Selamat Datang....Tuhan Memberkatimu...

Selamat Datang di Blog Rehobot Community
Kami berharap Bro en Sis akan mendapatkan banyak berkat dari tulisan-tulisan artikel rohani, kesehatan, psikologi, dan lain sebagainya yang ditulis oleh admin dan rekan-rekan. teman, sahabat inter-denominasi dan ataupun dari para pembaca Buletin Rehobot Community.
Blog ini memfasilitasi publikasi : 1. Berbagai kumpulan Firman Tuhan, 2. Link video Ibadah Raya GBIS Bukit Karmel - Jl. Kebayoran Lama Raya, Jakarta Selatan dan Pos PI GBIS Bukit Karmel - Bumi Serpong Damai 3. Link video konten SenengnyangoFi 4. Dokumentasi foto-foto 5. Link Audio Firman Tuhan yang bisa Anda dengarkan setiap saat - Klik langsung dengarkan

Dengan rendah hati Blog Rehobot Community ini dapat menjadi berkat dan sumber inspirasi dan Referensi firman Tuhan/ Renungan bagi para sahabat terkasih Umat Tuhan yang rindu mengeksplorasi kebenaran demi kebenaran firman Tuhan serta menambah wawasan melalui kesaksian ataupun pengalaman hidup orang lain yang diberkati. Dan sebagai modifikasi informasi, juga dilampirkan cuplikan video singkat saat firman Tuhan disampaikan. Kami ucapkan terima kasih...

Bila Anda ingin memberikan ide / saran / masukan pada kami mengenai blog Rehobot Community, Anda dapat mengirim e-mail ke : rehobot.comm@gmail.com

Sabtu, Januari 23, 2010

As You Love Yourself


22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22 : 37-39).


Seringkali kita mendengarkan pemberitaan ayat ini sejak di sekolah minggu, ibadah komisi, maupun dalam ibadah raya Minggu. Namun yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah kita semua sudah mengaplikasikan ayat firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari?
Penulis setelah membaca ayat tersebut di atas, mendapatkan suatu pemikiran baru dari setiap perkataan yang tertulis di atas.
Pada ayat 37 dikatakan :
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Secara tersurat, jelas-jelas dinyatakan bahwa Allah menginginkan semua keberadaan kita, hati, jiwa dan akal budi kita, seluruhnya untuk mengasihi Tuhan. Namun mengapa harus hati dulu? Lalu jiwa dan akal budi kita? Mengapa Tuhan tidak menyebutkan terlebih dulu akal budi kita atau jiwa kita, baru hati kita?!
HATI… lebih sering dikaitkan dengan yang namanya perasaan yang memiliki kemampuan untuk mencintai, membenci, dapat dikecewakan dan lain sebagainya. Bila HATI kita mengalami salah satu yang telah disebutkan tadi, maka akan memberikan dampak kepada JIWA dan AKAL BUDI kita tentu akan segera berpikir untuk melakukan reaksi/ tindakan.
Allah ingin kita memberikan HATI kita terlebih dahulu, sehingga JIWA dan AKAL BUDI kita pasti akan mengikutinya.
Apa yang terjadi bila AKAL BUDI kita dulu yang diminta, tentunya otak kita akan berpikir terlebih dahulu untung-ruginya sebelum mengambil keputusan untuk mengasihi Allah.
Apa yang terjadi bila JIWA kita dulu yang diminta, apalagi jiwa kita sebagai seorang anak muda, yang masih ingin ‘having fun’, mengejar karir, mendapatkan banyak harta, atau segala keinginan kedagingan kita. Wah pasti akan dianggap angin lalu permintaan Tuhan tersebut.

Lalu pada ayat firman Tuhan yang berikutnya (Matius 22 : 39b) dikatakan :
‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Ayat ini memiliki dualisme arti, bagaimana bila kita ‘membalikkan’ kalimat tersebut akan berbunyi seperti ini :
‘Kasihilah dirimu sendiri seperti engkau mengasihi sesamamu manusia.’
Membaca ayat tersebut seperti kita melihat dalam cermin, kita dapat melihat sosok diri kita ada dua, kita sendiri dan bayangan kita yang dipantulkan oleh cermin.
Ayat itu ingin menyampaikan pesan pada kita bahwa Allah benar-benar ingin kita mengasihi siapapun, yaitu sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata SESAMAMU MANUSIA ini tentunya semua manusia, semua orang yang kita jumpai termasuk musuh kita sekalipun. Sebab pesan/ misi Tuhan datang ke dunia ini selain membawa keselamatan tetapi juga membawa PERDAMAIAN. Allah ingin kita umatNya menjadi pembawa damai, mungkin ada orang yang tetap membenci/ memusuhi kita dengan ataupun tanpa alasan, hendaknya janganlah kita menganggapnya sebagai musuh, melainkan sebagai seorang manusia yang perlu mendapatkan pencerahan bahwa mau sampai kapan memusuhi kita, bukankah hidup berdamai, bekerja sama, saling membantu, memperhatikan dan berkomunikasi adalah sesuatu yang menyenangkan!?
Dan ayat tersebut, juga terus mengingatkan bahwa kita juga harus mengasihi diri kita sendiri, termasuk kesehatan kita, waktu istirahat kita, tubuh kita jangan terlalu diporsir/dipaksa bekerja, jangan lupa memberi makan tubuh kita tepat waktu, dan lain sebagainya. Jaman sekarang, penulis memperhatikan bahwa setiap orang sedang digiring kepada suatu kesibukan bekerja yang amat sangat sehingga waktu untuk beristirahat dan membangun hubungan dengan keluarga menjadi sangat berkurang, sehingga berpotensi menimbulkan bom waktu yang setiap saat dapat meledak lalu menimbulkan kerusakan yang cukup berarti.
Sobatku yang terkasih, kehendak Tuhan atas hidup kita sangatlah indah namun sederhana. IA tidak menuntut sesuatu yang tidak dapat kita lakukan, namun segala apapun yang IA minta, pada akhirnya adalah juga untuk kebaikan kita, sehingga suatu saat kita boleh menjadi layak berada di hadapanNya, bertemu muka dengan muka, Allah pencipta segalanya.
Jadilah pelaku firman, bukan pendengar atau penonton....
Chaiyo.....

Selasa, Januari 12, 2010

Lonely …


Semakin hebat, semakin canggih dan semakin instan dunia dan sekelilingnya adalah suatu hal yang menakjubkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengagumkan. Era telekomunikasi digital seolah telah berhasil menghilangkan berbagai hambatan – tembok pembatas yang bernama jarak dan waktu… Komunikasi antar manusia yang berada di jarak terjauh sekalipun sudah dapat dilakukan baik melalui gelombang suara ataupun gambar video digital.
Seiring dengan perkembangan yang telah disebutkan di atas, ternyata juga diikuti dengan semakin sibuknya masyarakat dalam kehidupan pekerjaannya, yang mungkin dapat disebabkan dengan adanya persaingan/ kompetisi tiap orang, siapa yang malas/ lamban pasti akan tersingkir oleh mereka yang rajin dan cekatan.
Mulai tampak dan terlihat dengan jelas kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di perkotaan berbeda sekali dengan masyarakat yang hidup di daerah pedesaan yang sering dikenal dengan rasa persaudaraannya, dan rasa dekat dengan tetangga satu sama lain. Namun tidak halnya dengan kita yang tinggal di kota – kota besar, individualisme sudah terjadi di mana-mana, sesama tetangga sudah tidak saling mengenal bahkan menyapa sekalipun.
Dengan berbagai hal semuanya yang telah disebutkan di atas, bahkan tidak jarang ada suatu waktu kita merasakan suatu rasa kesepian, walau kita berada di tengah-tengah pertemuan dengan teman bekerja, gereja, lingkungan rumah.
Bagi setiap kita yang mungkin mengalami rasa kesepian yang amat sangat, kesepian itu terasa begitu menyiksa, terasa begitu membuat kita frustasi, tidak nyaman, dan lain sebagainya.
Sudah beberapa waktu, Tuhan mengijinkan penulis untuk merasa kesepian, walau kita sedang berada di tengah-tengah orang banyak. Kesepian itu akan menjadi suatu yang menakutkan dan bahkan akan menimbulkan stress yang cukup berat, sehingga sering kita dengar/ baca mengenai banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang.
Sebenarnya peluang seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri dapat kita cegah, hanya dengan memberi perhatian dan waktu luang kita untuk mendengarkan keluh kesah/ curhatnya. Namun kadang bahkan sering kali kita merasakan seseorang sedang membutuhkan perhatian kita untuk curhat, tapi kita selalu berkilah dengan segala alasan kesibukan kita.
Oleh karena itu baiklah kita mau lebih peka lagi terhadap orang-orang di sekeliling kita, sehingga kitapun dapat menjadi berkat dan menolong mengurangi beban sesama kita.
Dan bagi kita yang saat ini sedang merasa kesepian, seolah-olah tidak ada orang yang punya waktu bersama kita, menemani kita. Segeralah cari kesibukan dan fokus dalam pekerjaan kita buat yang sudah bekerja atau melakukan aktifitas yang positif. Sebab bila kita tetap dalam kesendirian, maka berpotensi membuat kita semakin tenggelam dalam kesepian yang tak berujung.

Ingatlah akan sebuah kalimat bijak yang mengatakan :
”namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidup yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Galatia 2 : 20

Sahabat, kamu tidak sendirian, selalu ada Roh Kudus yang senantiasa menemanimu, ucapkanlah ayat firman Tuhan di atas dan renungkanlah. Percayalah bahwa Tuhan selalu mengasihimu, apapun yang kamu alami tidak tanpa sepengetahuan Tuhan, dan ketahuilah bahwa masih banyak orang-orang di sekitarmu yang mau peduli denganmu selama kamu juga mau membuka diri dan jujur terhadap mereka tentang apa yang kamu rasakan. Tuhan selalu menyertaimu sahabat....

written by : admin

Feel Better ?


Adalah sebuah kebahagiaan ketika kita merasa bahwa kita sudah melayani Tuhan di dalam pelayanan gerejawi, entah itu terlibat dalam pelayanan Worship Leader, Singer, tim musik, Multimedia, Ushers, Kolektan, atau sebagai tim penari. Perasaan tersebutlah yang membuat kita merasa telah menunaikan apa yang Tuhan perintahkan yaitu melayani Dia di dalam ladang pelayananNya. Atau bahkan kita sudah merasa sangat cukup sebagai anggota jemaat walau tidak memegang tugas pelayanan apapun, hanya cukup datang, ikut menyanyi, mendengarkan firman Tuhan dan membayar kolekte.
Hei… Sudah benarkah cukup demikian??
Alangkah mudahnya dan piciknya pemikiran kita yang menyangka bahwa hanya dengan melakukan tugas kita dengan turut terlibat dalam pelayanan mimbar gerejawi, kita sudah merasa telah melakukan seluruh perintah Tuhan dan beroleh damai sejahtera dan keyakinan bahwa kita pasti masuk surga yang Tuhan janjikan bagi seluruh orang yang percaya padaNya.
Mari kita simak 2 ayat terakhir – yang sekaligus merupakan pesan terakhir Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sebelum DIA terangkat ke surga, yang dikenal dengan Amanat Agung Tuhan :

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu

Mat. 28:19 Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost:
28:20 Teaching them to observe all things whatsoever I have commanded you:…”
(source : King James Bible version)

PERGI (Go), JADIKAN MURID (Teach), Baptis (Babtizing) dan Ajar (Teaching) adalah 4 kata kunci yang tertera pada kedua ayat di atas, yang juga merupakan kata perintah dari Tuhan. Tuhan memerintahkan kita untuk pergi melangkah untuk menjangkau orang-orang di sekitar kita yang adalah juga merupakan dunia kita, lalu memberitakan kabar sukacita Allah yang telah bersedia menebus kembali manusia dari ikatan dosa dengan darah Tuhan Yesus Kristus Raja, agar semua orang yang percaya akan berita sukacita ini menjadi bagian dari murid-murid Kristus Yesus dan bersedia diajar lebih banyak lagi akan kebenaran firman Tuhan. Lalu memotivasi mereka agar mau mengambil komitmen lebih sungguh lagi untuk mau dibaptis sebagai lambang penyerahan diri ke dalam tangan Tuhan. Dan tidak berhenti di situ saja, namun Tuhan ingin kita untuk terus mendampingi mereka dengan terus mengajar – melatih serta mengimpartansikan segala apa yang kita ketahui tentang Tuhan dengan segala kesaksian hidup kita kepada mereka, sampai mereka menjadi mandiri dan tau akan segala kebenaran Tuhan dan siap melakukan kebenaran serta Amanat Agung Tuhan yaitu menjangkau jiwa-jiwa teman-temannya, keluarga, rekan kerja, dan lain sebagainya.

Jadi Allah tidak pernah memerintahkan kita untuk menjadi Worship Leader, Singer, tim musik, Multimedia, Ushers, Kolektan, atau sebagai tim penari. Penulis menulis ini bukan untuk merendahkan sebuah pelayanan mimbar gerejawi, namun dengan maksud untuk menggugah, mengingatkan bahwa janganlah kita berpuas diri dengan hanya melakukan pelayanan mimbar gerejawi, namun juga melakukan Amanat Agung Tuhan. Jenis-jenis pelayanan di atas masih diperlukan untuk mendukung pelayanan Amanat Agung Tuhan, di mana ada sarana untuk mengajar, melatih jiwa-jiwa yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.
Allah tidak membutuhkan dilayani oleh kita, namun Allah butuh kita untuk menjangkau sesama kita manusia… apakah kamu tergerak?

Selasa, Januari 05, 2010

Friend or foe?

Pasti betapa menyenangkan hidup di sebuah dunia di mana tiap-tiap orang yang berada di dalamnya hidup rukun berdampingan, tidak ada permusuhan, tidak ada saling curiga, maupun saling menjatuhkan/ menjelekkan, tidak ada fitnah dan segala tindakan ataupun rencana buruk supaya semua orang terlihat buruk daripada saya….
Ternyata itu hanyalah sebuah mimpi belaka…
Inilah sebuah dunia yang nyata, yang terjadi di sekitar kita. Kita berinteraksi dengan banyak orang, yang tentunya memiliki karakter, kehendak, keinginan, pikiran, rencana yang beragam pula. Ada seorang staf di tempat penulis bekerja, dia merupakan seorang yang selalu hidup dengan penyangkalan. Walau usia sudah mendekati masa pensiun bekerja. Dia selalu menyangkal ketika ditanyakan sesuatu yang jelas-jelas merupakan perbuatannya. Dan memiliki kebiasaan mencuri barang-barang orang lain, namun banyak dari staf yang lain mengetahuinya namun ketika dikonfrontasikan, dia kembali selalu menyangkalnya. Ada satu kebiasaan lagi di mana dia tampaknya senang untuk membicarakan orang lain tentang kekurangan dalam pekerjaan orang lain, selalu ada orang-orang yang tampaknya lebih buruk dari dia. Serta juga selalu berusaha mencari muka dengan orang-orang yang dia anggap menguntungkan bagi kepentingannya. Pernah suatu ketika ada sebuah konflik besar antara pimpinan dengan staf senior yang lain, lalu dia memilih mendukung pihak yang mau memberi uang pada dia untuk meminta dukungannya.
Uang… apa artinya uang dibandingkan sebuah persahabatan, pertemanan, kepercayaan…?!
Nama Baik … apa artinya sebuah nama baik yang dicapai dengan menjelek-jelekkan mengungkit-ungkit kekurangan/kelemahan seseorang?
Materi … apa artinya materi, yang akan berkarat dan lapuk dimakan ngengat?
Hidup kita sungguh berharga... Kebersamaan, berdampingan, kepercayaan dan saling membantu menjadikan hidup kita semakin sempurna.
Apakah sedemikian sulitnya berbuat baik bagi sesama kita manusia? Apakah sedemikian sulitnya menghargai orang lain? Apakah sedemikian sukarnya memberi pada orang yang memerlukan bantuan dan perhatian kita?
Memang... kita tidak dapat mengubah dunia dalam sekejap... tapi kita bisa menjadi dampak terhadap lingkungan di sekitar kita... perubahan harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu….Tempatkanlah diri kita sebagai sahabat bagi semua orang….

Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Amsal 18:24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Getting worst or better ?

Beberapa hari yang lalu sebelum artikel ini dibuat, penulis bersua dengan seorang teman alumni SD. Singkat cerita, dia menceritakan seorang teman perempuan yang seangkatan SD dengan kita, sedang menjalani sebuah kehidupan yang kelam… sebuah kehidupan yang mungkin tidak pernah dicita-citakan oleh siapapun…
Teman kami ini, saat ini memiliki sebuah kehidupan yang tampaknya buat penilaian kita adalah sebuah kehidupan yang hancur-hancuran… seorang perempuan yang berusia tigapuluhan, namun sudah tidak bekerja selama 4 tahun, memisahkan diri dari orang tua dan saudara-saudara yang masih mengasihinya… seorang perempuan yang ingin menggapai keinginannya dengan cara yang buat kita adalah suatu hal yang keliru sekali… seorang perempuan yang hidupnya berpindah-pindah dari kost-kost an yang satu ke kost-kost an yang lain, itu pun pindah setelah diusir oleh setiap induk semang pemilik kost, karena menunggak bayaran berbulan-bulan… seorang perempuan yang sudah tidak memiliki apa-apa namun memiliki keinginan untuk mencari cinta seorang laki-laki…. Mencari cinta hanya untuk mendapatkan uang…. Mendapatkan uang hanya untuk bisa makan - berinternetan – chatting – dating… tiada lagi keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kerja, tatkala temanku ini berusaha menawarkan bantuan untuk mencarikan kerja....hidup di dalam pemikiran bahwa semua saudara dan keluarganya sangat membenci dan memusuhinya…
Kesehariannya selalu dipenuhi dengan keinginan untuk menjerat laki-laki yang mau membalas chatting-annya untuk melakukan pertemuan langsung…. Kesehariannya yang selalu membawa laki-laki yang berbeda hampir tiap tengah malam….
Pernahkah seseorang bermimpi untuk memiliki cita-cita seperti itu?!
Hidup yang penuh dengan kehampaan... tak mendapatkan apa yang diinginkannya... namun banyak laki-laki ‘jahat’ yang memanfaatkan tubuhnya semata...
Kami... saya merasa sangat teriris hati tatkala mendengar kabar seperti ini... seorang teman main sewaktu SD, memiliki kehidupan yang kelam ketika menjadi dewasa....
Sebuah keputusan yang salah yang telah diambilnya... sebuah keputusan yang patut diperhitungkan ketika kita diperhadapkan... Keputusan yang baik...? terbaik...? Keliru? Salah? Atau sangat salah?
Sebenarnya kita sudah mengetahuinya... mana yang terbaik buat kita... namun emosi... balas dendam... kemarahan.... kekecewaan.... yang menutupi semua pilihan yang baik....
Tergantung bagaimana dengan diri kita sendiri... keputusan yang mana yang akan kita ambil ketika tiap saat kita diperhadapkan....!?
Jadikanlah firman Tuhan sebagai dasar ... sebagai penimbang dalam setiap keputusan kita...

Sabtu, Januari 02, 2010

Hidup yang bermakna


Pernah suatu waktu penulis berbincang-bincang dengan seorang sahabat, dia membicarakan tentang apa sebenarnya yang menjadi tujuan kita hidup. Apakah hanya sebatas untuk kerja, menikah, punya anak, tua lalu meninggal? Atau kerja mati-matian untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya? Mungkin banyak dari kita yang berpikir sederhana, bahwa kita hidup hanya mengikuti ’arus’ dunia… Lahir, dewasa, bekerja, menikah, punya anak, tua lalu meninggal… ya begitu saja… ga perlu dipikirin…. Betulkah demikian?
Ya bisa jadi bagi mereka itu merupakan kebenaran yang mereka yakini… tapi bila kita kembali melihat firman Allah, yang berulang kali mengatakan bahwa hidup kita bukanlah hidup untuk diri kita sendiri melainkan untuk Tuhan (Galatia 2 : 20). Dan hidup kita hanyalah untuk memuliakan Tuhan dan meninggikan nama Tuhan.
Kami berdua sepakat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mendapatkan suatu ’hidup yang bermakna’, yaitu hidup yang memiliki arti, hidup di mana saat kita menjalani prosesnya maka kita selalu beroleh damai sejahtera, hidup di mana kita memiliki suatu ’kepuasan’ rohani dan jiwa bukan hanya untuk memenuhi kepuasan nafsu dan kedagingan yang tiada habisnya. Mungkin bila perlu kita tidak perlu menjadi orang paling kaya, namun selalu berkecukupan dan menjadi berkat bagi banyak orang, membantu sesama kita, mempunyai banyak teman. Hidup menjadi penuh arti ketika Kristus yang adalah Yesus Tuhan dan Raja yang mulia ada di dalam setiap segi kehidupan kita, dan kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan yang disertai dengan sukacita, syukur serta damai sejahtera. Indah bukan!!... Hidup yang kita jalani hanyalah sekali untuk selamanya... jangan sia-siakan hidupmu... do the best you can do...
Semangat selalu, dan ingatlah selalu bahwa kamu tidak sendiri, Roh Kudus selalu menyertaimu sahabat.....

author : admin

Jumat, Januari 01, 2010

Happy New Year 2010

Ternyata waktu sudah berlalu dengan sangat cepat, Natal sudah berlalu, dan sekarang Tahun yang baru sudah tiba…
Beragam orang dari berbagai latar belakang keyakinan dan suku bangsa, sebagian dari mereka sudah mengenal dan mengerti bahwa dalam menghadapi tahun yang baru, mereka harus memiliki resolusi pribadi, akan apa yang akan mereka capai/lakukan di tahun 2010 ini.Namun di saat-saat menjelang akhir tahun 2009 berakhir, sebuah peristiwa yang tak terduga terjadi pada bangsa Indonesia, seorang tokoh yang disebut dan diakui oleh banyak orang sebagai Guru Bangsa, dan juga seorang mantan Presiden Republik Indonesia, Bpk. KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, telah meninggalkan semua orang yang telah mengasihinya. Sebagian besar bangsa Indonesia sangat merasa kehilangan beliau, seorang pemersatu, dan pembela kaum minoritas di Indonesia, membawa banyak perubahan yang positif bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.
Demikian juga dengan kita, sekarang yang menjadi sebuah pertanyaan bagi kita, maukah kita meneladaninya, seorang yang bukan dari kita mau peduli dan membela kita, maukah kita semua benar-benar mengasihi sesama kita dalam memasuki di tahun yang baru ini??
Admin mengucapkan ‘SELAMAT TAHUN BARU 2010 !’ Tuhan selalu menyertai kita dalam mencapai resolusi yang telah kita buat….