akan pernah dapat melakukan perintah hukum Kasih Tuhan.
Ketika itu penulis tidak meminjamkan sejumlah uang yang dimintanya, tapi penulis hanya dapat memberikan setengah dari sejumlah uang yang dimintanya dan itu tidak perlu dikembalikan. Penulis selalu berasumsi, bahwa setiap orang yang mendatangi kita untuk meminjam atau meminta sesuatu, pastilah dia sangat membutuhkan hal tersebut daripada kita. Dan kita yang telah diberkati Tuhan, maka adalah kewajiban kita untuk memberikan berkat yang kita dapat bagi sesama kita manusia.
Mungkin bukan hanya soal uang saja yang dibutuhkan seseorang, mungkin pakaian, sepatu, makanan, susu buat bayinya, atau lain-lainnya. Baiklah kita memberikan juga yang terbaik buat sesama kita manusia, lakukan hal tersebut seperti kita melakukan untuk Tuhan. Bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kita lihat namun saudara yang kita lihatpun tidak kita kasihi?!

Written by : admin, Juni 2010

Sabtu, Juni 19, 2010

The best Gift



Alangkah indahnya tatkala kita datang dalam ibadah raya, disambut dengan pujian-pujian yang diiringi dengan permainan musik yang indah untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan ditinggikan dan diagungkan umatNya di dalam baitNya.
Saat posting ini dituliskan penulis sedang memperhatikan kegiatan latihan persiapan para tim music, worship leader dan singer untuk ibadah raya di hari minggu gereja lokal.
Semangat… ketulusan yang terpancar dalam setiap wajah petugas pelayanan yang sebagian besar adalah anak-anak muda . keceriaan… sukacita… selalu tampak dalam setiap lagu… senantiasa kreatif dalam mencari modifikasi irama musik terhadap lagu-lagu pujian yang dipersiapkan.
Semuanya hanya satu tujuan yaitu untuk mempersiapkan diri, kemampuan, hati dan jiwa untuk pelayanan ibadah raya esok hari.
Walau rasa penat, lelah sepulang kerja … tetap tidak menghalangi bagi jiwa-jiwa yang sungguh-sungguh dan rindu untuk melayani Tuhan… semua terasa lenyap tatkala berkumpul dalam latihan sore……
Itulah yang penulis rasakan ketika mengikuti latihan sore di gereja lokal…. Marilah rekan-rekan yang mungkin rindu untuk melayani… marilah kita tetap serius dan sungguh-sungguh dalam setiap pelayanan yang kita lakukan… tidak perlu harus menjadi worship leader ataupun singer atapun tim musik….. mungkin saat ini engkau hanya dapat membantu tugas membersihkan gereja… atau hanya menjadi pendengar bagi teman-teman yang hendak curhat padamu… ataupun hal lainnya….
Tuhan hanya ingin melihat kesungguhan dan ketulusan hatimu dalam melakukan apa yang menjadi kerinduan maupun tanggungjawabmu….
Lakukan apa yang dapat kamu lakukan…. Berikan yang terbaik buat Tuhan Allahmu… biarlah dunia melihat ada karakter Kristus terpancar di wajah dan setiap tindakanmu….

Written by : admin, Juni 2010

Kamis, Juni 17, 2010

Do it now


Menunda-nunda waktu adalah sebuah kebiasaan yang tampaknya dilakukan oleh sebagian orang. Klo kita sering membaca atau mendengar kisah orang-orang sukses, ada pernyataan yang hampir sama yang mereka ungkapkan, yaitu jangan pernah menyerah, jangan takut dengan kegagalan, kita harus belajar dari kegagalan yang kita alami supaya tidak perlu mengalami kegagalan yang serupa. Tersirat dari pernyataan tersebut, bahwa semua orang-orang yang sukses dan menjadi teladan tampak bahwa mereka tidak membuang-buang waktu mereka, mereka lakukan segera apa yang dianggap perlu dilakukan. Mungkin kegagalan demi kegagalan yang mereka hadapi atau mungkin langsung kesuksesan demi kesuksesan yang pernah mereka alami, tapi satu hal yang pasti, LAKUKAN SEGERA apa yang harus dilakukan, jangan menunda nanti, atau bulan depan atau tahun depan.
Kita tidak akan pernah tahu, permasalahan ataupun kesulitan apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan yang perlu dilakukan sekarang.
Kita tidak akan pernah dapat memililki ‘PENGALAMAN’ hidup yang banyak selama kita hidup, bila kita selalu takut melakukan sesuatu. Mungkin dikomplain orang, diprotes, dimaki-maki atau mungkin kita nyaris mengalami kebangkrutan atau berbagai hal menyedihkan ataupun mengecewakan lainnya, tapi itulah warna kehidupan yang mungkin perlu kita hadapi untuk menjadi semakin kuat dan berhati-hati dan semakin dekat dan mengandalkan Tuhan dalam doa dan iman.
Kebiasaan menunda-nunda merupakan analogi dari kemalasan. Dan kemalasan itu sendiri merupakan sebuah kejijikan di hadapan Allah, dalam kitab Amsal, Tuhan menegur para pemalas untuk belajar dari semut, mahluk hidup yang sangat kecil ukurannya dan hidup berkoloni, yang tampaknya tidak pernah berhenti untuk bekerja, bekerja dan bekerja sampai mati demi menyokong kehidupan seluruh anggota koloni.
Demikian juga Kristus Yesus, tidak pernah menunda rencana karya KeselamatanNya bagi kita manusia. Tak terbayangkan bila Yesus menjadi malas dan menunda karya KeselamatanNya…. Wawww … mungkin saat ini kita semua sudah menjadi warga negara neraka…. Tidak ada harapan… hanya keputus-asaan.
DO IT NOW… NOT LATER…. Apa yang akan kita lakukan bila yang mengatakan adalah bos perusahaan tempat kita bekerja?? Tentunya pasti kita harus melakukannya sekarang juga… bila tidak, tentulah sanksi akan kita dapatkan.
Bagaimana bila yang mengatakan tersebut adalah HIDUPMU (sebagai bos) yang ingin kita segera membenahi ataupun bergerak untuk mencapai impian yang belum terwujud… mungkin tampaknya tidak ada orang yang akan mengenakan sanksi pada kita bila tidak melakukan perintah tersebut…. TAPI konsekuensi yang akan kita dapat kan adalah mungkin FATAL dan PENYESALAN yang bakal mengisi sisa hidup kita.

Written by admin, Juni 2010

Blessed to bless


Dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita temui, baik itu perbedaan warna kulit, perbedaan budaya, perbedaan gaya hidup, perbedaan keyakinan, perbedaan tingkat ekonomi dan lain sebagainya.
Posting saat ini berkaitan erat dengan adanya kesenjangan yang cukup ekstrim antara yang kaya dan yang miskin, dan inilah realita yang terjadi di sekitar kita.
Sering kita melihat pengemis, pemulung, para pedagang kaki lima yang terus mendorong gerobaknya keliling keluar masuk gang menjajakan dagangannya dengan keuntungan 500 – sekian ribu rupiah saja, bekerja ataupun menanti seharian.
Sebuah gambaran ironis dan tragis… bahkan kalo mo jujur, kita pasti hanya bisa merasa kasihan namun tidak tahu harus berbuat apa, dengan sedemikian banyak kemiskinan yang terjadi di sekitar kita.
Melalui posting ini, penulis hendak mengajak banyak dari kita untuk tidak perlu mencari siapa yang salah dan harus disalahkan, apakah pemerintah yang harus disalahkan karena masih banyak orang miskin yang berkeliaran?! Atau karena para konglomerat yang tidak mau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang miskin tersebut?!
Tidak…tidak… bukan itu yang dikehendaki Tuhan, mungkin kita masih ingat dengan firman di Kitab Kejadian, bahwa Tuhan telah menciptakan segala sesuatu indah dan sempurna termasuk kita umat manusia. Tuhan memberkati semua ciptaanNya dan memandang baik semuanya. Namun karena kejatuhan manusia ke dalam dosa keturunan, sehingga kutuk kesusahan, kesulitan mengikuti dalam setiap keturunan umat manusia. Namun sejak Kristus lahir dan hidup di dunia, ada sebuah pengajaran dan rahasia yang dibukakan bagi kita seluruh umat yang dikasihiNya. Bahwa kutuk kesusahan ataupun kesulitan dapat dipatahkan selain terlebih dulu menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, namun kita juga harus ‘bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.’
Bagaimana caranya? Bila kita memiliki berkat lebih, entah itu uang/dana, atau baju, modal barang, makanan dan lain sebagainya, alangkah baik dan indahnya bila kita membaginya kepada saudara-saudari kita sesama manusia yang lebih memerlukannya.
Untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan kita, tidak perlu menunggu kita harus menjadi seorang konglomerat atau pengusaha sukses, namun cukup dengan apa yang kita punyai saat ini, dan dengan tulus kita memberikannya untuk membantu sesama kita, jadilah seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai persembahan si janda miskin dan persembahan si orang kaya.
Kita adalah ‘janda yang miskin’ itu, karena kita memberi dengan apa yang kita punyai, kita menjadi saudara bagi orang-orang miskin tersebut.
Sehingga berkat Tuhan tetap mengalir dan mengalir dan kita lah saluran berkat tersebut yang selalu siap senantiasa mengalirkan dan mengarahkan pada orang-orang yang sedang memerlukan pertolongan kita. Bila kita semua menjadi pelaku Firman, bukanlah suatu hal yang mustahil semua manusia di muka bumi ini akan dapat berkata.. miskin? Lupa tuh....!

written by : admin, Juni 2010